Selasa, 18 Desember 2007

Orang Gila

Rating:★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Iwan Fals
Tahun 1994
Label:Harpa (Kaset)
Label:Nirvana (CD-2001)

Musisi:
- Iwan Fals
- Billy J. Budiharjo
- Rere,
- Gideon Tengker,
- Budi Bidhun,
- Eddy Kemput,
- Dian Pramana Putra

track list:
01 Orang Gila
02 Awang-Awang
03 Satu-Satu
04 Lagu Cinta
05 Doa Dalam Sunyi
06 Lingkaran Hening
07 Puisi Gelap
08 Menunggu Ditimbang Malah Muntah

Lagi-lagi Iwan Fals mengeksplorasi corak musiknya. Album ini merupakan kolaborasi baru antara Iwan Fals dengan musisi-musisi rock seperti Rere, Gideon Tengker, Eddy Kemput
Mendengar lagu pembuka "Orang Gila" yang terdengar seperti lagu "dance" / new wave 80 an, terkesan menjadi hidangan pembuka yang tidak membangkitkan selera.

Kesan ini pupus setelah mendengar track ke 2 Awang awang. Musik bermetamorphosis menjadi sebuah nomor dengan balutan Rock kental lewat Drum Rere dan Gitar Eddy Kemput. Sapuan dua personel band progresif rock asal Surabaya Grass Rock ini membuat lagu ini terasa bertenaga.

track ke 3, sebuah ballad dengan harmonisasi petikan gitar, tamborine dan perkusi yang membalut keindahan lirik yang bercerita tentang proses regenerasi secara alami yang berjalan sangat mulus tanpa gejolak. Lagu ini menjadi favorit saya dalam album ini

track ke 4 menunjukkan bagaimana kepiawaian Iwan Fals dalam menyanyikan sebuah lagu cinta tanpa harus menjadi lembek dan cengeng.

Suara keyboard, dan ditingkahi petikan halus gitar pada track ke 5 doa dalam sunyi merayap pelan mendaki dipandu ketukan drum.

track ke 6 Lingkaran hening seolah-olah masih nyambung dengan lagu doa dalam sunyi. Didominasi dengan piano dan keyboard yang mengawal vocal Iwan Fals yang terasa parau dan bergetar.

track ke 7 Puisi Gelap lebih tepat disebut sebagai Iwan fals membacakan puisi karya Sawung Jabo dibandingkan sedang menyanyikan lagu. Sesuai judulnya ini betul-betul bernuansa gelap sekali.

track ke 8 merupakan sebuah nomor akustik khas Iwan Fals, dengan gitar akustik sesekali muncul suara keyboard dikejauhan, lagu ini seperti bertutur.

Pada versi CD terdapat 2 lagu tambahan yang dipetik dari album akustik "Belum Ada Judul" yaitu Ia atau tidak dan Panggilan Dari Gunung.

Secara keseluruhan album ini menggambarkan bagaimana eksplorasi Iwan Fals yang tiada henti, namun album ini beredar setelah beberapa monster album Iwan Fals keluar. Bagi pendengar yang sudah terpatri dengan kedahsyatan album Mata Dewa, Swami, Kantata Takwa, Hijau dan Cikal maka album ini akan terasa tawar.

1991

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Iwan Fals
Tahun 1991
Label:RPM (CD)
Label:Indo Music Box (Kaset)
Musisi:
- Iwan Fals
- Totok Tewel
- Cok Rampal
- Mates
- Gilang Ramadhan
- Embong Raharjo
- Andi
- Yunus
Operator / Mixing : Fender Sang Penyair
Direkam di : Gins Studio
Desain Grafis: Work Gallery
Tata Suara: Heirrie Buchaery
Photografi: Harry Suliztiarto
Ilustrasi Cover: Anissa Cikal Rambu Basae

track list:
01 Intro
02 Untuk Yani
03 Cikal
04 Pulang Kerja
05 Alam Malam
06 Ada
07 Untuk Bram
08 Cendrawasih
09 Proyek 13
10 "....."

Setelah merilis album group bersama Swami dan Kantata Takwa, Iwan Fals
kembali mengeluarkan Solo Album pada tahun 1991, yang bertitel "1991".
Album ini sering disebut juga album "Cikal". Tulisan Cikal ini sendiri muncul dalam ilustrasi sampul albumnya, berupa lukisan karya putri Iwan Fals, Anissa Cikal Rambu Basae. Lukisan ini bergambarkan petani, kerbau, ular dan tikus yang juga terpapar dalam lirik lagu berjudul Cikal.

Ini merupakan album Iwan Fals yang secara lirik banyak menggunakan simbol, yang akan sulit dipahami kalau cuma mendengar sambil lalu.
Lirik ini juga akan membawa kepada makna yang berbeda-beda bagi setiap orang yang mengintepretasikannya.
Dengan berkolaborasi dengan musisi yang banyak bermain di jalur Jazz (Mates, Gilang dan Embong), warna jazz pada album ini juga sangat terasa .

Dirilis dalam bentuk Kaset oleh Indo Music Box, dan dalam bentuk CD beberapa tahun kemudian oleh RPM. Dalam format CD kualitas rekamannya agak kemresek dan miskin informasi (gak ada sleevenya).

Pada periode 1989 s/d 1992 mengikuti Iwan Fals kita diaduk-aduk dengan pola yang berbeda. Mata Dewa, Swami, Kantata Takwa, Cikal, Hijau merupakan album Iwan Fals dengan kolaborasi berbagai aliran. Sebuah eksplorasi yang tiada tara.

Diawali dengan Intro, vocal yang terasa berat dengan iringan gitar akustik bercerita tentang suatu pencarian, sangat pas dengan pencarian pada album ini.

Dalam gelap kuberjalan
Membelah belantara akal
Sendiri
Sendiri
Selalu sendiri

Pada terang kumerenung
Mencari kesejatian
Mencari
Mencari
Selalu mencari

Pada ruang
Pada waktu
Aku ingin datang
................


Track ke 2, Untuk Yani dimulai dengan bunyi-bunyian yang mengingatkan pada musik untuk reog ponorogo, merupakan lagu dengan beat rock.
Lagu ini ditelinga saya masih berpola seperti lagu-lagu di album Swami, pengaruh gitar elektric Totok Tewel dan ketukan cymbal Gilang terasa dominan.
Liriknya sendiri dalam interpretasi saya bercerita tentang arus urbanisasi, maraknya warga untuk sekolah, namun terasa pesimis menghadapi masa depan.

Track ke 3, Cikal, Lagu akustik dengan ritme sederhana dengan dominasi kocokan gitar akustik dan harmonika, namun membuat dahi berkerut untuk memaknai liriknya yang penuh bahasa simbol dunia fabel Harimau, Kerbau, Ular Sanca, Tikus Sawah yang merupakan titik keseimbangan dan kearifan hidup di alam timur.
Musiknya terasa bagai air mengalir, yang tiba-tiba terjun (efek timpani Totok Tewel) dan mengalir lagi........

Track ke 4, Pulang Kerja, juga mirip dengan lagu Cikal, Sebuah nomor yang menceritakan tentang keseimbangan alam dengan petikan gitar akustik dan dilatar belakangi slide guitar.

..................
Duhai langit
Duhai bumi
Duhai alam raya (aku terkesima...)
Kuserahkan ragaku padamu (aku terkesima...)
............................

Track ke 5, Diawali dengan tiupan saxophone Embong Raharjo, Lagu Alam Malam, sekilas mengingatkan pada lagu-lagu dari Sting di album The Dream of Blue Turtle.
Lagu berdurasi 8 menit 57 detik ini menjadi track terpanjang di album ini. Track ini bernuansa jazz kental lewat bass Mates, ketukan Drum Gilang Ramadhan serta liukan Saxophone Embong

...........................
Menjadi anak alam lahir diujung malam
Bumi bunda bapak angkasa
Merasakan udara membawa peristiwa
Merenungkan pengalaman
......................

Track ke 6, Ada menjadi sebuah nomor yang paling aneh dalam album ini, benturan suara vocal dan instrument yang timbul serasa membawa kita berada dalam suatu ritual pada sebuah kuil kuno.
Dengan lirik yang repetitif Ada yang ada, Ada yang tak ada, Nyatanya ada, Nyatanya tak ada....., Antara ada, Antara tak ada, Ada antara, Diantara ada dan tak ada.....dengan latar suara erangan dan raungan.

Track ke 7 Untuk Bram mirip-mirip dengan lagu Alam Malam.
Didominasi dengan flute Embong, track ini merupakan lagu lirih yang terasa perih. Dan pada menit ke 3 detik ke 18, tiba-tiba telinga kita disentak dengan suara instrumen yang saling bertabrakan hingga ke menit ke 4 detik 6.

.......................
Lakon selesai
Penonton pulang kerumahnya
Membawa hati yang bertanya tanya tanya
Siapa tadi yang menjadi korban
Dijawabnya tanya tanya

Pertanyaan abadi ditanyakan lagi
Tanyakan tanyakan tanyakan tanyakan
..............................

Track ke 8 Cendrawasih, Warna jazz rock fusion mencuat pada track ini, betotan bass Mates, ketukan drum Gilang Ramadhan dan Flute/Saxophone Embong terasa dominan membalut guitar rock Totok Tewel.

...............................
Sayap sayap cinta bagaikan cendrawasih
Di buru luka karena keindahannya
Kesadaran bersinar dengan merdeka
Nyanyi jiwa melebihi tanya

Ada apa gerangan wahai cendrawasih ?
Lingkar matamu hitam letih batinmu
Beratkah deritamu wahai cendrawasih ?
Murung paruhmu kicaukan keluh

Ada apa gerangan ?
...................


Track ke 9 Proyek 13, Sebuah lagu dengan warna jazz rock fusion mencuat dengan suara saxophone yang meliuk-liuk seperti ritme reog ponorogo. Dengan lirik yang lugas dan menukik, bercerita tentang kekhawatiran akan tekhnologi nuklir.


Track penutup, '.........' Merupakan lagu penutup dari rentetan album ini, liriknya menjawab intro pada track 01. Musiknya menggiring kita seolah berjalan pulang seperti film vampir cina yang berjalan melompat diiringi pawanganya

Sendiri
Sendiri

Pada ruang
Pada Waktu
Aku sudah datang

Bertanya..
Bertanya..
Selalu bertanya..


Album ini merupakan salah satu album Iwan Fals yang cukup asing ditelinga bagi kebanyakan penggemarnya. Sampai sekarang saya pribadi meskipun sangat menikmati namun masih merasa susah untuk memaknai liriknya.

Berbeda dengan CD Mata Dewa, Swami dan Kantata Takwa yang langka, di Jakarta masih terdapat beberapa CD Cikal di store musik +, Disc Tarra maupun Duta Suara.
Jika menjumpainya saya rekomendasikan untuk memungut dan mengkoleksinya.

Senin, 17 Desember 2007

Hijau

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Iwan Fals
Tahun 1992
Label: Pro Sound
Musisi:
- Iwan Fals: Penyanyi Utama, gitar listrik, gitar bolong
- Heirrie Buchaery: gitar bolong, bas gitar, suara latar, gongseng, bel sapi
- Jerry Sudianto: gitar listrik, suara latar, gitar bolong 12 snar
- Cok Rampal: gitar bolong, mandolin, suara latar
- Bagoes AA: strings, synthelead, synthebrass, suara latar
- Iwang Noorsaid: keyboards, synthesizer, piano synthe, suara latar, rebana
- Arie Ayunir: rebana, tomtom, cymbal, drums, tamborin, gongseng, klonthongan sapi, china bell, kendang
- Jalu: rebana, tomtom, cymbal, drums, tamborin, gongseng, klonthongan sapi, china bell, kendang, budhist pot, woodblock

Juru rekam suara: Danny Lisapaly, Ronald Parinsi
Tata Suara: Heirrie Buchaery
Pendukung Artistik: Cok Rampal
Photografi dan Disain sampul: Dik Doank

Album Hijau merupakan album Iwan Fals yang nyleneh disamping album Cikal. Sungguh lepas patern Iwan Fals selama ini ketika menikmati album ini. Cover album dengan dominasi warna hijau, tergambar sekelompok anak sedang bermain "engklek" (jawa).
Membaca sleevenya juga cukup mumet dengan typografi yang gak beraturan.

Album ini direkam live recording di Studio Musica pada bulan Juni 1992, berisikan 7 track dengan urutan:
01 Lagu Satu
02 Lagu Dua
03 Lagu Tiga
04 Lagu Empat
05 Lagu Lima
06 Lagu Enam
07 Hijau

Menikmati album ini kita disuguhi sebuah musik progresif ala Iwan Fals.

Lagu Satu berdurasi 6 menitan, dibuka dengan gitar akustik dan perkusi jalu dan Arie Ayunir merupakan karya Iwan Fals yang bercerita tentang bagaiman manusia harus menyikapi hidup dengan penggalan lirik:
Jalani hidup
Tenang tenang tenanglah seperti karang
Sebab persoalan bagai gelombang
Tenanglang tenang tenanglah sayang

Tek pernah malas
Persoalan yang datang hantam kita
Dan kita tak mungkin untuk menghindar
Semuanya sudah suratan

Oh matahari
Masih setia
Menyinari rumah kita

Tak kan berhenti
Tak kan berhenti
Menghangati hati kita

Sampai tanah ini inginkan kita kembali
Sampai kejenuhan mampu merobek robek hati ini
.................
......................

Lagu ini sungguh memberi inspirasi pada saat kita mengalami tekanan kehidupan.

Lagu Dua diawali dengan gitar akustik, menjadi lagu terpanjang di album ini. Lagu berdurasi 12 menitan ini imho merupakan lagu dengan warna progresif kental. Suara bertabrakan antara gitar listrik, bass, perkusi, keyboard dan gitar akustik sungguh nikmat sekali mengiringi lirik yang kuat.
Iwan Fals lagi-lagi bercerita tentang Jakarta, setelah bercerita tentang Jakarta yang genit dan tertatih-tatih di Album Mata Dewa lewat Berkacalah Jakarta, pada lagu dua ini Iwan Fals bercerita tentang Jakarta yang getir:

Jakarta sudah habis
Musim kemarau api
Musim penghujan banjir

Jakarta tidak bersahabat
Api dan airnya bencana
Entah karena kebodohan kecerobohan
Atau keserakahan
..................
....................

Lagu Tiga berdurasi 5 menitan, merupakan lagu dengan eksplorasi gitar listrik dan koor.

Lagu Empat ciptaan Fajar Budiman merupakan lagu terpendek dalam album ini, Menikmati lagu ini serasa mendengar Vocal Group dengan iringan bass monoton dan perkusi mencuat kritikan terhadap pelaksanaan Pemilu saat itu.

Lagu Lima mencuat dominan dengan penonjolan bass dan perkusi dan koor yang menggetarkan pada bait:
..............................
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
Kaki depan kanannya pincang
Ditabrak tank ketika latihan didepan
..............................

Lagu Enam, ah mendengar karya Fajar Budiman ini memang terasa getir, pikiran saya menerawang ke masa kecil saat membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali, kuda-kudaan dari pelepah daun pisang yang real saya alami, dan seperti tersadarkan akan kenyataan melihat anak saya bermain game dikomputer serta setumpuk mainan made in China. Lamunan itu digiring oleh ketukan perkusi yg ajeg dari Jalu dan Arie Ayunir.

Sekarang sulit membedakan
Mana mainan mana sungguhan
Semua mahal
Semua harus dibeli di toko toko penggoda hati

Minta ampun harga mainan kini
Ada yang seharga gaji menteri
Terbuat dari plastik maupun besi
Hanya untuk gengsi anak bayi


Track pamungkas dengan durasi cukup panjang sekitar 11 menitan dengan lirik pendek dan repetitif, Hijau diawali pukulan perkusi seperti marawis ditimpali dengan gitar/mandolin dan backsound gitar listrik, serasa akan mengajak dangdutan. Bercerita tentang kerusakan lingkungan.

Hutanku,
Rusak !

Langitku,
Bocor !

Udara yang aku hisap,
Tercemar !

Makanan yang aku makan,
Racun !

Hijau Hijauku Hijau
Hijau Hijau Dunia

Album hijau ini meskipun merupakan salah satu album favotit saya dari sekian banyak album Iwan Fals, namun dari sisi penjualan tidak terlalu sukses. CD nya sampai minggu lalu masih terlihat dibeberapa counter CD di Jakarta.
Jika ingin eksplor musik Iwan Fals yang lain dari yang lain, maka album ini sangat layak dinikmati dan dikoleksi.

Indo Consumunity Expo 2007

Rating:★★★
Category:Other
Sabtu tanggal 15 Desember 2007, sehabis acara gathering kantor menyempatkan diri dateng ke Indo Consumunity Expo 2007. Datang di venue sekitar jam 12, dari kejauhan terdengar The Trooper dari Iron Maiden sedang dimainkan oleh rekan-rekan dari Guitar Forum.
Bergegas jalan dalam kondisi terpincang-pincang pas nyampai depan panggung yg sepi, eh pas kelar....
Setelah isi perut pake bebek kremes, segera ngiter ke stand, masuk pertama ke stand Indonesian Progressive Society, ketemu bli Rikon, mas Kiki Caloh, mbak Yayuk. Pandangan mata tertuju ke CD dan kaos yg didisplay diatas meja, akhirnya ngambil CD:
- Pendulum-Hypnotize,
- In Memoriam-The Ultimate Terrorizing Aura of Unlogic Mind,
- Zi Factor-Kill Paradigm
serta selembar kaos Indonesian progressive Society.

Perjalanan dilanjutkan ke stand KPMI, banyak koleksi jadul (liat Guruh Gypsy, Iwan Fals-Perjalanan dll), stand yang menarik yang mendokumentasikan perjalanan musik Indonesia.

Berikutnya ke stand B2W, beli pin dan nanya-nanya ke mbak yg jaga stand, jadi tertarik untuk ngonthel ke kantor (mas Gatot, kayaknya saya mo ngikutin jejaknya nih...), apalagi shell super udah 7.900/liter).

Lanjut ke stand i-Rock, ketemu mas Harris, mbak Novi, mas Troy, mas Riza, mas Arman, Oom Setiawan, mas Suryo dan banyak lagi..

sekitar pukul 15.00 dimulailah show, dengan tampilnya Reversible Circle, Vantasma, NPO, Makara, Discus 3 serta Balerina
sungguh show yang menarik, sayangnya tiap group rata-rata dijatah hanya menampilkan 2 lagu. Kalo nggak, ini jadi kayak progfest.

Disela-sela show, terdapat beberapa games diantaranya yg paling heboh adalah acara "Air Guitar". sungguh menghibur....

Secara keseluruhan ini merupakan acara yang sangat menarik, show yang mantab, MC yg gokil, sayangnya pengunjung sangat minim, kurang promosi kali.....sampai-sampai MCnya bilang, kayak ngemsi di perumahan yg baru dibangun........



Rabu, 12 Desember 2007

Basket-basketan




Pas acara HUT kantor, ada kegiatan olahraga antar direktorium dan regional Jakarta. Lumayan buat ngeluarin keringet.
Diantaranya basket. Basket ini merupakan salah satu sport favorit saya waktu muda. Maka ikutlah berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Cuman umur gak bisa dibohongin....., meski juara tapi dapet cedera kaki...

Indo Consumunity Expo 2007

Start:     Dec 15, '07 2:00p
informasi dari web IPS http://www.indoprogsociety.org/index.php?option=com_content&task=view&id=68&Itemid=1

buat penggemar Prog Rock/ ProgMet sayang untuk dilewatkan:
IPS akan hadir di acara Indo Consumunity Expo 2007 yang akan diselenggarakan di Parkir Timur Senayan, Sabtu 15 Desember 2007.

Berbagai acara rencana akan digelar, antara lain:
Band performance (14:00 - 18:00)
menampilkan
- Reversible Circle,
- Vantasma+NPO,
- Balerina,
- Makara,
- Vantasma,
- In Memoriam

Air Guitar, Futsal, Nonton Bareng dan display koleksi

banyak hadiah selama acara.....dan acara ini free of charge! pls join us.

Rabu, 05 Desember 2007

WORLD MUSIC DECEMBER FESTIVAL II – 2007

Start:     Dec 10, '07 7:00p
Location:     Gedung Kesenian Jakarta
“Ciptakan keindahan dalam bermusik bersama”

Balawan & Batuan Ethnic Fusion – Skolastika Ansambel (Music Director : Marusya Nainggolan) bersama Sujiwo Tejo

Balawan adalah seorang gitaris dan musisi handal asal Bali. Kepiawaiannya bermain gitar ditunjukan sejak usia 10 tahun. Setelah lulus dari Australia Institute of music ia kembali ke Bali dan mendirikan Batuan Ethnic Fusion yang memadukan gamelan Bali, Jazz dan music modern.

-Admission: Rp 75.000,-

http://beritaseni.wordpress.com/peluang/

Ancol World Music 2007

Start:     Dec 8, '07 7:00p
Location:     Pasar Seni Ancol, Jakarta
Image and video hosting by TinyPic

Sabtu, 8 Desember 2007
pukul 19.00 wib s/d selesai

Indra Lesmana - Pra Budidharma - Gilang Ramadhan (Kayon) - Balawan & Batuan Ethnic Fusion - Vicky Sianipar - Nugie - Riza Arshad - Tohpati (Simak Dialog) - Nera

MC: Shahnaz Haque & Farid Shigeta

Organized by: GIR Production
Supported by: Mediacare, Warta Kota, Delta FM, Taman Impian Jaya Ancol, Yamaha, Danarhadi

Senin, 03 Desember 2007

Gambling with the Devil

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Hard Rock & Metal
Artist:Helloween
Heloween sepengetahuan saya adalah salah satu pelopor genre Power Metal, suatu genre yang relatif baru untuk kuping tua saya yang terbiasa dengan musik rock 70 an (claro).
Update ini saya dapatkan setelah gabung dengan beberapa milis, dan racun yang deras saya dapatkan di milis i-rock!.
Review album dahsyat ini dilakukan oleh rekan Steven Kasenda (salah satu founder i-rock!) dan telah diupload di http://sleazeglam.multiply.com/reviews/item/28 dan juga diposting di milis i-rock.

