Rabu, 26 Juni 2013

JavaRockingland 2013

Sejak diadakan pertama kali saya tidak pernah absen pada hajatan tahunan ini. Setelah tahun lalu batal diselenggarakan meskipun ticket sudah beredar, tahun ini JavaRockingland kembali digelar. Setelah hajatan pertama sukses besar dengan Mr. Big sebagai headliner, berturut turut JRL mampu menarik pesona pencinta musik Rock untuk hadir. Wolfmother, Stryper, Loudness, The Cranberrries, Helloween menjadi andalan untuk membuat penonton berduyun-duyun ke Pantai Carnaval Ancol menghadiri acara ini.
Tahun 2013 saya merasa JRL kehilangan magnet besar untuk saya seperti Mr. Big atau Wolfmother, Stryper, Loudness, The Cranberrries, dan Helloween. Meskipun ada Suicidal Tendencies, Collective Soul, Sugar Ray, dan Steelheart, namun nama besar ini memang berada pada periode yang terlewatkan dari masa saya menikmati musik, sehingga gairah menonton ini tidak muncul pada diri saya sekuat JRL tahun sebelumnya. Apalagi beberapa bulan yang lalu saya sudah terpuaskan oleh event metal tegangan tinggi Hammersonic Fest.

Meskipun gairah tidak muncrat, seperti biasa saya selalu membeli presale di tiap event JavaFestival production (baik JRL maupun JavaJazz), kecuali JavaSoulnation yang belum pernah saya tonton. Presale secara online selalu saya kejar untuk mendapatkan ticket yang lebih murah.
JavaFestival Production saya acungi jempol dalam hal ticketing, pembelian online sungguh memudahkan. Lewat http://www.javarockingland.com/2013/ tinggal klak klik transfer pakai virtual account maka ticket dikirim lewat email. Gak perlu capek-capek nuker kupon/voucher tinggal print selesai sudah.
Saat pembatalan tahun lalu, pengembalian ticket juga hebat, tinggal konfirmasi uang pun direfund ke rekening bank kita tanpa harus telpon, apalagi antri ndatengin kantor. Sungguh profesional tidak seperti oknum promotor spekulan sontoloyo.

Hari pertama, sabtu 22 Juni 2013 bersama pasangan setia dalam nonton konser, kami datang ke acara ini sekitar pukul 15.30 setelah berjuang menembus kemacetan akibat banyaknya acara pada hari yang sama (HUT Jakarta di Monas, PRJ Kemayoran, Jakcloth di Senayan serta Shaolin Kungfu di Ancol Beach City mall)  membuat perjalanan ke Pantai Carnaval Ancol agak tersendat.

Rush!-Rush!-Rush----With concert mate

Setelah sholat ashar di Ancol Beach City Mall, bergegas menuju Pantai Carnaval yang berada di belakang Mall dan disambut dengan musih tegangan tinggi dari salah satu band death metal terbaik di tanah air “Siksa Kubur”. Tampil berlima (2 gitar, bass, drum dan growl) Siksa Kubur mengajak leher untuk bergerak mengikuti dentuman musik Andre Tiranda dan kawan-kawan.
Duet gitar Siksa Kubur

Ada perbedaan besar pada hajatan kali ini. Hari Festival yang berkurang 1 hari, Panggung yang lebih sedikit yang tentunya akan berpengaruh pada band yang tampil. Tahun ini total hanya ada 7 stage dan 60 band yang tampil.
Pemilihan ragam musik dari band Indonesia yang dibawakan cukup variatif ada Death Metal (seperti Siksa Kubur, Dead Squad, Jasad), ada Pop rock (Seperti Gigi, Andra and The Backbone) ada Grunge / alt rock (seperti Besok Bubar, Navicula), ada thrash metal (seperti Gigantor), ada Progmet (seperti Juke Box), hingga Glam Rock (seperti Gribs / Gondrong Kribo Bersaudara). Busana penonton yang datang pun juga beraneka, rata-rata mengenakan macam-macam kaos bersablonkan dari berbagai genre...ada Avenged 7X, Guns N’ Roses, Pink Floyd, Kiss, Rush, Queen hingga Band Death Metal yang tulisannya susah dibaca, bahkan banyak juga yang mengenakan jersey sepakbola. Namun kaos Suicidal Tendencies dan Collective Soul rasanya yang paling banyak dipakai.
 
