Senin, 31 Desember 2012

Konser tahun 2012

Yes

Tahun 2012 hampir berlalu...seiiring detik-detik pergantian tahun yang terus berdetak.....
Selama tahun 2012 kalo diurut ulang, cukup banyak saya diberi kenikmatan untuk dapat nonton konser yang dapat menyenangkan hati.
Adapun konser yang saya tonton selama tahun 2012 adalah:

20120118-Toxic Holocaust
20120302-Al Jarreau
20120303-The Manhattan Transfer
20120304-Bobby McFerrin
20120304-Phil perry
20120331-Anthrax
20120405-Iron Maidens
20120421-Dream Theater
20120424-YES
20121103-Creed
20121112-Portnoy, Sheehan, McAlpine, Sherinian
20121215-Sting
20121216-Guns N' Roses

Toxic Holocaust

Ada beberapa event yang mestinya nonton, namun meleset gak jadi nonton karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan, antara lain Hammersonic Metalfest serta Java Rockin'land yang batal digelar meskipun sudah beli tiketnya.
Konser-konser diatas benar-benar memenuhi harapan, dalam artian memberikan kepuasan setelah menontonnya...

Toxic Holocaust meskipun saya kurang familiar namun di stage kecil di Marios Place, mereka mampu menghadirkan konser yang menghibur, penuh hura-hura dan sedikit huru hara.

Al Jarreau

Al Jarreau, Manhattan Transfer, Bobby McFerrin dan Phil Perry adalah mimpi masa lalu saya saat sangat menyukai musik Jazz/Fusion di pertengahan 80 an..dan berkat Java Jazz Festival saya mampu menggapai mimpi itu.


Phil Perry

The Manhattan Transfer

Anthrax...sungguh tidak diduga...meskipun penonton sepi (mungkin akibat pembatalan tahun sebelumnya), namun sungguh mengagetkan...circle pit yang menggelora sejak pertengahan konser menjadikan konser Anthrax terasa istimewa.
Anthrax

Iron Maidens...yach band cewek pengcover Iron Maiden yang bisa saya tonton 2 kali di tahun 2011, menjadi pemanasan bagi saya sebelum Dream Theater 2 minggu kemudian.

Bulan April selera saya akan musik progressive terpenuhi dengan menonton 2 master musik Progressive, Dream Theater dan YES. 

Dream Theater di tanggal 21 April dengan sound dan tata suara memanjakan..tampil memuaskan dahaga saya akan dedengkot musik Progressive metal ini, dan disambung tanggal 24 April dengan Pionir progressive rock YES. Meski tanpa Jon Anderson YES tetap memukau.
YES

Cukup lama saya puasa konser akibat gagal nonton Hammersonic Fest dan batalnya Java Rockin'land. Bulan November barulah nonton Creed yang menghibur di gandaria City serta PSMS yang melengkapi anggota DT yang gak dateng di 21 April.

Desember awalnya menjadi bulan galau bagi saya karena tanggal 15 Desember 2012 Sting dan G N' R bakal konser bersamaan di dua tempat berbeda. NIbarat pepatah rezeki gak bakal ketuker, ternyata karena sesuatu hal, G N' R menunda konsernya menjadi hari Minggu tanggal 16 Desember 2012. jadilah saya bisa menikmati keduanya.

Guns N' Roses Foto from Jakarta Post

Seperti sudah disampaikan diatas, konser tersebut diatas sungguh sangat menghibur bagi saya, namun kalo disuruh mengurut konser mana yang memberi nilai kepuasan tertinggi, maka urutannya adalah sebagai berikut:

  1. Dream Theater
  2. YES
  3. Portnoy, Sheehan, McAlpine, Sherinian
  4. Al Jarreau
  5. Sting
  6. Guns N' Roses
  7. Anthrax
  8. The Manhattan Transfer
  9. Phil perry
  10. Bobby McFerrin
  11. Creed
  12. Toxic Holocaust
  13. Iron Maidens

catatan tahun 2012, sebagai dampak gagalnya konser beberapa band tahun sebelumnya (Motley Crue, Anthrax dll) dimana saya beli ticket presale dan hangus, saya lebih banyak membeli ticket via Calo, dan ternyata lebih memberikan kepastian..:)

Tahun 2013?
Entah band apa yang bakal mampir ke Indonesia, mungkin Journey, mungkin Deep Purple, mungkin Testament, mungkin Slayer, mungkin Rolling Stones dan mungkin Queen ....entahlah....yang jelas Hammersonicfest serta Java Jazz Festival lah yang sudah ada agendanya..JavaJazz Festival bahkan saya sudah beli ticket early birds nya.
Semoga banyak yang bakal konser kemari...semoga

Selasa, 18 Desember 2012

Guns N' Roses-MEIS Ancol, Jakarta, 16 Desember 2012


Guns N' Roses akan konser di Jakarta pada tanggal 15 Desember...wah khabar ini sungguh membuat galau saya yang sudah merencanakan nonton Sting pada tanggal yang sama.