Inilah hasil review bro Steve:

HELLOWEEN
Gambling With The Devil
2007
Power Metal
SPV Records

Line up:
Andi Deris (v)
Michael Weikath (g)
Sascha Gerstner (g)
Markus Grosskopf (b)
Dani Loble (d)

Setelah meraup sukses dengan rilisan sekuel ketiga dari seri "Keeper of The Seven Keys", dimana sebetulnya saya sendiri tidak menyukai ide mereka ini awalnya karena terlalu berkesan ingin mengulang kejayaan era Kiske/Hansen, HELLOWEEN melanjutkan petualangan mereka dengan album terbaru "Gambling With The Devil". Materi yang variatif dan sangat dewasa menunjukkan kelas HELLOWEEN sebagai band legendaris yang mengokohkan genre power metal di dekade 80an dan tetap berkibar hingga detik ini.

Intro "Crack The Riddle" memperdengarkan bunyi-bunyian karnaval malam dan kemudian Biff Byford, salah satu dedengkot SAXON dan juga sahabat dekat HELLOWEEN, mengisi narasi sebagai prolog album.

"Kill It" digempur dengan riff gitar dahsyat yang bersahut-sahutan. Derap bunyi drum secepat kilat mengiringi lengkingan Deris yang membahana. Pada pertengahan lagu, tempo diperlambat dan sound keyboard terdengar tebal mengisi background lagu. Solo gitar ganas menyeruak diantara rhythm section yang padat. Vokal Deris cukup eksploratif di range atas maupun bawah dan komposisi nada agak thrashy untuk menambah kesan muram.

"The Saints", track yang sangat khas HELLOWEEN, dengan gebukan drum berkecepatan tinggi dan harmonisasi twin-guitar. Highlight lagu ini ada pada komposisi nada yang melodik pada Bridge dengan vokal low-range dan Chorus raksasa dengan vokal high-range. Sulit menemukan cacat di track panjang ini, salut buat Weikath atas kreativitasnya.

"As Long As I Fall", single pertama HELLOWEEN dengan dentingan suara piano beratmosfer gelap, sedikit mengingatkan pada track "Finale" milik L'ARC~EN~CIEL. Vokal Deris yang terbungkus dengan efek pada Verse terasa pas, dan juga sangat impresif pada saat menanjak Bridge menuju Chorus yang sangat komersil dan radio friendly.

HELLOWEEN tidak memberikan kita ruang untuk bernapas sedikitpun pada saat gebrakan drum Loble membuka "Paint A New World". Riff gitar yang gahar bergantian melesat dari speaker kiri dan kanan kemudian melebur di dalam rhythm section yang tebal dan eksplosif. Dari sisi tekstur lagu, terasa standar dan tidak ada yang spesial, namun kualitas songwriting masih tetap terjaga melalui komposisi nada yang rapi.

Kali ini seorang Grosskopf berhasil mempertontonkan kelihaiannya dalam menyusun nada demi nada membangun satu formasi tembang yang powerful dan melodik. "Final Fortune" terdengar sangat modern namun tetap diselimuti dengan aura klasik HELLOWEEN. Perhatikan juga Sing-along Chorus di lagu ini yang sangat cocok dibawakan pada saat konser maupun diperdengarkan di radio. Ini adalah track terbaik di album ini yang bisa disandingkan dengan mahakarya mereka, "Future World" dan "Power".

Bunyi lonceng bergema mengawali "The Bells of The 7 Hells" yang bernuansa gelap. Pendekatan Verse yang digunakan Deris memang agak mirip dengan "As Long As I Fall", warna kontemporer cukup kental dan banyak menggunakan nada minor. Interlude yang menarik dengan menyelipkan keyboard diantara riuh distorsi gitar. Chorus masih bercirikan gaya khas mereka dan cukup bagus.

Intro awal "Fallen To Pieces" mengalun dengan gemulai, vokal Deris bergerak lambat diiringi strumming clean guitar halus. Tempo yang pelan dengan Chorus yang sedikit mendayu-dayu agak sedikit mengingatkan pada band-band gothic metal Eropa. Rhythm section yang dipacu pada bagian tengah lagu sangat menarik untuk disimak namun selebihnya agak sedikit membosankan.

"I.M.E" memperlihatkan kombinasi gitar yang mematikan dari Weikath dan Gerstner. Lengkingan vokal Deris pada Chorus yang dilapis dengan backing vokal yang solid terasa membara. Deris sepertinya sangat menyukai komposisi lagu yang beraura gelap, terlihat dari beberapa track gubahannya yang memang sangat berbeda dengan era Hansen. Songwriting masih tetap konsisten namun tidak ada hooks yang catchy sehingga terkesan datar.

"Can Do It", track yang paling ceria dan komersil. Riff gitar yang penuh dengan melodi manis dan koor pada Chorus yang sangat uplifting. Lirik yang sangat inspiring dan menyemangati jiwa yang lelah tersurat jelas pada kalimat : "Well you can do it, there's nothing to it, when all others turn their backs on you, there is still yourself to prove it to that". Kudos to the mighty Weikath untuk ciptaan yang indah ini!

Akhirnya "Dreambound" menjawab keragu-raguan saya setelah tadi menyimak "Paint A New World" hasil kreativitas duo Gerstner/Weikath yang agak sedikit meredup. Coba tengok Chorus yang dibangun sangat megah dengan fondasi distorsi gitar yang ganas dan seruan vokal Deris yang menghanyutkan. Solo gitar khas HELLOWEEN lawas pun menghiasi interlude lagu ini. Luar biasa!

"Heaven Tells No Lies" mengembalikan musik HELLOWEEN modern ke koridor power metal khas Eropa. Setelah "Final Fortune", Grosskopf menunjukkan tajinya lagi dengan menulis lagu yang didominasi dengan riff gitar yang groovy dan punchy. Ditambah lagi dengan solo gitar yang meraung liar dan akrobatik, track ini memang seakan menjadi milik Gerstner dan Weikath.

Buat Anda yang memiliki versi special edition, ada dua track yang juga tidak kalah atraktif yaitu :

"Find My Freedom" cukup mengejutkan, bonus track seperti ini sudah selayaknya berada di jajaran tracklist utama. Highlight lagu ini terletak pada Chorus raksasa dengan Verse yang padat dan sarat akan aroma klasik mereka. Durasi yang cukup panjang memberikan banyak ruang untuk Weikath dan Gerstner bereksplorasi dengan solo-solo gitarnya.

Kombinasi twin guitar mewarnai bonus track berikutnya, "See The Night". Sama seperti "Find My Freedom", track ini berdurasi panjang, dijejali dengan hooks yang catchy, dan memperlihatkan duel Weikath dan Gerstner melesatkan solo-solonya dengan lincah secara bergantian hingga akhirnya menyatu dengan harmonis.