Aneka kostum

Setelah telinga dan leher selesai dihajar oleh Siksa Kubur di Rockinland Stage, kamipun bergeser ke Indosat IM3 Stage, dimana Edane bermain, banyak lagu dari album baru (Edan) yang muncul, namun tentunya “Kau Pikir Kaulah Segalanya” yang tetap ditunggu oleh penonton.
EdanE

Selesai Edane sayapun bergeser kembali ke panggung Rockinland Stage untuk menonton Kensington, musik yang ngglagut tidak terlalu menarik bagi saya, sehingga sayapun memutuskan untuk mencari minum dan ke kamar kecil. Rupanya JRL kali ini selain mengurangi stage dan band, juga mengurangi toilet yang ada, sehingga urusan ini menjadi tidak nyaman.\
Kensington

Akhirnya Suicidal Tendencies menggebrak di Indosat IM3 Stage, meskipun tidak familiar dengan group ini, namun saya cukup bisa menikmati penampilan mereka. Mereka menggeber crossover thrash metal, dan nuansa black music juga muncul di panggung. Komunikasi dengan penonton terjalin, sehingga moshpit pun tercipta. Sungguh luar biasa, dengan tubuh yang mulai tambun mereka masih energik bergerak dan berlari liar di panggung. Inilah klimaks dari show hari itu bagi saya.
Suicidal Tendencies

Setelah suasana liar itu, Sixpence None The Richer kembali mendinginkan suasana. Saya hanya kenal satu lagu dari group ini, yaitu Kiss Me yang selama ini pun saya gak tahu bahwa yang menyanyikannya adalah Sixpence None The Richer.
“Kiss Me”-Sixpence None The Richer


Collective Soul yang menjadi headliner malam itu, akhirnya tampil. Banyak sekali penonton yang sangat kenal dengan group ini, namun saya benar-benar tidak tahu, akhirnya setelah 3 lagu, kamipun berlalu kembali kerumah berharap untuk Steelheart besoknya.
 
Collective Soul


Hari kedua, Minggu 23 Juni 2013, kami sengaja datang lebih cepat agar bisa makan siang di mall Ancol, kebetulan baso Afung menjadi target kami berdua. Jam 15.00 masuk ke venue dan sempat mampir ke Merchandise both untuk membeli kaos Loudness (sisa 2 tahun yang lalu) yang disale seharga 50 ribu.
Andai panggung itu untuk Queen...

 Segera ke Dome yang saat itu sedang beraksi After Coma. Penonton masih sepi, terlihat hanya beberapa orang berada dalam Dome.
After Coma

Sasaran utama kami adalah Pas Band, yang sangat kami berdua senangi. Sudah lebih dari sepuluh kali kami menonton mereka dan tidak pernah merasa bosan. Lagu seperti Sejuta Harapan, Permata yang hilang, Kesepian Kita, Jengah sungguh kami nikmati.
 Pas Band

Pas Band juga mengajak Jamming dan kali ini Faisal gitaris band progmet the Miracle turut bermain bersama mereka memainkan Impresi
Pas Band feat. Faisal (the Miracle)

Bergeser ke Indosat IM3 Stage, Kami pun menonton Gigi. Musik yang kupingable dan tertata baik serta penampilan atraktif Armand Maulana sangat menghibur dan membuat para penonton tak peduli berkaos Pink Floyd hingga Iron Maiden terlihat bergoyang kecil dan bernyanyi bersama...:)
GiGi


Niat nonton Steelheart buyar, saat kami merasa kondisi drop, entah kenapa kami merasa begitu capek. Tahun-tahun sebelumnya menonton Festival 3 hari berturut-turut tidak secapek ini rasanya, ditambah besok hari Senin membuat kami memutuskan untuk meninggalkan venue. Saat berjalan keluar, terlihat banyak calo yang menawarkan ticket dengan harga yang diskon gila-gilaan dari ticket resmi Rp 660 rb menjadi Rp 50 rb saja dengan garansi bayar setelah masuk.

Sampai ketemu lagi tahun depan, semoga event ini tetap ada dan mbok ya o bawa Rush kesini gitu...apalagi ditambah Gentle Giant, The Flower Kings, Marillion, Transatlantic, Opeth, Lemur Voices (reuni), Pain of Salvation....

eh kalo ini bener terjadi eventnya jadi JavaProgin’Land....

Tidak ada komentar: