Senin, 26 Mei 2008

Opini

Rating:★★★★
Category:Music
Genre: Folk
Artist:Iwan Fals
Mendengar pengumuman kenaikan harga BBM, minggu kemarin tiba-tiba saya teringat dengan lagu Galang Rambu Anarki, yang dalam salah satu liriknya berujar tentang harga BBM yang melambung tinggi.

Inilah album kedua Iwan Fals dengan label Musica setelah Sarjana Muda.
Kental dengan petikan & kocokan gitar akustik serta violin oleh Luluk Purwanto album yang dirilis tahun 1982 ini terdiri dari 9 lagu, dengan tracklist:

01 Galang Rambu Anarki,
02 OAM,
03 Antara Aku Kau dan Bekas Pacarmu,
04 Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi,
05 Sapuku Sapumu Sapu-sapu,
06 Opiniku,
07 Ambisi,
08 Tak Biru Lagi Lautku,
09 Tarmijah dan Problemanya.

Album ini didukung oleh musisi:

* Willy Soemantri
* Sofyan Aldin
* Norman
* Herry Anggoman
* Luluk Purwanto
* Hedick's
* Iwan Fals


Lagu pertama Galang Rambu Anarki, dengan dominasi petikan gitar akustik bertutur tentang anak pertama Iwan Fals (alm Galang Rambu Anarki) yg kelahirannya ditandai dengan kenaikan harga BBM.
Simak bait lirik:

.............................
Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu
Ditandai BBM melambung tinggi

Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)
BBM naik tinggi (susu tak terbeli)
Orang pintar tarik subsidi
Anak kami kurang gizi

..................

Lagu kedua Obat Awet Muda dengan warna country yang dibangun dari kocokan banjo Cok Rampal dan liukan biola Luluk Purwanto, menimbulkan kesan genit membungkus lirik tentang dunia perselingkuhan Oom dan Tante-tante dengan daun muda...

Lagu ketiga Antara Aku Kau dan Bekas Pacarmu merupakan lagu cinta khas Iwan Fals dengan tempo lambat. Lagu ini juga pernah diremake ditahun 1989 dengan memberi raungan gitar listrik yang terasa lebih dramatis.

Lagu keempat Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi, lagi-lagi dengan warna country bercerita tentang keprihatinan Iwan Fals terhadap rusaknya lingkungan akibat pembalakan liar (hehehehe 26 tahun sudah, ternyata pembalakan liar masih saja marak........)
simak penggalan liriknya:
.................
Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu
Saja

Oh jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rejeki generasi nanti
.................

Lagu kelima Sapuku Sapumu Sapu Sapu diawali dengan erangan perih harmonika bercerita tentang orang-orang yang sering terlupakan dari perhatian kita.

Lagu keenam Opiniku terdengar akustikan dari Biola, Gitar, Harmonika serta bas bercerita tentang bagaimana manusia kadang Bahkan lebih keji dari binatang.

Lagu ketujuh Ambisi, sangat memacu optimisme
..........................
Tak berkaki
Coba untuk berlari
Tak berjari
Cengkeram berulang kali
Keinginan dihati

Sinar terang lampu mercuri
Pasti akan engkau dapati
Tentu berbekal ambisi
Tentu tak tinggal ambisi

Tak bermata
Pandang dunia dengan jiwa
Tak bertelinga
Jangan cepat kecewa

..................

Saya pingin lagu ini suatu saat diremake dengan balutan musik Rock (seoerti pada album Mata Dewa, Swami atau Kantata Takwa), pasti akan bikin merinding...

Lagu kedelapan Tak Biru Lagi Lautku, sekali lagi menampakkan sosok Iwan Fals yang sangat concern terhadap masalah lingkungan Hidup (Ingat full album Hijau yg
sangat progresif itu)
.......................
Semilir angin berhembus
Bawa dendang unggas laut
Seperti restui jala nelayan

Itu dahulu
Berapa tahun yang lalu
Cerita orang tuaku

Sangat berbeda
Dengan apa yang ada

Tak biru lagi lautku
Tak riuh lagi camarku
Tak rapat lagi jalamu
Tak kokoh lagi karangku
Tak buas lagi ombakmu
Tak elok lagi daun kelapaku
Tak senyum lagi nelayanku
Tak senyum lagi nelayanku

Lagu terakhir Tarmijah Dan Problemnya merupakan lagu akustik (ada dua album Iwan Fals full akustik dikemudian hari "Belum Ada Judul" dan "Suara Hati"), bercerita tentang derita PRT.

Lagu-lagu di Album ini, masih sangat relevan dengan kondisi sekarang.
Sayang sampai saat ini hanya tersedia dalam format kaset . Kalo rajin nyeker, di beberapa album kompilasi dalam format CD materi dialbum ini sudah terangkum.

18 komentar:

  1. ini lagu paporit ku, ampe sekarang waktu mandi pun suka sambil nyanyi lagu ini

    BalasHapus
  2. Favoritnya yang versi 89 atau 82 Kang?,
    nih lagu memang asyik banget

    BalasHapus
  3. yg 89 memang album kayak kurang materi....

    BalasHapus
  4. gitarnya setiawan jodi ya ? atau ian antono ?

    BalasHapus
  5. alm Jerry Sudianto kalo gak salah...

    BalasHapus
  6. album ini semua musik oleh Wiily Sumantri kecuali Galang Rambu Narki musik oleh Ian Antono
    gitar pd antara aku '89 oleh [alm] Jerry, ikut gitar di Swami I dan Hijau serta album Ethiopia .

    BalasHapus
  7. album Antara aku, kau & bekas pacarmu '89 adalah hutang IF pada label Musica, album ini dibuat hanya 1 bulan dan edar , itupun karena IF terpuruk oleh tour 100 kota nya Mata Dewa...barulah bikin SWAMI

    BalasHapus
  8. Di Sleeve kaset gak disebut nama Ian Antono yach mas Doel?

    BalasHapus
  9. emang nggak, tapi di PH disebut, dan IF pernah meralat di konser Trans TV yg rutin 2004 kemarin

    BalasHapus
  10. ooo, thx infonya nih mas Doel, bener-bener baru tahu. Pantesan sound gitarnya kok kayak gak asing gitu.
    Tahunya saya Ian Antono kolaborasi di Sumbang, 1910 dan meledak di Mata Dewa.

    BalasHapus
  11. seharusnya lagu Galang ini masuk di album "Sumbang" dan lagu Celoteh cemar tolol [tampomas] musik Willy S.masuk di album opini karena pertimbangan sesuatu "ditukar "lagunya
    Maka Galang masuk ke OPINI sedangkan Tampomas masuk ke album SUMBANG [8 kali ganti lirik, IF pernah bawain lirik aslinya di trans tv "sang kapten ikut amblas"

    BalasHapus
  12. Pantesan di sleevenya Sumbang, ada notes Celoteh cemar tolol [tampomas] musik Willy Sumantri.....

    BalasHapus
  13. wahhh...yg pakarnya Iwan Fals udh nongol, hihihihihi... :-D ***lirik mas Doel**** kaboooorrr.....

    BalasHapus
  14. Benar mas Danang, semua masih relevan. Untung bagi kita yang sudah beristri, susu masih 'terjangkau' ha..ha..ha...

    BalasHapus
  15. wakakakakakakaka, wis jan mas Agam ki...

    BalasHapus
  16. 26 tahun yang lalu...! Dan sampe sekarang masih sama saja...

    BalasHapus
  17. hahahahha, mas Agam paling bisa nih joke nya...:-D ***kabooorrrrrrrrrrrr***

    BalasHapus