Kejeniusan punggawa metal asal Jerman ini dalam menciptakan susunan materi album yang seimbang akan membuat Anda larut dalam ketakjuban ketika menikmati album ini dari awal hingga akhir. Track bernuansa suram maupun riang gembira, progresi chord yang simple hingga kompleks, serta track bertempo tinggi hingga pelan, berhasil dicampur ke dalam satu wadah. Deris juga terlihat memberikan kontribusi yang besar pada sektor songwriting, namun akan lebih menarik apabila ada satu atau dua track yang dikerjakan bersama Weikath atau Grosskopf agar lebih variatif, karena selain "As Long As I Fall", yang lain masih terasa sedikit tawar.

"Gambling With The Devil" banyak menerapkan formula yang digali dari album-album awal mereka dan tentunya akan lebih mudah dicerna karena album sebelumnya dinilai agak eksperimental. Kerja keras Deris cs untuk tetap menopang nama besar HELLOWEEN patut mendapatkan acungan jempol, dan apabila mereka bisa menjaga konsistensi ini, bukan tidak mungkin bintang mereka akan bersinar kembali dan masa kedigdayaan dekade 80an tersebut akan terulang kembali. Buat yang menyukai power metal Eropa yang khas dengan melodi dan speed, album ini sangat layak untuk dimiliki, dan buat saya pribadi, ini adalah album terbaik era Deris dan juga berhak menduduki singgasana album metal terbaik rilisan 2007.

Rate : 9.5 / 10

Tracklist:
1. Crack the Riddle (Intro) - 0:52
2. Kill It (Deris) - 4:13
3. The Saints (Weikath) - 7:06 *
4. As Long As I Fall (Deris) - 3:41 *
5. Paint a New World (Gerstner/Weikath) - 4:27
6. Final Fortune (Grosskopf) - 4:46 *
7. The Bells of the 7 Hells (Deris) - 5:22
8. Fallen to Pieces (Deris) - 5:52
9. I.M.E. (Deris) - 3:46
10. Can Do It (Weikath) - 4:30 *
11. Dreambound (Gerstner/Weikath) - 5:57 *
12. Heaven Tells No Lies (Grosskopf) - 6:56 *

Disc 2 (Special Edition Only)

1. Find My Freedom (Japanese Bonus Track) - 6:28 *
2. See the Night (Bonus Track) - 6:04

*) Best track


Bagi yang sudah jadi contact, untuk icip-icip album Gambling with the Devil Disc 1 silahkan klik disini

Jumat, 30 November 2007

Gitarku: Hidupku, Kekasihku Konser Tunggal Dewa Budjana

Start:     Dec 7, '07 8:00p
Location:     Gedung Kesenian Jakarta
Gitarku: Hidupku, Kekasihku
Konser Tunggal Dewa Budjana

Image and video hosting by TinyPic

Bersama :
Adi Darmawan (Bass),
Sandy Winarta (Drum),
Irsa (Keyboard),
Jalu (Kendang),
Saat (suling)

Jumat, 7 Desember 2007
Gedung Kesenian Jakarta
20.00 WIB – Selesai
Tiket : Rp. 88.000

http://ticketbox.detik.com/index.php?fuseaction=info.main&oid=1197032400&id_acara=1438&type=1

Hellish Rock 2008

Start:     Feb 22, '08 8:00p
Location:     Tennis Outdoor Senayan, Jakarta
Solucite Present:

Helloween
Hellish Rock 2008

Image and video hosting by TinyPic
HTM :

- Festival = Rp 200.000
- Tribun = Rp 175.000

Ticket Box available at :

JAKARTA :

Solucite (7262183)
Aquarius Mahakam (7208413)
Aquarius Pd Indah (7238760)
Duta Suara Sabang (31925471)
Duta Suara Plaza Senayan (5725319)
Duta Suara Mal Taman Anggrek (5639427)
Duta Suara Mal Kelapa Gading (45853708)
Duta Suara Plaza Indonesia (31927995)
www.detik.com (7044473)
Music Klub (70934179)
Ibu Dibyo (31931178)
www.rajakarcis.com (8282137)
Music Plus Sarinah (3902759)
Music Plus Blok M Plaza (7209385)
Music Plus Mal Taman Anggrek (5639297)
Music Plus Mal Kelapa Gading (4529630)
www.tiketnonton.com (7229535)
Monster Invasion (08561771571)
www.cdbyfanatics.com (0816855726/68800441)
Twins Music (08129709469)
Pojok Karcis (7258626)
Ish Kabible (08129268837)
DapurLetter.com (0856 1112051, 021-920 69153)

BOGOR :

Duta Suara Eka Lokasari (362971)

TANGERANG :

Duta Suara Lippo Karawaci (5462066)

BANDUNG :

www.tiketnonton.com (91123913)
Hard n Heavy (42228855)

SURABAYA :

www.rajakarcis.com (70785757)
Inferno (5946750)
Paradigma Records (5914170)

YOGYA / KLATEN / SOLO :

Holy Fresh Rock (0272-554872 / 08179451138)
ANT Studio (081808854117)

MALANG :
Ticket Master (480297 / 081876837)

SEMARANG :

Strato Studio (3510057 / 08182494111)

More Info :
SOLUCITE : 021-7262183


untuk icip-icip album Gambling with the Devil silahkan klik disini

Kamis, 22 November 2007

Kantata Takwa

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Kantata Takwa
Album Kantata Takwa
Tahun 1990

Musisi:
Iwan Fals: vocal
Sawung Jabo: vocal, rebana
S. Djody: Gitar listrik
Donnie Fatah: Bass
Jockie S.: Keyboard
Budi Haryono: Drum
Embong Raharjo: sax, Flute
Raidy Noor: Gitar akustik
Eet Syahranie: Gitar Listrik
Inisisrie: Perkusi

Produser: S. Djody
Produksi: PT. Airo Swadaya Stupa
Studio Rekaman: Gin's
Operator: Rudra
Penata Suara: Jockie S.
Penata Musik: Jockie S.
Ide Sampul Depan: S.A. Asmara
Perancang Grafis: WAW Production

Image and video hosting by TinyPic
CD Artwork

track list:
01.Kantata Takwa
02.Kesaksian
03.Orang-orang Kalah
04.Paman Doblang
05.Balada Pengangguran
06.Nocturno
07.Gelisah
08.Rajawali
09.Airmata
10.Sang Petualang

Sungguh beruntung saya mendapatkan kaset dan CD album ini. Pertama kali mendapatkan kaset di tahun 1990, dengan bonus sebuah tiket untuk konser di Senayan. (sayang saya masih sekolah di Padang, jadi gak duwe ragad untuk ngluruk ke Jakarta saat itu).
Image and video hosting by TinyPic
"Bonus Tanda Masuk"
Ini sebuah album yang sangat dahsyat dalam pandangan saya. Kerjasama Iwan Fals, Sawung Jabo, Setiawan Djody berlanjut dan bertemu dengan personil God Bless Jockie S serta Seniman besar WS. Rendra.

Inilah puncak kematangan Iwan Fals dan kawan-kawan, Lirik yang kuat dari WS. Rendra diekspresikan dengan luar biasa melalui vocal dan tata musik yang luar biasa megah.

Kaset Kantata Takwa ini meledak luar biasa, bahkan saya merasakan apa yang namanya beli kaset inden. Kalo inden karena barang impornya belum dateng itu biasa, kalo ini inden karena kehabisan stock akibat permintaan kaset yang luar biasa.
Kaset dominan warna kuning dengan cover Setiawan Djody, WS. Rendra, Iwan Fals, Sawung Jabo dan Jockie berjejer (Djody dan Jabo mengenakan surjan) dengan latar belakang sekat-sekat labirin dan tulisan Kantata Takwa (yg imho cocok untuk film India/dangdut) ini juga bisa digunakan sebagai entry pas konser Kantata takwa di Senayan.

Terdapat 10 lagu yang sangat kuat dalam album ini, kebanyakan dinyanyikan oleh Iwan Fals.

Track pembuka diawali dengan keyboard Jockie dan suara latar mbak Sunarti dan Kelompok Bengkel Teater, disambung dengan zikir dari Setiawan Djody Sawung Jabo dan Iwan Fals. Erangan gitar totok Tewel membelah dan diikuti bass dan perkusi yang seperti tabuhan rebana menyeruak magis dan religius. Vokal Iwan Fals terdengar bergetar seperti menangis diantara lantangnya vokal Setiawan Djodi dan lafaz suara orang mengaji dan berzikir.

...............
.................
Gerhana matahari kuasaMu
Bumi langit manusia ciptaanMu
Hari kiamat ada di tanganMu
Aku bersujud
.....................
...................
LaIllahaIlAllah
LaIllahaIlAllah
LaIllahaIlAllah
LaIllahaIlAllah
LaIllahaIlAllah
LaIllahaIlAllah

Kalau kita dengar dan resapi, bener-bener membuat merinding dan menangis.....

Track ke 2 Kesaksian menjadi lagu Indonesia favorit saya sepanjang masa, saya baru menyadari kekuatan puisi Rendra setelah dituangkan dalam lagu ini. Dibuka dengan ketukan piano/keyboard dan ucapan Aku Mendengar Suara...vocal latar yang lamat-lamat dari mbak Sunarti dan suara petikan gitar betul-betul membuat bulu kuduk berdiri. Paling merinding pada bait:

Mereka dihinakan
Tanpa daya
Ya tanpa daya
Terbiasa hidup sangsi

Orang orang harus dibangunkan
Aku bernyanyi menjadi saksi
Kenyataan harus dikabarkan
Aku bernyanyi menjadi saksi
haaaa...haaaa...haaaaa
(Kenyataan harus dikabarkan
Aku bernyanyi menjadi saksi)

Lagu ini jeritan jiwa
Hidup bersama harus dijaga
Lagu ini harapan sukma
Hidup yang layak harus dibela
.......................

Track ke 3, Orang-orang Kalah, sebuah lagu yang ngerock banget, bercerita tentang orang-orang kalah

Track ke 4, Paman Doblang sesuai liriknya, tempo musiknya membawa kita kesuasana yang suram dan pengap. Gitar eet Syahranie menambah rasa kepengapan itu. Vocal Iwan Fals, Sawung Jabo dan mbak Sunarti ditingkahi perkusi inisisrie, betul-betul terasa mencekam diawal, namun memberikan suatu hal yang optimis pada bait:

Kesadaran adalah matahari
(Adalah matahari adalah matahari)
Kesabaran adalah bumi
(Adalah bumi adalah bumi)
Keberanian menjadi cakrawala
(Menjadi cakrawala menjadi cakrawala)
Dan perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

Track ke 5, Balada Pengangguran sebuah lagu dengan beat yang mengajak bergoyang kecil meskipun liriknya tentang ke-putus asa-an. Suara Vocal Iwan fals, Sawung Jabo, Budi Haryono dan Jockie S. yang bersahut-sahutan serasa membawa kita tertawa menghadapi kepahitan, coba simak bait ini:
........................
Akan merampok takut penjara
Menyanyi tidak bisa
Bunuh diri ku takut neraka
Menangis tidak bisa
........................


Track ke 6, Nocturno lagu dengan tempo sedang dengan ketukan drum yang tegas dan raungan gitar S. Djody bercerita tentang situasi pendewaan terhadap materi yang menghilangkan akal sehat manusia.

Track ke 7, Gelisah merupakan ballad yang mengemukakan tentang kegelisahan manusia dalam mengarungi badai kehidupan. Diantara deru gitar listrik, gemuruh drum, keyboard, bas dan vocal lantang Iwan Fals, terselip nada-nada musik gamelan.
.................
Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu lampu jalan sandarkan angan
Pada nada nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang

Aku gelisah (Aku gelisah)
Aku gelisah (Aku gelisah)

Orang muda penuh luka
Terkoyak nasib tertikam gelisah
Membalik hidup menerkam nasib
........................

Track ke 8, Rajawali, sebuah lagu dengan aksen garang dan tegas dari Gitar Eet Syahranie dan ketukan perkusi Inisisrie, bertutur tentang keteguhan sikap.

Satu sangkar dari besi
Rantai kasar pada hati
Tidak merubah rajawali
Menjadi burung nuri
................

Track ke 9, Diawali petikan gitar akustik Raidy Noor, Air Mata merupakan sebuah ballad yang menghanyutkan.

Track ke 10, Sang Petualang diawalin ketukan piano, disambut gitar garang Eet Syahranie merupakan lagu yang mengangkat tema tentang perjalanan manusia dalam mengarungi kehidupan.

.................
Sebebas camar engkau berteriak
Setabah nelayan menembus badai
Seikhlas karang menunggu ombak
Seperti lautan engkau bersikap
.......................

Album ini bagi saya merupakan pemuncak dari seluruh rangkaian album Iwan Fals baik solo maupun bersama group. Masih banyak album Iwan Fals yang dirilis setelah Kantata Takwa seperti:
- Swami 2
- 1991
- Hijau
- Orang Gila
- Dalbo
- Kantata Samsara
- Belum ada judul
- Suara Hati
- Manusia 1/2 Dewa
- In Collaboration with....
- 50:50
Namun dalam pandangan saya sampai saat ini Kantata Takwa merupakan klimaks dari album-album Iwan Fals.

Dari seluruh album Iwan Fals yang dirilis (diluar kompilasi), kalo boleh menyarankan maka CD Album Kantata Takwa, Swami 1 dan Mata Dewa adalah wajib untuk dimiliki (meskipun susah sekali mendapatkan CD ini). Sedangkan yang lainnya kalo ada CD nya ya miliki juga karena Iwan Fals adalah suatu fenomena dalam musik Indonesia.
Sayang sampai November 2007, Musica belum meremaster album Iwan Fals mulai dari album Sarjana Muda s/d album 1910. Entah kapan...........

salam,
DananG

Rabu, 14 November 2007

Swami

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Swami
Album SWAMI
Tahun 1989
Label: Airo Swadaya Stupa records
Eksekutif Produser: Setiawan Djody
Musisi:
Iwan fals: vocal, gitar akustik, harmonika, koor
Nanoe: bass, koor
Innisisri: drum, perkusi, koor
Sawung Jabo: vocal, gitar akustik
Naniel: vocal, flute, koor

musisi tambahan:
Tatas : Keyboard, paiano, koor
Jerry : Gitarlistrik, koor
Susan, Yos dan Nini: koor

Mixed: Rudra & SWAMI
Graphic design: WAW Production
Photography:

track list:
01 Bento,
02 Bongkar,
03 Badut,
04 Eseks.. Eseks... Udug... Udug... (Nyanyian Ujung Gang),
05 Potret,
06 Bunga Trotoar,
07 Oh Ya,
08 Condet,
09 Perjalanan Waktu,
10 Cinta.


Setelah meledaknya album Mata Dewa diiringi ekses pelarangan tour 100 kota, malahan membuat Iwan Fals dapat memulai suatu rangkaian perjalanan yang semakin dahsyat.
Pada tahun yang sama dengan rilis Mata Dewa 1989, Iwan Fals memulai kolaborasi awal yang dahsyat dengan musisi-musisi idealis Nanoe, Innisisri, Sawung Jabo dan Naniel dalam suatu band bernama Swami dan merilis album s/t.
Album yang diproduksi oleh Airo Swadaya Stupa Records ini bersampul hijau dengan tulisan bermotif batu relief SWAMI dengan foto personilnya bercelana jeans telanjang dada, dalam persepsi saya macho sekali.
Sebagai strategi dagang, daya magnet Iwan Fals dimunculkan, dengan menuliskan nama Iwan Fals pada cover albumnya.
Lagi-lagi album ini meledak dipasar, dengan penjualan kaset dalam jumlah yang luar biasa saat itu.

Terdapat 10 lagu kuat dalam album ini, kebanyakan dinyanyikan oleh Iwan Fals kecuali lagu Bento (bersama Sawung Jabo dan Naniel), Badut (Sawung Jabo), Eseks.. Eseks... Udug... Udug... (Nyanyian Ujung Gang) (Naniel), dan Cinta (bersama Sawung Jabo).

Track pembuka diawali dengan bas yang monoton, menyeruak lirik yang kenes dan klop dengan maraknya trend eksekutif muda pada saat itu. Ya inilah lagu Bento yg sangat fenomenal, lagu yg akan menghangatkan suasana kala dibawakan dipanggung maupun nyanyi rame-rame diujung jalan. Karena pasti akan disambut dengan teriakan bareng pengikutnya dengan teriakan asyiiikkk......


Track kedua Bongkar menjadi lagu yang sangat agitatif bagi pendengarnya, lagi lagi diawali dengan bas yang monoton dan ketukan perkusi yang repetitif disambut dengan vocal Iwan Fals yang kharismatik.

Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperkuda jabatan

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
................
.........................
..............................

Seperti halnya bento lagu ini menjadi lagu panggung yang sangat dahsyat.


Track ke 3, Badut dinyanyikan oleh Sawung Jabo dengan ritme rock'n'roll dengan lirik tentang kemunafikan manusia

Track ke 4, Eseks.. Eseks... Udug... Udug... (Nyanyian Ujung Gang) dinyanyikan oleh Naniel dengan gaya seperti Vocal group yang marak di tahun 80 an awal, bercerita tentang kerusakan lingkungan yang parah...

Track ke 5, Potret bercerita tentang sifat manusia yang semakin dibutakan oleh urusan duniawi.

Track ke 6, diawali piano dengan gaya rock'n'roll lirik yang pedas, Bunga Trotoar bertutur tentang maraknya pedagang kaki lima yang mesti diobrak abrik oleh petugas keamanan.

Bunga bunga kehidupan
Tumbuh subur di trotoar
Mekar liar dimana mana

Langkah langkah garang datang
Hancurkan wanginya kembang
Engkau diam tak berdaya

Bungaku
Bunga liar
Bungaku
Bunga trotoar
........................

Track ke 7, Oh...Ya!, sebuah lagu dengan warna country dengan suara latar para istri (Susan, Yos & Nini) ini bercerita tentang angan-angan kehidupan pengangguran yang cuman bisa berkhayal.



Track ke 8, Condet merupakan sebuah ballad yang sangat manis bercerita tentang ketakutan akan hilangnya keasrian lingkungan
...........
................
Roda teknologi
Enyahkan pedati
Bias rumah kaca
Lubangi paru bumi

Syair Ronggowarsito
Jerit dan keringat
Gemuruhnya Rolling Stones

Api revolusi
Haruskah padam
Digantikan figur yang tak pasti

............................

Track ke 9, lagi-lagi sebuah ballad apik yang diawali dengan tabuhan perkusi dengan ritme yang menggetarkan. track ini merupakan salah satu track favorit saya. coba simak liriknya.

Pagi telah datang
Matahari datang
Jelata lewati hari
Bersetubuh dengan waktu

Wajah wajah legam
Matanya membara
Membakar bayangan palsu
Peti mati diatas langit

Oh mereka dihantam kenyataan
Oh mereka teriak!

Orang orang kalah
Tak bisa bicara
Tanyakan pada dunia
Benarkah mereka kalah
Benarkah mereka kalah

Menanti batas
Batas segala yang tidak ada batasnya
Menanti akhir
Akhir segala yang tidak ada akhirnya

Waktu berlalu
Waktu berpacu

Doa doa apa saja
Caci maki apa saja
Doa doa apa saja
Caci maki apa saja

Doa doa apa saja
Caci maki apa saja
Doa doa apa saja
Caci maki apa saja

pas bagian Doa doa apa saja, Caci maki apa saja dengan ritme yang repetitif dan semakin cepat, sungguh magis sekali, seperti alunan zikir yang membuat trance.

Track 10, Cinta meskipun lagu dengan ritme yang sangat monoton dan repetitif, namun merupakan track yang paling menggetarkan dari album ini.
Coba dengarkan lagu ini dengan hati yang kosong dan mata terpejam.
Pada saat memasuki bait Tuhan ya Tuhan, Cinta ya cinta goyangkan badan kekiri dan kekanan mengikuti ketukan perkusinya.

Seperti halnya album Mata Dewa, album ini sangat layak untuk dimiliki.
Dalam format kaset saya masih melihatnya di beberapa Counter CD/Kaset, sedangkan format CD belum pernah melihatnya lagi.


Senin, 12 November 2007

Mata Dewa

Rating:★★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Iwan Fals
Album Mata Dewa
Tahun 1989
Label: Airo
Eksekutif Produser: Setiawan Djody
Musisi:
- Ian Antono
- Bagoes AA
- Herrie
- Uce Haryono

Album Production Coordinator: Sofyan Ali
Album Cover: Wikky Martakusumah
Photography: Anton Susilo dan Jay Sugilar

track list:
01 Mata Dewa,
02 PHK,
03 Nona,
04 Air Mata Api,
05 Bakar (Timur Tengah II),
06 Puing,
07 Berkacalah Jakarta,
08 Yang Terlupakan,
09 Perempuan Malam,
10 Pinggiran Kota Besar.

Pertama kali saya punya dalam format kaset, dan baru tahun lalu saya dapatkan versi CD nya, itupun CD 2nd.
Album Mata Dewa bagi saya merupakan album musik Indonesia yang mengagumkan, sisi rock Iwan Fals muncul total pada album ini.
Meskipun album ini bukan pertama kalinya Iwan Fals bekerjasama dengan Ian Antono (kolaborasi sebelumnya dalam album Sumbang dan 1910), dengan arranger Ian Antono, dibantu musisi Herrie, Uce Haryono, dan Bagoes AA intensitas rocknya mencuat keras, Vocal Iwan Fals lebih terasa bertenaga. Iwan Fals berani mengeksplorasi rentang suaranya, mulai dari nada-nada rendah hingga yang keras melengking.

Dari sisi design cover oleh Wikky Martakusumah berupa mata yang tajam menyeruak pada album ini juga menyempal dari design cover album pada umumnya di Indonesia saat itu yang kebanyakan bersampulkan gambar penyanyinya.
Inilah album Iwan Fals yang pertama kali diproduksi oleh label AIRO Records, dengan Produser Eksekutif Setiawan Djody dan Album Production Coordinator Sofyan Ali

Album ini sangat fenomenal, baik dari sisi idealisme dan pemasaran yang meledak. Saat itu direncanakan diiringi Tour 100 kota, namun sayang tour batal dilaksanakan karena terganjal oleh perizinan saat itu.

Terdapat 10 track di album ini dengan beberapa lagu baru yaitu Mata dewa, Nona, Air Mata Api, Perempuan Malam dan Pinggiran Kota Besar. Sisanya adalah lagu lama yang diaransemen ulang dengan warna rock yang kental dan gaya vokal Iwan Fals yang berbeda

Dibuka dengan track yang sama dengan judul abum Mata Dewa, dengan intro yang terasa megah, lagu dengan tempo pelan ini ditingkahi dengan lengkingan backing vocal Setiawan Djody dan raungan gitar Ian Antono, menjadi lagu pembuka yang menjanjikan.

track kedua PHK sebelumnya muncul pada album Wakil Rakyat (1987), musiknya menggambarkan kegeraman akan nasib seorang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja klop sekali dengan Lirik yang kuat khas Iwan Fals. rasakan kegeraman yang muncul pada lagu ini

.......................
......................
Sedanau nanah dari matamu
Tak mampu jatuhkan hati mereka
Serimba luka didalam jiwa
Juga tak berarti
...........................
...........................

Track ke 3 Nona, menjadi lagu yang paling saya kurang sukai dari album ini, terasa lembek walaupun tetap dengan warna Iwan Fals.

Track ke 4 Air Mata Api merupakan lagu yang paling saya senangi dari album ini, garang sekali musik dan liriknya

Aku adalah lelaki tengah malam
Ayahku harimau ibuku ular
Aku dijuluki orang sisa sisa
Sebab kerap merintih kerap menjerit
.................................
................................

Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Orang sisa sisa menangis
Orang sisa sisa menangis

Air matanya
Air matanya
Air matanya
Apiiiiii
.....................

saya inget, Di video klipnya Iwan Fals terlihat sampai keluar urat lehernya pas bawain lagu ini, mantabbbb

Track ke 5, Bakar sering disebut juga Timur Tengah II sebelumnya muncul dalam album Aku Sayang Kamu (1986), dengan gitar khas Ian Antono dan keyboard bersahut-sahutan.

Track ke 6 Puing, yang pernah muncul di album sumbang ini menjadi lebih terasa menyesakkan di album Mata Dewa ini. Petikan gitar Ian Antono dan pukulan drum seperti genderang perang membalut kekuatan lirik tentang keputus asaan dan kesia-siaan perang.

.........................
........................
Lidah anjing kerempeng
Berdecak keras beringas
Melihat tulang belulang
Serdadu boneka yang malang

Tuan tolonglah tuan
Perang dihentikan
Lihatlah ditanah yang basah
Air mata bercampur darah

Bosankah telinga tuan
Mendengar teriak dendam
Jemukah hidung tuan
Mencium amis jantung korban

Jejak kaki para pengungsi
Bercengkrama dengan derita
Jejak kaki para pengungsi
Bercerita pada penguasa
( Bercerita pada penguasa )

Tentang ternaknya yang mati
Tentang temannya yang mati
Tentang adiknya yang mati
Tentang abangnya yang mati
Tentang ayahnya yang mati
Tentang anaknya yang mati
Tentang neneknya yang mati
Tentang pacarnya yang mati
( Tentang ibunya yang mati )
Tentang istrinya yang mati

Tentang harapannya yang matiiiiiiiii

..........................
...........................

Backing vocal Ian antono mengisi sempurna lengkingan Iwan Fals.

Track ke 7, Berkacalah Jakarta pernah muncul pada album sugali (1984) dengan arranger yang sama Ian Antono, namun lagu yang bercerita tentang kota Jakarta yang tertatih-tatih ini terkesan lebih garang namun genit dialbum ini.
......................
Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari
Bila luka di kaki belum terobati
Berkacalah Jakarta
.....................

Track ke 8 Yang Terlupakan, merupakan ballad yang sebelumnya muncul pada album Sarjana Muda (1981), diawali dengan denting piano Bagoes AA, diikuti lirik yang tajam penuh rasa bersalah sungguh menghanyutkan sekali. Vocal Iwan Fals terasa lebih tegas dibandingkan pada album Sarjana Muda. lagu ini jadi semacam anthem jika lagi nongkrong bareng temen-temen diujung jalan, koor bareng yang mengasyikkan
..........................................
Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata
Seperti menjelma waktu aku tertawa
Kala memberimu dosa

Oh maafkanlah
Oh maafkanlah

Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ku mencoba tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
............................

Track ke 9 Perempuan Malam, tersamar Warna India dalam ketukan perkusi dan efek sitar klop dengan lirik yang bercerita tentang kepedihan perempuan malam yang susah untuk lepas dari belenggu kehidupan. simak penggalan lirik ini:

...............................
Semua noda coba dibersihkan
Namun masih saja terlihat kotor
Karena kereta kirimkan debu
Yang datang tak mampu ia tepiskan

Perempuan malam kenakan handuknya
Setelah usap seluruh tubuhnya

Hangatkan tubuh di cerah pagi
Pada matahari
Keringkan hati yang penuh tangis
Walau hanya sesaat

Segelas kopi sebatang rokok
Segurat catatan yang tersimpan
Perempuan malam menunggu malam
Untuk panjangnya malam
.............................

Track penutup, Pinggiran Kota Besar dibuka dengan gitar Ian Antono, dan ketukan drum yang ajeg, lagu ini bercerita tentang lingkungan yang rusak di pinggiran kota besar.

Secara keseluruhan album ini sangat layak untuk dimiliki.

link icip-icip Bang Karim http://borneoclassicrock.blogspot.com/2010/03/iwan-fals-mata-dewa.html

Jumat, 02 November 2007

Babak ke II Kualifikasi Pra Piala Dunia 2008

Start:     Nov 9, '07 5:00p
Location:     Stadion Utama Gelora Bung Karno
Ayo dukung tim Nasional Indonesia berjuang untuk mendapatkan tiket ke Piala Dunia 2008 melawan Kesebelasan Suriah
Setelah menang bye karena Guam mengundurkan diri, pada Babak ke II ini Timnas kita akan berhadapan dengan Suriah yang lolos ke babak ke II setelah mengatasi perlawanan Afganistan di babak I.

Merahkan Stadion Utama Gelora Bung Karno, jadilah pemain ke 12.....
Yoooo, ayooooo,
Ayo Indonesia....
Kuiingin Kita Selalu Menang

Senin, 29 Oktober 2007

We Will Rock You


A Tribute To Queen





A Tribute To Queen
8 November 2007, 20.00 BBWI
Mario's Place-Menteng Huis Cikini

We Will Rock You-A Tribute to Queen

Start:     Nov 8, '07 8:00p
Location:     Mario's Place-Menteng Huis Cikini
I-Rock!
Yang bakalan tampil....

1. Brawijaya Band ( Vokal: M. Kadri, Gitar: Adrian, Bass: Kiki Caloh, Keyboard: Krisna Prameswara, Violin: Eko Partitur , Drum: Moses )
2. LiLo & Friend Acoustic Session (LiLo, Ule & Keith Rustam)
3. Paduan Suara Alumni Univ. Trisakti (10-15 persons)
4. Bintang Tamu:
ONCE,
TONY WENAS,
HAYUNADJI (Discus)

Image and video hosting by TinyPic

Kamis, 25 Oktober 2007