Meskipun saya tidak mengenal GNR pada saat mereka dinyatakan sebagai band paling berbahaya di akhir 80 an (saat itu saya lagi asyik masyuk dengan musik Fusion, sehingga group rock era itu baru saya kenal belakangan). Saya baru mengenalnya saat mereka tampil pada acara Tribute to Freddie Mercury 20 April 1992. Band ini sungguh membuat saya sangat tertarik untuk menyimaknya setelah saya membeli kaset "Appetite for Destruction" yang sungguh mantab...Lagu seperti Welcome to the Jungle, It's So Easy, Nightrain, Mr. Brownstone, Appetite for Destruction, Sweet Child O' Mineserta Rocket Queen sungguh masuk  ke diri saya.

Untuk tanggal 15 Desember, bersama concert mate kami berdiskusi untuk memutuskan konser apa yang akan ditonton, Sting? apa Guns N' Roses?. Pinginnya dua duanya. Sempat terlintas juga pingin nonton Sting di seberang agar bisa dapet ke duanya, namun karena sesuatu hal akhirnya memutuskan nonton Sting saja. Dan sebagai salah satu pertimbangan adalah referensi dari youtube yang memperlihatkan bahwa axl sudah kedodoran dan kurang prima lagi

Biasanya menjelang konser, saya selalu membuat playlist berbekal situs setlist.fm agar bisa lebih masuk saat konser, dan untuk kali ini yang saya siapkan hanya setlist Sting saja, sehingga pol tidak ada persiapan mendengarkan lagu-lagu mereka.

Sabtu siang tanggal 15 Desember menjelang konser Sting saya menyempatkan diri mampir untuk nonton event Rocklinger # 3 di Tugu Proklamasi, HP saya sibuk bergetar karena heboh di twitter, FB dan milis tentang penundaan konser Guns N' Roses, yang akhirnya berujung pada berita Konser Guns N' Roses akan dilaksanakan di MEIS Ancol pada Hari Minggu 16 Desember 2012...wah....wah....wah.....Dan dalam perjalanan ke Ancol untuk nonton Sting sore itu saya sungguh sumringah....
Konser Sting malam itu yang bedurasi 2 jam sungguh sangat memuaskan bagi kami berdua, dan dalam perjalanan pulang kami pun segera merancang strategi untuk nonton besok siangnya. Prinsip In Calo We Trust pun kembali akan menjadi andalan besok.

Minggu siang kami sampai MEIS sekitar 11.30, segera mengontak rekanan andalan dan ketemu dan negoisasi Ticket. Setelah urusan ticket selesai dan berniat  
makan siang, ternyata tempat makan sudah sold out dan sialnya kali ini nggak ada calo untuk urusan ini. Untung ada Indomaret sehingga kamipun bisa menyeduh Popmie sambil menunggu adik ipar yang datang dari Jogja untuk nonton.

Setelah bertegur sapa dengan banyak teman di venue, kami segera antri dan ternyata agak telat masuk, hingga sudah ketinggalan 2 lagu awal. Wah sungguh merasa rugi gak nikmatin vocal prima axl (kami memperkirakan mulai lagu ke 4 axl akan kedodoran). It's So Easy masih dibawakan mulus.
Dengan formasi Frank Ferrer (drum), Tommy Stinson (Bass), Dizzy Reed (keyboard), Chris Pitman dan tiga gitaris Ron "Bumblefoot" Thal,  DJ Ashba, dan Richard Fortus serta Axl di vocal Guns N' Roses tampil prima. Axl beberapa kali berganti jaket dan jazz longgar yang mungkin dimaksudkan untuk menutupi tubuhnya yang mulai tambun. Lagu demi lagu dalam konser tersebut mengalir lancar setelahIt's So Easy, segera disusul Mr. Brownstone, Estranged, dan Rocket Queen yang membuat penonton ikut terlibat dalam konser tersebut apalagi sound dan lighting benar benar memanjakan. Yang paling membuat surprise Axl terlihat konstan dan tidak kedodoran.




Guns N' Roses Foto Ully dari http://www.bandistro.com/blog/guns-n-roses-live-jakarta-minggu-16-desember-2012


Penonton kebanyakan aktif saat lagu-lagu dari album lawas dibawakan, dan adem saat lagu-lagu dari album Chinese Democracy.  
Setelah Fortus bersolo gitar GNR kembali menggeber Live And Let Die, This I Love, dan Better,  Axl kembali istirahat saat Tommy Stinson membawakan lagu berjudul Motivation, yang dilanjutkan dengan solo piano Dizzy Reed yang antara lain menyajikan No Quarter-nya Led Zeppelin

Axl kembali tampil dengan 2 lagu dari album Chinese Democrazy Catcher In The Rye, Street Of Dreams, yang disambung dengan You Could Be Mine yang kembali menggairahkan penonton yang sebagian mulai adem.

