Selasa, 06 Maret 2012

Java Jazz Festival 2012 #2

Sabtu hari ke 2 Java Jazz Festival, dalam perhelatan JJF tahun 2012 yang semakin ramai, setelah dipuaskan oleh Al Jarreau semalam, kami berencana menonton:

  • 15:45 - 16:45  Indonesian Youth Regeneration 
  • 17:00 - 18:15  Laura Fygi 
  • 18:15 - 19:30  George Duke Trio 
  • 19:30 - 20:45  Tribute To Utha Likumahuwa 
  • 20:45 - 22:00  The Manhattan Transfer 
  • 22:00 - 23:15  David Sanborn 
  • 23:15 - 00:45  Herbie Hancock

 

Cuaca sore cerah mengiringi kami ke venue dikawasan Kemayoran. Setelah sejenak melihat Indonesian Youth Regeneration, kami segera bergegas menuju D2 Djarum Super Mild Hall. Laura Fygi sudah tampil dengan formasi Big Band. Terus terang saya kurang kenal dengan sosok Laura Fygi   ini, namun melihat menikmati penampilannya, terasa vocal nya terasa begitu mengalir bening.


Laura Fygi

 

 

Sebelum Laura Figy selesai, kami bergegas menuju C2 Hall mengejar George Duke Trio  yang kemarin tampil gila-gilaan barengan Al jarreau.



George Duke

 


Di stage yang tidak terlalu besar Trio ini mengisi penuh panggung dengan hentakan fusion yang dahsyat, serta akrobat solo bass, drum dan keyboard/piano layaknya music Jazz, sehingga teriakan puas penonton terus menerus membahana. Diakhir penampilan George Duke Trio kedatangan tamu vocalis berambut kriwil Chante Moore  dan saxophonis Everette Harp  yang tampil menggetarkan, dan juga sebagai kejutan Phil Perry juga  tampil sebagai guest star.  

Itulah jazz yang selalu penuh kejutan dan cair sekali untuk setiap musisi saling mengisi.



George Duke Trio feat Chante Moore & Everette Harp

 


Rencana untuk nonton Tribute To Utha Likumahuwa menjadi  buyar setelah melihat antrian penonton untuk The Manhattan Transfer, khawatir ketinggalan kami pun  langsung bergabung antri di D1 Tebs Hall.

 

The Manhattan Transfer

 

Pengorbanan yang tidak sia-sia, The Manhattan Transfer  tampil prima  mendemonstrasikan olah vocal yang menakjubkan dari 4 vocalisnya. Janis Siegel, Tim Hauser, Alan Paul dan Margaret Dorn (menggantikan posisi Cheryl Bentyne yang sedang sakit).

The Manhattan Transfer yang sudah memasuki usia 40 tahun, tidak kehilangan sentuhan harmonisasi vocal yang saling mengisi, tampil seolah memasuki lorong waktu, pertunjukan mengalir selama hampir 2 jam. 


Dibuka dengan Birdland, akrobat vocal susul menyusul di lagu Operator, Gloria, Java Jive, On a Little Street in Singapore, Mystery, Smile Again, Soul Food to Go, hingga Boy from New York City pun menghipnotis penonton. 

Diujung pertunjukan mereka ber pamitan meninggalkan panggung, namun Peter Gontha (founders JJF) naik ke panggung memanggil mereka kembali  dan memberikan award Hall of Fame JJF atas dedikasi dan konsistensi The Manhattan Transfer  mendukung Java Jazz Festival. Tim Hauser sendiri dalam sambutannya merasa lebih tersanjung dari pada saat menerima Grammy...:)


Setelah pemberian award, akhirnya The Manhattan Transfer pada encore, menutup konsernya dengan Twilight Zone.


The Manhattan Transfer

 

Setelah eargasme dengan The Manhattan Transfer  berrikutnya kami pindah ke D2 Djarum Super Mild Hall untuk menonton jagoan alat tiup David Sanborn. Sungguh sangat berbeda dengan cover kaset yang saya lihat tahun 80 an, David sanborn terlihat kurus dan tua..dan Fusion yang dibawakan juga tidak meledak-ledak.


David Sanborn

 

Sebelum David Sanborn selesai, Kami kembali menuju D1 Tebs Hall untuk nonton jawara lulusan gerombolan dedengkot fusion Miles Davis, siapa lagi kalo bukan Herbie Hancock , musisi kontroversial yang suka mengaduk-aduk berbagai elemen suara. 

Tampil berempat meskipun musiknya menghentak, entah karena faktor kecapaian banyak penonton yang nonton sambil berbaring leyeh-leyeh. Barulah saat Cantaloupe Island penonton terlihat bersemangat.


Herbie Hancock

 

 Herbie Hancock


Dari suasana malam itu, terdapat kecenderungan penonton Indonesia kebanyakan lebih suka music jazzy dengan vocal dibanding yang bermain instrumentalia. 

Meskipun masih terdapat beberapa performer setelah itu, namun kami memutuskan pulang, untuk rencana gowes pagi di Car Free Day Jalan Suprapto.

Tidak ada komentar: