Sabtu, 14 November 2009

CD Spider's Last Moment-A New Tradition

Album A New Tradition
Tahun 2009
Hellavila records

Tracklist:
01-Undone Chain Reaction
02-It Wasn't End But My Symphony Swallowed
03-Let's Grow In Fonder, In Distance and Nerdiness
04-Dalam Redamku
05-Manics

CD Idealego-From Nothing To Something

Album From Nothing To Something
Tahun 2008
Greennote

Tracklist:
01-Harapan
02-Hilang
03-Dia
04-Anggun
05-Hitam Putih
06-Bayang
07-Sedetik Perjalanan
08-Menanti Senja
09-Selalu
10-Harapan II



Jumat, 13 November 2009

CD Cranial Incisored-Lipan's Kinetic

Album Lipan's Kinetic
Tahun 2009
Hellavila Records

Tracklist
01-Paradox of Paradoxial Paradigm
02-I'm The Instant
03-Glossosynthesis
04-Accelerating Velocity: A Dromology Chapter
05-It's
06-Jazz Ujan (Rain Coat)
07-A Mind-Expanding Headtrip
08-Friday I'm In Love
09-Double Talkin' Jive
10-D of P (Audio Bastard mix)
11-Raincoat (remix by Kirdec)
12-Headtrip

CD Ghaust-Ghaust

Album Ghaust
Tahun 2008
Purbaharuan Recordings

Tracklist
01-Day After (Entering Into Peace)
02-Sleep And Release
03-Torchlight
04-Akasia
05-The Wolf And The Boar
06-At Sea (We Are Nothing)

Sabtu, 31 Oktober 2009

CD The Trees & The Wild-Rasuk


Album Rasuk
Tahun 2009
Lil Fish Records

Tracklist
01-Verdure
02-Honeymoon On Ice
03-Irish Girl
04-Malino
05-Our Root
06-Berlin
07-The Noble Savage
08-Derau dan Kesalahan
09-Fight The Future
10-Kata

CD Kadri Jimmo the Prinzez of Rhytm-Indonesia Hebat



Album Indonesia Hebat
Tahun 2009
Mappa Records

Tracklist
01-Indonesia Memang Hebat
02-Semua Perasaanku
03-Maaf Cinta Noura
04-Sorry To Say
05-Satoe
06-Symphony Hati
07-Gemintang
08-Bertiga
09-Kosong
10-Secangkir Teh Sebelum Ku Pergi
11-Ocean Half



Kadri Jimmo the Prinzez of Rhytm adalah:
  • Kadri-Vocal
  • Jimmo-Vocal
  • Rifki Rachmat-Guitar 
  • Ken-Bass
  • Fadhil Indra-Keyboard
  • Hayunaji-Drum

CD GodBless-36 th

Cover Depan

Album 36 th
Tahun 2009
Kharisma Records

Tracklist
01-N.A.T.O
02-Prahara Timur Tengah
03-Kar'na Kuingin Kau Bahagia
04-Biarkan Hijau
05-Pudar
06-Jalan Pulang
07-Sahabat
08-Syair Untuk Sahabat
09-Dunia Gila
10-Rock'n Roll Hidupku

Formasi GodBless pada album ini:
  •      Achmad Albar-Vocal
  •      Ian Antono-Guitar 
  •      Donny Fatah-Bass
  •      Abadi Soesman-Keyboard
  •      Yaya Moektio-Drum

CD Burgerkill-Beyond Coma and Despair

Album Beyond Coma and Despair
Tahun 2006
Revolt! Records

Tracklist
01 Darah Hitam Kebencian
02 We Will Bleed
03 Shadow of Sorrow
04 Laknat
05 Angkuh
06 Suffer to Death
07 Anjing Tanah
08 Last Escape
09 Agony Remain Insane
10 Atur Aku
11 Beyond Coma and Despair
12 Unblessing Life

Jumat, 16 Oktober 2009

CD Hatestroke-The Schematic Diagram of Hate Distribution


Album The Schematic Diagram of Hate Distribution
Tahun 2008
Rottrevore Records

Tracklist:
01-Intro
02-The Omen
03-When Life and Death Unite
04-The Burned
05-Hatred
06-Suffer
07-Kill..Kill..Kill
08-Number Six
09-Carnivours
10-Outro
11-Devotes of Pain
12-Image of Despair
13-Unorthodox
14-End of All
15-When Your Breath Contains The Hate

Sabtu, 10 Oktober 2009

CD In Memoriam-Comeback To Life


Album: Comeback To Life
Tahun: 2009
dy Records

tracklist:
01-Selamat Datang (Intro)
02-Comeback To Life
03-Slave of Sin
04-Between The Races
05-Land of Living Dead
06-Raging Earth
07-Year of Griefs
08-30
09-Her Happiness is Violently Dancing On His Unprecditable Ruins
10-God Putrid Gift
11-War's Stigma
12-Spirit Inside
13-The 9th

In Memoriam  
Written by Progressive Rock Records

Berawal dari band yg bernama OPERA yg berdiri tahun 1998 dgn personil

-Bahar : vokal
-Douglas : gitar
-Reynold : keyboard dan vokal
-Dinan : bass
-Erit : drum

menghasilkan 2 karya album kompilasi dgn judul album ISOLASI,"Spirit Of Heaven" dan " Pasukan Setan". Beberapa kali mengikuti pagelaran dan festival,salah satunya adalah musik festival di univ. Dharma Persada. Kurang lebih tahun 2000, OPERA mengalami pergantian personil krn keluarnya Bahar dan Dinan. Tidak lama setelah itu personil OPERA berganti dgn :

-Martin : vokal
-Douglas : gitar
-Reynold : keyboard dan vokal
-Irfan : bass
-Anton : drum

Setelah ikut berpartisipasi sbg featuring dlm acara musik festival di GOR Bekasi,OPERA bubar,dan beberapa personil lamanya ditarik kembali untuk membuat band lagi. Bahar,Reynold dan Dinan membentuk band baru dgn 4 materi baru dan merekrut Martin sbg gitaris dan Anton sbg drumer. DIMENSI terbentuk sbg band yg baru ini,dan mulai banyak mengikuti berbagai festival dan banyak mendapat apresiasi yg cukup bagus dari orang2 yg cukup ternama saat itu dan juga penonton pd umumnya. Nama band berubah saat Dinan(bassist) hengkang tanpa sebab menjadi IN MEMORIAM secara kebetulan jg pd saat itu sdg ikut acara musik di univ.Sahid Jaya.
Setelah banyak mengikuti berbagai festival dan sampai pada saat pertama kalinya utk dapat diperkenankan ikut Progressive Festival di Bale Ayer. Dengan bangga dapat bermain saat itu sepanggung dgn beberapa band progressive spt : Discus,Pendulum,Smesta dan band2 yg lainnya. Setelah itu IN MEMORIAM mendapatkan kesempatan di produseri utk rekaman oleh Pak Andy Julias dan berhasil menelurkan album perdana "The Ultimate Terrorizing Aura Of Unlogic Mind" melalui Indonesian Progressive Society records,PRS records dan melalui SONY Music sbg jalur distribusinya. 

Posisi Bahar kemudian digantikan oleh Didi, sehingga formasi terakhir adalah sebagai berikut.

-Didi : Vocal
-Martin : gitar
-Susan : bass
-Anton : drum
- 'r : keyboard dan vokal

CD Kompilasi Logiss Best Seller '89-91'


Album: Logiss Best Seller '89-91'
Tahun: 1991
Logiss Records

tracklist:
01-Kerangka Langit (Kaisar Group)
02-She Passed Away (GodBless)
03-Sesal (Mel Shandy)
04-Cita Yang Tersita (Power Metal)
05-Halusinasi (Mel Shandy)
06-Maret 1989 (GodBless)
07-Angan-angan (ElPamas)
08-Rock Bergema (Roxx)
09-Dirimu (Gank Pegangsaan)
10-Semut Hitam (GodBless)
11-Ulah Tuan & Nona (Mel Shandy)

CD Mel Shandy-Nyanyian Janji

Album: Nyanyian Janji
Tahun: 1995
Logiss Records

tracklist:
01-Dari Pintu Ke Pintu
02-Hangat Cintamu
03-Nyanyian Janji
04-Biarlah
05-Kaki-Kaki Berdebu
06-Mutiara Dalam Debu
07-Aku Bukan Mawar Merahmu
08-Bunga Di Jalanan
09-Noda & Dosaku
10-Selamat Tinggal Jakarta

Biografi Mel Shandy

Mengawali karir sebagai penyanyi rock sejak usia belasan tahun ini memang kerap mengikuti ajang festival. Diantaranya pernah menggondol juara Lady Rockers se-Jabar (1986). Bersama grup Rons Adam, Mel duet dengan Lady Avisha sempat mengikuti Festival Rock se-Indonesia IV (1987), tapi kandas di semi final. Tapi sosok penyanyi bertubuh mungil ini menarik perhatian Log Zhelebour, yang kemudian mengajak rekaman, dan melahirkan album Biangala (1989). Sebelumnya Mel sudah bikin album berjudul Gacoan (1986), sayang gaungnya tidak terdengar. 

Baru di album Bianglala garapan Jockie Soeryoprayogo, dengan hits -nya Bianglala dan Ulah Tuan dan Nona, nama Mel Shandy langsung mengorbit dideretan lady rockers papan atas, macam Nicky Astria, Anggun C Sasmi, dan Ita Purnamasari. Album ini sekaligus menandai awal perjalanan Mel sebagai lady rockers ke puncak popularitas. 

Dalam kiprahnya di musik, penyanyi kelahiran Bandung, 26 September 1971, bernama Melinda Susilarini ini tergolong konsisten menggeluti jalur rock. Selain lantang meneriakan lagu-lagu rock, Mel juga dikenal sebagai qoriah. Dan nama Mel Shandy sempat menjadi satu-satunya lady rockers andalan Logiss Records. Setelah merilis album Komar (1999), namanya kurang banyak lagi terdengar di panggung rock. 

Di bawah bendera Logiss Records, Mel sudah melahirkan sejumlah album dan single, yang musiknya ditangani Jockie S, Teddy Sujaya, dan Azis MS. Albumnya antara lain: Bianglala, Nyanyian Badai, Biang Keladi, Ngeri (bersama Metal Boyz), dan Komar (1999). Sedang single -nya,Halusinasi, Takdir, Angin Malam, Nyanyian Janji, Gejolak Hati. (lex) 

Rabu, 26 Agustus 2009

CD Iwan Fals-Terbaik dan Terpopuler

Album Kompilasi: Terbaik dan Terpopuler
Tahun: 2008
PT. Eternal Entertainment

Tracklist:
01-Yang Terlupakan
02-Air Mata
03-Bento
04-Berkacalah Jakarta
05-Bongkar
06-Perempuan Malam
07-Nona
08-Puing
09-Orang Pinggiran
10-Air Mata Api
11-Bunga Trotoar
12-Orang Gila
13-Kesaksian
14-Oh Ya

sebuah album kompilasi comotan dari album produksi Airo & Harpa

CD Siksa Kubur-Podium

Album: Podium
Tahun: 2007
Rottrevore Records

Tracklist:
01-Intro - Metafora
02-Pesta Para Pecundang
03-Definisikan Suci
04-Selera Neraka
05-Serigala Tanpa Naluri
06-Agenda Bencana
07-Konspirasi Hitam
08-Agama Tameng Perang
09-Dosa (Hukuman Tanpa Rasa) - Outro
10-Fucking Hostile (Baks Version)

CD Tika and the Dissidents-The Headless Songstress

Album: The Headless Songstress
Tahun: 2009
demajors

tracklist:
01-Tantang Tirani?
02-Polpot
03-Venus Envy
04-20 Hours
05-Uh Ah Lelah
06-Red Red Cabaret
07-Oi Dirty Bastard
08-Infidel Castratie
09-Waltz Muram
10-Tentang Perang
11-Mayday
12-Clausnophobia

Selasa, 25 Agustus 2009

Pengelola Mal Janji Sediakan Parkiran Sepeda

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/26/04531469/pengelola.mal.janji.sediakan.parkiran.sepeda
Rabu, 26 Agustus 2009 | 04:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Pengelola pusat perbelanjaan di Indonesia, terutama di Jakarta dan sekitarnya, berjanji akan menyediakan tempat parkir sepeda.

”Saya sepakat dengan komunitas pesepeda bahwa pengelola gedung-gedung di Jakarta dan sekitarnya perlu menyediakan tempat parkir khusus sepeda. Kami berjanji menyediakannya dan itu tidak sulit,” kata Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan kepada Kompas, Selasa (25/8).

Namun, Stefanus berharap dapat bertemu, duduk bersama, dan berdiskusi dengan sejumlah komunitas pesepeda di Jabodetabek. ”Sebab yang menjadi persoalan bagi kami adalah soal keamanan sepeda. Bagaimana petugas sekuriti dapat mengenali sepeda ini betul milik A atau B? Bukankah sepeda tidak memiliki nomor polisi? Persoalan keamanan menjadi kepedulian kami karena itu tanggung jawab kami,” katanya.

Menurut Stefanus, peralatan sepeda sekarang mudah dipreteli. ”Ini yang membuat kami harus lebih hati-hati dalam soal parkiran sepeda,” lanjutnya.

Stefanus menegaskan kembali komitmen para pengelola pusat belanja untuk menyediakan tempat parkir khusus sepeda. ”Tempatnya tidak terlalu luas. Tarif parkirnya pun tidak semahal mobil dan motor,” katanya.

Sementara itu Direktur Komunikasi Hotel Borobudur Jakarta Fika Kansil mengatakan, hotel di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, itu sejak dua tahun terakhir ini sudah menyediakan lahan parkir sepeda.

”Parkiran sepeda menjadi satu dengan parkiran sepeda motor di area parkir yang merupakan fasilitas hotel. Bersih, lengkap dengan atap agar tidak kepanasan dan kehujanan. Petugas sekuriti mencatat sepeda yang masuk dan keluar dengan cermat,” kata Fika Kansil.

Sebelumnya, seorang sepeda, Nugroho F Yudho, kecewa dengan sikap petugas sekuriti sebuah hotel bintang lima di kawasan Senayan yang melarang sepeda lipatnya masuk ke areal hotel. Padahal, General Manager Humas Kompas Gramedia itu akan bertemu dengan relasinya, warga negara Jepang. Nugroho berharap hotel-hotel lebih ramah kepada pesepeda.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta pengelola gedung menyediakan tempat parkir sepeda. Fauzi meminta DPRD DKI mempersiapkan aturan khusus tentang parkiran ini.

Sekretaris Daerah Muhayat menyatakan sedang mempersiapkan tempat parkir sepeda di setiap feeder busway. Beberapa lokasi yang sedang dipersiapkan adalah Kalideres, Lapangan IRTI Monas, Kampung Rambutan, dan Ragunan.

Adapun perumahan yang memiliki jalur sepeda baru Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara. Dalam waktu dekat, BSD menyediakan jalur bagi pesepeda, khusus pada hari Minggu. (KSP)

Jumat, 21 Agustus 2009

CD Power Metal-Pesta Dansa

Album: Pesta Dansa
Tahun: 1996
Logiss Records

tracklist:
01-Pesta Dansa
02-Ijinkanlah
03-Hukum Rimba
04-Ku Ingin Bersamamu
05-Raja Jalanan
06-Sadari
07-Triping
08-AnugerahMu
09-Gersang
10-Lady

CD Sujiwo Tejo-Yaiyo

Album: Yaiyo
Tahun: 2006
IndieJazz

tracklist:
01-Yaiyo
02-Undian Harapan
03-Jodoh
04-Jikalouw
05-Ke Cuali
06-Fabel
07-Sehoha
08-Taman Nak-Kanak
09-Ole Olang Wanita
10-Lautan Tangis

Minggu, 16 Agustus 2009

Iwan Fals di PRJ



Nyanyian jiwa
Bersayap menembus awan jingga
Mega mega
Terburai diterjang halilintar

Mata hati
Bagai pisau merobek sangsi
Hari ini
Kutelan semua masa lalu

Biru biru biru biruku
Hitam hitam hitam hitamku

Aku sering ditikam cinta
Pernah dilemparkan badai
Tapi aku tetap berdiri oh

Itulah petikan syair lagu Nyanyian Jiwa (album Swami 2), yang sangat menggetarkan sekaligus menegaskan bagaimana seorang Iwan Fals tampil dihadapan ribuan penonton yang memadati arena main stage PRJ 2009 pada Senin 22 Juni 2009.
Meskipun bukan di malam minggu namun pelataran stage penuh dengan kerumunan penonton dengan berbagai atribut OI.

Dengan ticket masuk PRJ seharga 15 ribu, malam itu Iwan Fals & band bermain sebagai pemuncak, setelah didahului penampilan pendekar blues Adrian Adioetomo, Krisyanto (mantan vocalis Jamrud), serta Rocket Rockers.

Sejak Adrian Main suasana sudah sangat terasa, bahwa penonton memang datang untuk Iwan Fals. Penonton adem ayem duduk di sudut-sudut pagar venue dan berteriak-teriak mengelukan nama Iwan. Panggung agak terasa hangat ketika Rocket Rockers tampil, meskipun tetap diselingi teriakan agar
Iwan segera tampil.

Memang terasa berat menjadi penampil awal malam itu....
wajah-wajah Security panggung terlihat begitu tegang melihat mulai panasnya suasana.

Akhirnya sekitar pukul 21.00 Iwan Fals muncul dengan gitar akustiknya dan tampil solo membuka konser dengan sebuah nomor yang dipetik dari album Sarjana Muda (1981) Bangunlah Putra Putri Pertiwi

Sinar matamu tajam namun ragu
Kokoh sayapmu semua tahu
Tegap tubuhmu tak kan tergoyahkan
Kuat jarimu kala mencengkeram

Bermacam suku yang berbeda
Bersatu dalam cengkerammu

Angin genit mengelus merah putihku
Yang berkibar sedikit malu malu
Merah membara tertanam wibawa
Putihmu suci penuh karisma

Pulau pulau yang berpencar
Bersatu dalam kibarmu

Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu kutu di sayapmu
eeee, hee hee
Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Hei jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu

Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi
Setelah itu kita berjanji

Tadi pagi esok hari atau lusa nanti

Garuda bukan burung perkutut
Sang saka bukan sandang pembalut
Dan coba kau dengarkan pancasila itu
Bukanlah rumus kode buntut
Yang hanya berisi harapan
Yang hanya berisi khayalan..

nomor yang menggetarkan yang masih relevan dengan kondisi bangsa saat ini semakin terasa menggetarkan dengan koor massal di arena.

pada lagu kedua, personil Iwan Fals Band segera masuk dan membawakan nomor Wakil Rakyat (Wakil Rakyat-1987), disusul dengan "Desa" (Manusia Setengah Dewa-2004).

Lagu keempat "Besar dan Kecil" (Belum Ada Judul-1992) dibawakan menarik sekali. Lagu yang aslinya versi akustik ini dibawakan full band dengan warna blues.
Iwan sempat menyebut PRJ serasa lagu Besar dan Kecil, dimana lebih dari 2000 UKM/Pengusaha Kecil tampil bareng 1000 an Pengusaha Besar dan ikut menggerakkan roda perekonomian rakyat.

Lagu kelima sangat cocok dengan suasana pilpres saat ini, seolah mengingatkan "Asik Gak Asik" (Manusia Setengah Dewa-2004), simak liriknya:

Dunia politik penuh dengan intrik
Cubit sana cubit sini itu sudah lumrah
Seperti orang pacaran
Kalau nggak nyubit nggak asik

Dunia politik penuh dengan intrik
Kilik sana kilik sini itu sudah wajar
Seperti orang adu jangkrik
Kalau nggak ngilik nggak asik

Rakyat nonton jadi supporter
Kasih semangat jagoannya
Walau tau jagoannya ngibul
Walau tau dapur nggak ngebul
............
...............

Setelah beberapa lagu dengan tema kebangsaan, di lagu keenam Iwan fals mulai merambah ke tema cinta dengan nomor "Entah" (Ethiopia-1986), dan disambung dengan "Aku Bukan Pilihan" (In Collaboration With-2003) berikutnya lagu lirih "Yang Tercinta" (50:50-2007), pada lagu tema cinta ini penonton seolah ingin relaks atau menikmati dengan duduk nglesot.

Pada lagu ini Iwan Fals sempat menghentikan penampilannya akibat adanya sedikit kericuhan di depan panggung. Iwan segera mendinginkan suasana dan meminta penonton untuk saling menjaga suasana. Terbukti kharisma Iwan yang luar biasa mampu menjinakkan emosi massa yang langsung tenang mengikuti lirik.
....
tenanglah, sabarlah, pastikan ada hari yang indah
dekatlah, sayangku, hapuskan segala duka derita.
...........

selesai dengan lagu tema cinta khas Iwan fals, suasana kembali dihangatkan dengan "Nyanyian Jiwa". Sebuah nomor yang menggetarkan sekali, koor bareng menggemakan syair..
...........
Nyanyian jiwa haruslah dijaga
Mata hati haruslah diasah
Nyanyian jiwa haruslah dijaga
Mata hati haruslah diasah

Menjeritlah
Menjeritlah selagi bisa
Menangislah
Jika itu dianggap penyelesaian
.................

sungguh merinding rasanya berada pada ritual malam itu...

suasana ini makin mendaki dengan lagu "Hio", pada ketukan perkusi pembuka Iwan sempat menyanyikan lagu "Jali-jali" pas sekali dengan suasana PRJ. lagu ini kembali menjadi semacam ritual dengan gumaman massal.

..........
Aku tak mau terlibat persekutuan manipulasi
Aku tak mau terlibat pengingkaran keadilan
Aku mau jujur jujur saja
Bicara apa adanya
Aku tak mau mengingkari hati nurani
......

Aku mau wajar wajar saja
Aku mau apa adanya
Aku mau jujur jujur saja
Bicara apa adanya
Aku mau sederhana
Mau baik baik saja
Aku hanya tahu
Bahwa orang hidup
Agar jangan mengingkari hati nurani
.......

pada lirik “Mulane dulur ayo dijogo Omongane lan kelakuane” Iwan menggantinya dengan bahasa betawi ...hahaha jadi lebih menggelitik dan apa adanya.

Suasana semakin panas dengan Lagu "Bongkar" (Swami-1989), Dan penontonpun mengepalkan tangan dengan teriakan

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

...........

Dan lanjut dengan lagu yang mengajak berjoget "Bento" (Swami-1989).

berikutnya "Pesawat Tempur" (1910-1988) sebuah lagu rayuan cinta yang menyenggol tentang perdamaian (hahaha jadi inget Imagine nya John Lennon)

....
Oh ya andaikata
Dunia tak punya tentara
Tentu tak ada perang
Yang banyak makan biaya

Oh oh ya andaikata
Dana perang buat diriku
Tentu kau mau singgah
Bukan cuma tersenyum
............

saat lirik "Penguasa penguasa, Berilah hambamu uang, Beri hamba uang" dilantunkan tiba-tiba panggung ramai dengan hujan koin yang membuat security panik melongok kearah pelempar koin., hahahaha itulah ritual yang gak dipahami security, disangka penonton melempari panggung untuk rusuh

Iwan kembali tampil solo dan mendinginkan suasana dengan "Tak Pernah Terbayangkan" ((50:50-2007) Dan sebagai pamungkas Sebagai hadiah HUT jakarta, Iwan Fals memberikan kado pahit dengan "Lagu Dua" (Hijau-1992).