Axl pun beristirahat lagi saat DJ Ashba bersolo gitar instrumentalnya dengan nomor Mi Amor dan langsung membuka intro lagu Guns N' Roses paling gaul Sweet Child O' Mine, sehingga penonton yang datang sekedar lifestyle-pun juga ikut nyanyi, sungguh gegap gempita sekali koor berjamaah ini.
Setelah itu Piano kembali keluar dan kali ini Axl yang memainkan lagu Pink Floyd Another Brick In The Wall Pt.2, sebagai pengantar nomer populer lainnya 
November Rain!. Dan benar kembali koor penonton membahana di MEIS.

Axl kembali istirahat saat Ron "Bumblefoot" Thal yang mengenakan kaos The Who melanjutkan dengan lagu Objectify. Sesaat kemudian dia merangsek ke tengah panggung, dan memberikan kejutan dengan memainkan sepotong National Anthem Indonesia Raya  yang kembali membuat merinding karena spontan penonton menyayikan bersama.

Bumblefoot foto Ully dari http://www.bandistro.com/blog/guns-n-roses-live-jakarta-minggu-16-desember-2012


Kemudian Axl kembali tampil dengan Don't Cry yang dilanjutkan dengan cover The Who The Seeker dismabung dengan lagu populer Civil War, Knockin' On Heaven's Door dan selanjutnya mereka meninggalkan panggung seolah-olah mau bubar dengan Nightrain.

Setelah penonton menggemakan  we want more, curanmor  mereka manggung lagi denganPatience dan ditutup dengan Paradise City yang memuncaki sore itu. Tidak menyangka Guns N' Roses masih sangat menggigit, (tahun lalu saat nonton Slash bersama Myles Kennedy yang tampil di Istora, serasa sudah nonton Guns N' Roses, ternyata belum...baru sekaranglah Nonton Guns N' Roses itu terealisir.

Dua hari yang sangat membahagiakan kami berdua...belum terbayang mau seperti apa konser di tahun 2013, baru JavaJazz Festival yang Insya Allah saya tonton (dan kali ini tidak In Calo We Trust, saya sudah beli tiket early bird mumpung harganya masih bersahabat).

Senin, 17 Desember 2012

Sting-Back to Bass Tour 2012, MEIS Ancol, Jakarta

Ada kegalauan pada diri saya beberapa minggu terakhir, yaitu saat harus memutuskan konser mana yang harus saya tonton. Ya Sting dan Guns N Roses, dua nama yang mengisi bagian hidup saya akan konser pada tanggal yang sama.

Setelah diskusi dengan concert mate, akhirnya kami memutuskan untuk memilih Sting.



Sting sendiri bersama The Police pada tahun 80 an awal saya kenal via kaset, dengan lagu yang relatif gampang nyantol masa-masa SMA saya banyak diisi dengan lagu The Police, disamping Stones dan Queen.
Saat Sting bersolo karir, agak kaget juga saat warna musiknya berubah kewarna Jazz (jenis musik yang saya sukai saat kuliah). Album Dream of Blue turtle yang didukung Kenny Kirkland dan Branford Marsalis sebagai contohnya.
Sejak banyaknya pembatalan konser karena berbagai sebab, saya jadi males untuk beli tiket jauh hari sebelum show. Meskipun ada iming-iming diskon 20% bagi pembeli tiket dengan debet atm sebuah bank, Prinsip in calo we trust lah yang saya pakai. Dalam perjalanan ke MEIS segera saya kontak no referensi seorang teman dan dengan suara ramah dari seberang telp mengalun empuk suara "selamat malam, ada yang bisa saya bantu?", sungguh awal yang baik..kamipun menentukan meeting point.
Dengan nego yang singkat, kami pun setuju dengan harga yang IMHO jauh lebih murah daripada diskon 20% itu, yaitu hampir 50%...ckckckck.
Dan sebelum berpisah dia pun menawarkan tiket untuk konser Gun's N Roses (besoknya ditempat yang sama) yang secara tiba-tiba menunda konser yang dijadwalkan di Lapangan D Senayan....sungguh anugerah yang luar biasa..

Kami pun masuk ke MEIS yang tidak banyak berubah sejak saya terakhir nonton Dream Theater pada 21 April 2012. Dengan modus menyusup sambil bilang misi mas, misi mbak, misi om, misi tante akhirnya saya bisa merapat ke front row meskipun agak kepinggir kanan...

