Senin, 12 Maret 2012

Anthrax Indonesia Tour

Start:     Mar 31, '12 7:00p
End:     Mar 31, '12 11:00p
Location:     Pantai Carnaval, Ancol, Jakarta
BLADE INDONESIA proudly present :
http://www.blade-indonesia.com/GGSSI2010/index1.html


PRESALE TICKET PRICES :

FESTIVAL A (front) : Rp 350.000 (before government tax)
FESTIVAL B (back) : Rp 250.000 (before government tax)

and for all early bird (paket merdeka) ticket holders :
Festival A : Rp 360.000 (include tax)
Festival B : Rp 200.000 (include tax)

Kamis, 08 Maret 2012

Selasa, 06 Maret 2012

Java Jazz Festival 2012 #2

Sabtu hari ke 2 Java Jazz Festival, dalam perhelatan JJF tahun 2012 yang semakin ramai, setelah dipuaskan oleh Al Jarreau semalam, kami berencana menonton:

  • 15:45 - 16:45  Indonesian Youth Regeneration 
  • 17:00 - 18:15  Laura Fygi 
  • 18:15 - 19:30  George Duke Trio 
  • 19:30 - 20:45  Tribute To Utha Likumahuwa 
  • 20:45 - 22:00  The Manhattan Transfer 
  • 22:00 - 23:15  David Sanborn 
  • 23:15 - 00:45  Herbie Hancock

 

Cuaca sore cerah mengiringi kami ke venue dikawasan Kemayoran. Setelah sejenak melihat Indonesian Youth Regeneration, kami segera bergegas menuju D2 Djarum Super Mild Hall. Laura Fygi sudah tampil dengan formasi Big Band. Terus terang saya kurang kenal dengan sosok Laura Fygi   ini, namun melihat menikmati penampilannya, terasa vocal nya terasa begitu mengalir bening.


Laura Fygi

 

 

Sebelum Laura Figy selesai, kami bergegas menuju C2 Hall mengejar George Duke Trio  yang kemarin tampil gila-gilaan barengan Al jarreau.



George Duke

 


Di stage yang tidak terlalu besar Trio ini mengisi penuh panggung dengan hentakan fusion yang dahsyat, serta akrobat solo bass, drum dan keyboard/piano layaknya music Jazz, sehingga teriakan puas penonton terus menerus membahana. Diakhir penampilan George Duke Trio kedatangan tamu vocalis berambut kriwil Chante Moore  dan saxophonis Everette Harp  yang tampil menggetarkan, dan juga sebagai kejutan Phil Perry juga  tampil sebagai guest star.  

Itulah jazz yang selalu penuh kejutan dan cair sekali untuk setiap musisi saling mengisi.



George Duke Trio feat Chante Moore & Everette Harp

 


Rencana untuk nonton Tribute To Utha Likumahuwa menjadi  buyar setelah melihat antrian penonton untuk The Manhattan Transfer, khawatir ketinggalan kami pun  langsung bergabung antri di D1 Tebs Hall.

 

The Manhattan Transfer

 

Pengorbanan yang tidak sia-sia, The Manhattan Transfer  tampil prima  mendemonstrasikan olah vocal yang menakjubkan dari 4 vocalisnya. Janis Siegel, Tim Hauser, Alan Paul dan Margaret Dorn (menggantikan posisi Cheryl Bentyne yang sedang sakit).

The Manhattan Transfer yang sudah memasuki usia 40 tahun, tidak kehilangan sentuhan harmonisasi vocal yang saling mengisi, tampil seolah memasuki lorong waktu, pertunjukan mengalir selama hampir 2 jam. 


Dibuka dengan Birdland, akrobat vocal susul menyusul di lagu Operator, Gloria, Java Jive, On a Little Street in Singapore, Mystery, Smile Again, Soul Food to Go, hingga Boy from New York City pun menghipnotis penonton. 

Diujung pertunjukan mereka ber pamitan meninggalkan panggung, namun Peter Gontha (founders JJF) naik ke panggung memanggil mereka kembali  dan memberikan award Hall of Fame JJF atas dedikasi dan konsistensi The Manhattan Transfer  mendukung Java Jazz Festival. Tim Hauser sendiri dalam sambutannya merasa lebih tersanjung dari pada saat menerima Grammy...:)


Setelah pemberian award, akhirnya The Manhattan Transfer pada encore, menutup konsernya dengan Twilight Zone.


The Manhattan Transfer

 

Setelah eargasme dengan The Manhattan Transfer  berrikutnya kami pindah ke D2 Djarum Super Mild Hall untuk menonton jagoan alat tiup David Sanborn. Sungguh sangat berbeda dengan cover kaset yang saya lihat tahun 80 an, David sanborn terlihat kurus dan tua..dan Fusion yang dibawakan juga tidak meledak-ledak.


David Sanborn

 

Sebelum David Sanborn selesai, Kami kembali menuju D1 Tebs Hall untuk nonton jawara lulusan gerombolan dedengkot fusion Miles Davis, siapa lagi kalo bukan Herbie Hancock , musisi kontroversial yang suka mengaduk-aduk berbagai elemen suara. 

Tampil berempat meskipun musiknya menghentak, entah karena faktor kecapaian banyak penonton yang nonton sambil berbaring leyeh-leyeh. Barulah saat Cantaloupe Island penonton terlihat bersemangat.


Herbie Hancock

 

 Herbie Hancock


Dari suasana malam itu, terdapat kecenderungan penonton Indonesia kebanyakan lebih suka music jazzy dengan vocal dibanding yang bermain instrumentalia. 

Meskipun masih terdapat beberapa performer setelah itu, namun kami memutuskan pulang, untuk rencana gowes pagi di Car Free Day Jalan Suprapto.

Java Jazz Festival 2012 #3

Hari ke 3 Java Jazz Festival, badan mulai terasa pegel-pegel setelah mengalami 2 malam yang menguras stamina, serta kurangnya waktu istirahat.




Hari Minggu pada perhelatan terakhir JJF tahun 2012, kami berencana menonton: 

15:15 - 16:30  Bobby McFerrin 

16:15 - 17:30  Barry White Show & The Pleasure Unlimited Orchestra 

17:30 - 18:45  Dave Koz 

18:45 - 20:00  Simon Grey Live feat Tony Momrelle with Special Guest Indra Lesmana 

20:15 - 21:15  Oele Pattiselanno Quintet feat Bujana 

21:30 - 22:30  Phil Perry

 

 

Ditengah hujan rintik, saat sampai ke venue sudah jam sudah berada pada pukul 16.00, berfikir bahwa sudah datang terlambat namun masih berharap masih sempet nonton Bobby McFerrin. Ternyata saat itu Bobby McFerrin  belum mulai...wah ada apa ini?, JJF yang terkenal tepat waktu bisa molor juga.


Bobby McFerrin

 

Kondisi yang menguntungkan buat kami yang datang telat. Sewaktu masuk D2 Djarum Super Mild Hall, kaget juga..kok di panggung tertata peralatan music ala big band?, apakah Bobby McFerrin  akan meninggalkan ciri khasnya?

Namun saat pertunjukan  dimulai ternyata Bobby McFerrin tetap tampil seperti biasa hanya bermodal vocal ajaib, serta tepukan-tepukan pada dada ala penari saman yang memaksa mengundang decak kagum ribuan penonton yang memenuhi hall.

Lagu Spain yang biasa saya dengar versi Chick Corea  atau  Al Jarreau  disuguhkan dalam versi yang berbeda secara luar biasa oleh Bobby McFerrin.


Kolaborasi mengejutkan saat puluhan penari kecak, lengkap dengan teriakan cak...cak...cak.. berpadu dengan vocal Bobby....luar biasa membuat merinding...

 

Karena punya feeling  Barry White Show & The Pleasure Unlimited Orchestra  sudah terlewatkan, maka sasaran berikutnya adalah Dave Koz........namun ternyata Barry White Show & The Pleasure Unlimited Orchestra  masih tampil dipenghujung acara, dan kamipun memutuskan kembali ke D2 Djarum Super Mild Hall untuk menikmati goyangan Swing out Sister (yang saya cuman tahu lagu "Break Out").


Swing Out Sister

 

Meskipun cukup menghentak, namun sebagian penonton yang tadinya berjubel, setelah 3 lagu banyak yang meniggalkan arena, sehingga kamipun bisa nonton sambil rebahan..(jaan gak mutu nonton festival kok rebahan...:))


Swing Out Sister

 

Akibat melesetnya jadwal, sasaran nonton pun jadi berantakan, akhirnya kami batal ke Dave Koz, Simon Grey Live feat Tony Momrelle with Special Guest Indra Lesmana dan Oele Pattiselanno Quintet feat Bujana.

Kami pun segera menuju C2 Hall untuk nonton Chante Moore feat Everette Harp  yang dihari kedua menjadi guest star George Duke Trio.

 

Chante Moore

 

Vocalis wanita berambut kriwil kaya Indomie Goreng ini mempunyai range vocal yang luar biasa, yang memaksa penonton memberikan standing ovation.

 

Sebagai penutup sesuai sasaran kami berpindah ke C1 First Media Hall untuk Phil Perry. Diusia sekarang sekelebatan mirip The Godfather Don Corleone, namun dalam urusan vocal memang dia sang Godfather itu.


Phil Perry The Godfather

 

Vocal mautnya menghipnotis ribuan penonton yang memadati C1 First Media Hall, ditandai dengan tanpa banyak penonton yang beranjak keluar hingga akhir show.

 

Dibuka After the Dance, disusul Just My Imagination (yang biasanya saya dengar versi Rolling Stones),disusul  Perfect Island Night.

Pada sesi berikutnya Phil Perry mengundang saxophonis Michael Paulo  untuk berkolaborasi membawakan If Only You Knew dan The Best of Me yang sangat akrab dengan penonton Indonesia.

Setelah Ride Like The Wind , nomor ballads  Lala membuat C1 First Media Hall membahana dengan koor massal wanita yang hadir.

Phil Perry pun pamitan setelah nomor It Takes A Fool.. namun teriakan we want more...curanmor yang membahana membuat Phil Perry kembali kepanggung untuk It Might Be You  yang sungguh dinantikan  penonton....lagi-lagi koor massalpun pecah  di C1 First Media Hall...


Phil Perry

 

Phil Perry The Godfather

 

Setelah Phil Perry menuntaskan show nya kami segera rehat dan memutuskan pulang, mengingat senin adalah hari kerja (sambil bersenandung lagu Boomtown Rats, I Don't Like Monday)...


Sempet mampir ke stand Warta Jazz, dan tak terduga mendapat buku Queen "Queen: The Ultimate Illustrated History of the Crown Kings of Rock" Phil Sutcliffe...

 

3 malam yang melelahkan jasmani, namun menyegarkan rohani...


Terima kasih Java jazz Festival, Bulan mendatang kembali ke selera asal, Anthrax, Iron Maidens, Dream Theater, YES serta Hammersonicfest menunggu....\m/


ANTHRAX concert at Jakarta, IndonesiaTHE IRON MAIDENS "Indonesian Gathering Tour 2012"DREAM THEATER WORLD TOUR 2012Celebrating 44 years of YES in one Wonderous NightHammersonic Fest

Jumat, 02 Maret 2012

Java Jazz Festival 2012 #1


Meskipun preferensi selera menikmati music saya lebih kearah music rock/metal, namun music jazzy & fusion sempat mewarnai kehidupan saya saat di bangku kuliah. 

Music yang diusung seperti oleh Casiopea, Lee Ritenour, Dave Grusin, Dave Valentine, David Sanborn, Chick Corea, Weather Report, Miles Davis, Michael Franks, Al Jarreau, George Duke, Bob James, Herbie Hancock, Jeff Lorber dan lain-lain, setia menemani masa-masa dulu di kamar kost via compo butut dan jaman merdekanya kaset bajakan.


Java Jazz Festival yang dihelat setiap Maret, selalu berusaha tidak pernah kami lewatkan diantara gemuruh konser band/artis rock/metal manca negara yang singgah di Jakarta. Beberapa mimpi saya saat kuliah untuk nonton jawara jazz 80 an menjadi kenyataan via Java Jazz Festival ini.

Al Jarreau

Java Jazz tahun 2012 menjadi ajang konser Internasional kedua yang saya nikmati tahun 2012 ini setelah Toxic Hollocaust, penampil pada tahun ini cukup menggembirakan hati saya, karena banyak musisi yang saya sebutkan diatas tampil. 

Dihari Jum’at saya sudah menjadwalkan untuk nonton Dewa Budjana, God Bless, Jeff Lorber, Rieka Roeslan, Al Jarreau & George Duke serta Quincy Jones, namun hujan yang mengguyur Jakarta menjadikan jalanan Jakarta macet luar biasa (gak hujan juga macet…:), alhasil saya terlewatkan untuk Dewa Budjana dan God Bless. 

Setelah nonton Jeff Lorber, sasaran utama malam itu memang Al Jarreau yang tampil sebagai special show. Melewati antrian yang cukup panjang, saya pun berkorban melewatkan Rieka Roeslan demi Al Jarreau.

Al Jarreau
Setelah molor cukup lama Akhirnya Al Jarreau yang diiringi George Duke Trio tampil maksimal. Mas Que Nada, Agua De Beber, Roof Garden, Reach for Us, We're In This Love Together mengalir lancar. Meskipun secara fisik terlihat sudah rapuh, namun vocal Al Jarreau masih cukup terjaga, dan terutama bagaimana mulut ajaibnya bisa menirukan suara perkusi dan alat musik lain secara indah.

Al Jarreau & George Duke 

Beberapa kali Al Jarreau mundur dari panggung untuk istirahat dan panggung pun diisi oleh hentakan fusion dahsyat George Duke Trio. 
George Duke pun turut bernyanyi dengan hit yang cukup dikenal penonton Indonesia seperti Sweet Baby dan Born to Love you. 
Al Jarreau & George Duke Trio mengakhiri konser malam itu lewat tengah malam, sehingga saya memutuskan pulang melewatkan Quincy Jones. 

Perasaan sungguh puas, meskipun Spain dan Your Song tidak ada dalam setlist mereka. 
Masih ada 2 malam yang harus dihadapi…Sebelum tidur semangkuk Indomie Telor pun melengkapi malam indah …

Adapun list hari kedua yang pingin ditonton:
15:45 - 16:45 Indonesian Youth Regeneration
17:00 - 18:15 Laura Fygi
18:15 - 19:30 George Duke Trio
19:30 - 20:45 Tribute To Utha Likumahuwa
20:45 - 22:00 The Manhattan Transfer
22:00 - 23:15 David Sanborn
23:15 - 00:45 Herbie Hancock