Senin, 12 November 2007

Mata Dewa

Rating:★★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Iwan Fals
Album Mata Dewa
Tahun 1989
Label: Airo
Eksekutif Produser: Setiawan Djody
Musisi:
- Ian Antono
- Bagoes AA
- Herrie
- Uce Haryono

Album Production Coordinator: Sofyan Ali
Album Cover: Wikky Martakusumah
Photography: Anton Susilo dan Jay Sugilar

track list:
01 Mata Dewa,
02 PHK,
03 Nona,
04 Air Mata Api,
05 Bakar (Timur Tengah II),
06 Puing,
07 Berkacalah Jakarta,
08 Yang Terlupakan,
09 Perempuan Malam,
10 Pinggiran Kota Besar.

Pertama kali saya punya dalam format kaset, dan baru tahun lalu saya dapatkan versi CD nya, itupun CD 2nd.
Album Mata Dewa bagi saya merupakan album musik Indonesia yang mengagumkan, sisi rock Iwan Fals muncul total pada album ini.
Meskipun album ini bukan pertama kalinya Iwan Fals bekerjasama dengan Ian Antono (kolaborasi sebelumnya dalam album Sumbang dan 1910), dengan arranger Ian Antono, dibantu musisi Herrie, Uce Haryono, dan Bagoes AA intensitas rocknya mencuat keras, Vocal Iwan Fals lebih terasa bertenaga. Iwan Fals berani mengeksplorasi rentang suaranya, mulai dari nada-nada rendah hingga yang keras melengking.

Dari sisi design cover oleh Wikky Martakusumah berupa mata yang tajam menyeruak pada album ini juga menyempal dari design cover album pada umumnya di Indonesia saat itu yang kebanyakan bersampulkan gambar penyanyinya.
Inilah album Iwan Fals yang pertama kali diproduksi oleh label AIRO Records, dengan Produser Eksekutif Setiawan Djody dan Album Production Coordinator Sofyan Ali

Album ini sangat fenomenal, baik dari sisi idealisme dan pemasaran yang meledak. Saat itu direncanakan diiringi Tour 100 kota, namun sayang tour batal dilaksanakan karena terganjal oleh perizinan saat itu.

Terdapat 10 track di album ini dengan beberapa lagu baru yaitu Mata dewa, Nona, Air Mata Api, Perempuan Malam dan Pinggiran Kota Besar. Sisanya adalah lagu lama yang diaransemen ulang dengan warna rock yang kental dan gaya vokal Iwan Fals yang berbeda

Dibuka dengan track yang sama dengan judul abum Mata Dewa, dengan intro yang terasa megah, lagu dengan tempo pelan ini ditingkahi dengan lengkingan backing vocal Setiawan Djody dan raungan gitar Ian Antono, menjadi lagu pembuka yang menjanjikan.

track kedua PHK sebelumnya muncul pada album Wakil Rakyat (1987), musiknya menggambarkan kegeraman akan nasib seorang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja klop sekali dengan Lirik yang kuat khas Iwan Fals. rasakan kegeraman yang muncul pada lagu ini

.......................
......................
Sedanau nanah dari matamu
Tak mampu jatuhkan hati mereka
Serimba luka didalam jiwa
Juga tak berarti
...........................
...........................

Track ke 3 Nona, menjadi lagu yang paling saya kurang sukai dari album ini, terasa lembek walaupun tetap dengan warna Iwan Fals.

Track ke 4 Air Mata Api merupakan lagu yang paling saya senangi dari album ini, garang sekali musik dan liriknya

Aku adalah lelaki tengah malam
Ayahku harimau ibuku ular
Aku dijuluki orang sisa sisa
Sebab kerap merintih kerap menjerit
.................................
................................

Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Orang sisa sisa menangis
Orang sisa sisa menangis

Air matanya
Air matanya
Air matanya
Apiiiiii
.....................

saya inget, Di video klipnya Iwan Fals terlihat sampai keluar urat lehernya pas bawain lagu ini, mantabbbb

Track ke 5, Bakar sering disebut juga Timur Tengah II sebelumnya muncul dalam album Aku Sayang Kamu (1986), dengan gitar khas Ian Antono dan keyboard bersahut-sahutan.

Track ke 6 Puing, yang pernah muncul di album sumbang ini menjadi lebih terasa menyesakkan di album Mata Dewa ini. Petikan gitar Ian Antono dan pukulan drum seperti genderang perang membalut kekuatan lirik tentang keputus asaan dan kesia-siaan perang.

.........................
........................
Lidah anjing kerempeng
Berdecak keras beringas
Melihat tulang belulang
Serdadu boneka yang malang

Tuan tolonglah tuan
Perang dihentikan
Lihatlah ditanah yang basah
Air mata bercampur darah

Bosankah telinga tuan
Mendengar teriak dendam
Jemukah hidung tuan
Mencium amis jantung korban

Jejak kaki para pengungsi
Bercengkrama dengan derita
Jejak kaki para pengungsi
Bercerita pada penguasa
( Bercerita pada penguasa )

Tentang ternaknya yang mati
Tentang temannya yang mati
Tentang adiknya yang mati
Tentang abangnya yang mati
Tentang ayahnya yang mati
Tentang anaknya yang mati
Tentang neneknya yang mati
Tentang pacarnya yang mati
( Tentang ibunya yang mati )
Tentang istrinya yang mati

Tentang harapannya yang matiiiiiiiii

..........................
...........................

Backing vocal Ian antono mengisi sempurna lengkingan Iwan Fals.

Track ke 7, Berkacalah Jakarta pernah muncul pada album sugali (1984) dengan arranger yang sama Ian Antono, namun lagu yang bercerita tentang kota Jakarta yang tertatih-tatih ini terkesan lebih garang namun genit dialbum ini.
......................
Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari
Bila luka di kaki belum terobati
Berkacalah Jakarta
.....................

Track ke 8 Yang Terlupakan, merupakan ballad yang sebelumnya muncul pada album Sarjana Muda (1981), diawali dengan denting piano Bagoes AA, diikuti lirik yang tajam penuh rasa bersalah sungguh menghanyutkan sekali. Vocal Iwan Fals terasa lebih tegas dibandingkan pada album Sarjana Muda. lagu ini jadi semacam anthem jika lagi nongkrong bareng temen-temen diujung jalan, koor bareng yang mengasyikkan
..........................................
Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata
Seperti menjelma waktu aku tertawa
Kala memberimu dosa

Oh maafkanlah
Oh maafkanlah

Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ku mencoba tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
............................

Track ke 9 Perempuan Malam, tersamar Warna India dalam ketukan perkusi dan efek sitar klop dengan lirik yang bercerita tentang kepedihan perempuan malam yang susah untuk lepas dari belenggu kehidupan. simak penggalan lirik ini:

...............................
Semua noda coba dibersihkan
Namun masih saja terlihat kotor
Karena kereta kirimkan debu
Yang datang tak mampu ia tepiskan

Perempuan malam kenakan handuknya
Setelah usap seluruh tubuhnya

Hangatkan tubuh di cerah pagi
Pada matahari
Keringkan hati yang penuh tangis
Walau hanya sesaat

Segelas kopi sebatang rokok
Segurat catatan yang tersimpan
Perempuan malam menunggu malam
Untuk panjangnya malam
.............................

Track penutup, Pinggiran Kota Besar dibuka dengan gitar Ian Antono, dan ketukan drum yang ajeg, lagu ini bercerita tentang lingkungan yang rusak di pinggiran kota besar.

Secara keseluruhan album ini sangat layak untuk dimiliki.

link icip-icip Bang Karim http://borneoclassicrock.blogspot.com/2010/03/iwan-fals-mata-dewa.html

20 komentar:

haris fauzi mengatakan...

secara lirik dan musik album ini keren abis.... di produksi ulang bareng swami dan kantata takwa dalam bentuk CD...
repotnya ciri musik jalanan si iwan fals jadi hilang diganti hantaman musik rock keras, lirik kelam, dan protes sosial yang lebih dahsyat ketimbang nyanyian pinggir jalan...
sayangnya di mata dewa dominasi miliuner setiawan djodi terlalu kental ya ?

XXXX YYYY mengatakan...

aku juga suka album ini. ada CD nya ya? lagu Mata Dewa juga bagus

Danang Suryono mengatakan...

Mas Haris memang terjadi kristalisasi warna Rock Iwan Fals pada album ini. Dalam pandangan saya album Mata Dewa bersama Swami dan Kantata Takwa menjadi trilogi Iwan Fals yang sangat mempengaruhi peta musik di Tanah Air. Sampai sekarang saya masih terus mengumpulkan CD Iwan Fals. Sayang yg era album 1910 kebelakang belum diremaster oleh Musica dalam format CD.

Danang Suryono mengatakan...

mbak Astri, album ini sudah diremaster dalam format CD bersama Swami dan Kantata Takwa, cuman sudah susah dicari di CD store.

Gatot Widayanto mengatakan...

Wah keren mas BLOG nya .. Selamat dah! Saya masih belum bikin blog di multiply karena buat memberi komen musti jadi member dulu. saya join juga krn mau memberi komentar aja .. he he he he ... Salam!!! SUKSES!!!!

Danang Suryono mengatakan...

thx mas, belum apa-apa dibanding Wordpressnya mas Gatot,
Ayo mas di aktifkan Multiplynya mumpung udah jadi member, biar disamping baca tulisan yang nuansamatik juga bisa sharing keindahan sample musicnya. (saya tuh penasaran sama SKALDOWIE “Krywań, Krywań”, tapi gak bisa icip-icip, jadi sampai sekarang masih penasaran). Moga-moga diupload di Multiplynya.
Salam

a.b.dOeL ,- mengatakan...

gw ada CD rilisan AIRO beli tahun 1997, bukan rilisan Musica yg sekarang.

Danang Suryono mengatakan...

CD Rilisan Airo, saya punya yg Swami 2, cuman desisnya gak tahan...
Yg Mata Dewa Airo bersih gak mas?

Syafiq Baktir mengatakan...

ini album top.. puncak karir IF

Danang Suryono mengatakan...

Mas Syafiq, Era akhir 80 awal 90 sepertinya jadi magmanya.
Saya pribadi suka sekali dengan energi pada trilogi Mata Dewa-Swami-Kantata Takwa.

Syafiq Baktir mengatakan...

Sepertinya semua berawal dari album 1910 dimana Ian Antono ngurusi musiknya.. album 1910 seperti jadi album pemanasan sebelum Mata Dewa, Swami dan Kantata Takwa.. ya trilogi itu adalah puncak tertinggi IF dalam melepas suara dan energinya yang meluap.
Namun dalam seni tingkat tinggi, saya lebih mengacungkan jempol pada album Cikal dan Hijau.

a.b.dOeL ,- mengatakan...

album cikal album masternya udah di TIBAN sama IF kata Mas Cok Rampal...makanya rilis ulangnya jelek banget...

Danang Suryono mengatakan...

Cikal dan Hijau, album IF paling ngeprog dan nyleneh.
Herannya album ini masih banyak terdapat di CD store, kenapa susah diterima pasar yach?, saya sendiri paling sering meracuni orang agar denger IF lewat 2 album ini.

Danang Suryono mengatakan...

Udah kemresek, CD sleevenya miskin info......

wizard i mengatakan...

Bagus banget nih album.

Danang Suryono mengatakan...

Setuju bro....

haris fauzi mengatakan...

emang keren

Danang Suryono mengatakan...

Kalo Kemesraan gimana mas Haris?........
hehehehe kaburrrrrrr

E'ed _tHe ZoMBie mengatakan...

ni album keren banget....minta format mp3 na mas...hehe.

heri sukani mengatakan...

masih ada yang jualan di kolektor sana mas..?/ kalo di bawah seratus ribu aku mau...
cariin ya kang,.....