Didalam suasana sangat sejuk, sehingga menunggu konser yang ngaret tidak terasa capek, Akhirnya pukul 20.45 lampu di dadamkan dan Sting pun menyapa penonton dan langsung menggeber If I Ever Lose My Faith In You.
Selamat Malam Jakartaaaa...setelah sedikit basa basi Sting langsung memainkan nomor lama The Police yang diambil dari album Ghost in the Machine-(1981) Every Little Thing She Does Is Magic.
Pada lagu ke 3 Englishman in New York, spontan penonton melakukan koor massal "I'm an alien I'm a legal alien, I'm an Englishman in New York" dan "Be yourself no matter what they say".
Konser mengalir lagu-demi lagu. Sting yang mengenakan Kaos ketat lengan panjang terlihat ramping dan bugar untuk ukuran orang seusianya. Vocalnya terjaga hingga lagu terakhir.

Karena posisi nonton disisi kanan panggung, settingan penempatan speaker dan amply serta videoman posisi menonton hanya bisa melihat Sting, Dominic Miller (gitar) serta drummer Vinnie Colaiuta yang sudah malang melintang bermain dengan Frank Zappa, Sting, Chick Corea, Jeff Beck, Herbie Hancock, Nik Kershaw hingga Megadeth.
Vinnie Colaiuta tampil mengenakan kaus kutang serta celana training adidas bermain dengan style jazz fusion yang bertenaga.
Mungkin menyadari banyak penggemar dari era The Police, Sting lumayan banyak membawakan nomor the police. Tercatat ada 10 lagu the Police yang ada dalam setlistnya, yaitu:

  • Every Little Thing She Does Is Magic (Ghost in the Machine-1981)
  • Demolition Man (Ghost in the Machine-1981)
  • Driven to Tears (Zenyatta Mondatta-1980)
  • Message In A Bottle (Reggatta De Blanc-1979)
  • Wrapped Around Your Finger (Synchronicity-1983)
  • De Do Do Do, De Da Da Da (Zenyatta Mondatta-1980)
  • Roxanne (Outlandos d'Amour-1978)
  • King Of Pain (Synchronicity-1983)
  • Every Breath You Take (Synchronicity-1983)
  • Next to You (Outlandos d'Amour-1978)

Namun demikian, lagu tersebut dibawakan dengan banyak improvisasi, misalnya Roxanne yang tampil ngejazz dan tetap mampu membuat koor massal, atau lagu yang menurut teman saya seperti lagu anak TK De Do Do Do, De Da Da Da yang diberi unsur violins
Sayang nomor Desert Rose yang bernuansa Timur Tengah tidak seperti aslinya, namun tetap memancing untuk belly dance...:)

Konser ditutup dengan Fragile tepat pukul 22.45, dimana Sting tidak bermain bass, namun memainkan gitar. Ya 2 jam konser yang sungguh menghibur bagi penonton yang memadati MEIS dan terutama bagi kami.
Sambil menunggu parkiran longgar, segera menuju Rasane untuk menikmati Kepiting Asap yang sungguh maknyus itu...

Gambar sisip 2

Malam yang luar biasa....

setlist:
01 If I Ever Lose My Faith In You-Sting-...All This Time-(2001)
02 Every Little Thing She Does Is Magic-The Police-Ghost in the Machine-(1981)
03 Englishman in New York-Sting-Nothing Like The Sun-(1987)
04 Seven Days-Sting-Ten Summoner's Tales-(1998)
05 Demolition Man-The Police-Ghost in the Machine-(1981)
06 I Hung My Head-Sting-Mercury Falling-(1996)
07 The End Of The Game-Sting-Brand New Day-(1999)
08 Fields Of Gold-Sting-Ten Summoner's Tales-(1998)
09 Driven to Tears-The Police-Zenyatta Mondatta-(1980)
10 Heavy Cloud No Rain-Sting-Ten Summoner's Tales-(1998)
11 Message In A Bottle-The Police-Reggatta De Blanc-(1979)
12 Shape Of My Heart-Sting-Ten Summoner's Tales-(1998)
13 The Hounds of Winter-Sting-Mercury Falling-(1996)
14 Wrapped Around Your Finger-The Police-Synchronicity-(1983)
15 De Do Do Do, De Da Da Da-The Police-Zenyatta Mondatta-(1980)
16 Roxanne-The Police-Outlandos d'Amour-(1978)
17 Desert Rose-Sting-Brand New Day-(1999)
18 King of Pain-The Police-Synchronicity-(1983)
19 Every Breath You Take-The Police-Synchronicity-(1983)
20 Next to You-The Police-Outlandos d'Amour-(1978)
21 Fragile-Sting-Nothing Like The Sun-(1987)


Gambar sisip 3