...
Jakarta sudah habis
musim kemarau api
musim penghujan banjir

Jakarta tidak bersahabat
api dan airnya bencana
..........

Penampilan Iwan Fals band malam itu membawa warna yang lain dari apa yang ada di rekaman studionya, tampil dengan aransemen yang berbeda memberi warna yang lain. dan suasana konser bukan seperti layaknya pertunjukan, tapi lebih mengarah kepada suatu ritual kebersamaan.

Iwan Fals sendiri sungguh memberi gambaran bagaimana seorang seniman dalam berkesenian:
tampil apa adanya jauh dari kesan superstar, berkomitmen dan konsisten (dalam catatan saya sudah mencetak 34 album studio diluar kompilasinya selama karir bermusik selama lebih dari 32 tahun)

salut

Prognite




Progressive Interpretation of The Beatles

By:
- Zeke and the Popo
- TIKA
- In Memoriam
- Reversible Circle
- Imanissimo



On Thursday, 06 August 2009


@ Mario’s Place Cikini
Menteng Huis Lt. 2
Jl. Cikini Raya No. 2-4
Jakarta

Sabtu, 15 Agustus 2009

Cd dzeek-dzeek

Album: dzeek
Tahun: 2009
Dejik Records


tracklist:
01-"Off to The Open Land!!"
02-Somewhere, Somewhere
03-What Now
04-Terlihat
05-The Prior
06-Lercha
07-Malingering
08-Hello
09-Jawdropped
10-Who is The King
11-Bigger Dish
12-Getting Older
13-Tripolar
14-Liv

CD GRIBS-Gondrong Kribo Bersaudara




Album: Gondrong Kribo Bersaudara
Tahun: 2009
Suara Gunung Kelud Records


tracklist:
01-Rocker
02-Lawan!
03-Pejuang
04-Malam Frustasi
05-Ketika
06-Sang Peramal
07-Ruang Besi
08-Klaten
09-Gadis Serigala
10-Serangga Kecil
11-Serigala-Serigala
12-Sinetron Indonesia
13-Rock Bersatu

GRIBS yang artinya Gondrong Kribo Bersaudara adalah band rock Indonesia dari Jakarta. Terbentuk pada tahun 2005 dengan formasi awal Bayu (Vokal), Reza (Bass), Dion (Gitar), dan Ravi (Drum) dengan nama Bala-Bala. Seiring baru terbentuknya Band mereka nekat hendak melakukan live di Kafe Barbados. Sehari sebelum hari H, vokalis mereka, Bayu menyatakan tidak bisa ikut tampil lantaran sakit. Terpaksa Reza harus merangkap juga sebagai posisi vokal pada saat pertunjukan berlangsung. Sehari setelah penampilan perdana mereka di Barbados, Bayu di keluarkan dari band. Selama lima bulan lamanya mereka harus berjalan bertiga sebelum akhirnya Ravi memutuskan untuk hengkang karena tergoda urusan cinta. Lalu Reza dan Dion harus mencari pengganti personil-personil yang menghilang. Akhirnya pilihan jatuhlah pada Arief dan Chandra yang memang masih saudara dekat. Dengan hadirnya dua personil baru ini, Reza memutuskan untuk berubah haluan menjadi vokalis, sedangkan posisi Bass di pegang oleh Arief, dan Drum pada Chandra. Dengan formasi solid empat orang ini mereka gemar melakukan pertunjukkan di Warung Apresiasi, Bulungan. Namun sekali lagi mereka harus di timpa sedikit ujian, Sang drummer, yaitu Chandra, memutuskan keluar dari Band setelah tiga tahun lamanya berjuang bersama. Ia memutuskan untuk berkarier di sebuah Bank ternama di Indonesia. Sekali lagi mereka harus berjalan bertiga. Dengan semangat juang “Anak Muda” yang tak takut mati, mereka bertekad untuk serius berkarya di dunia musik. Sekali lagi, sembari terus berkarya, mereka berusaha mencari personil baru untuk mengisi kekosongan pada Drum. Pada akhirnya mereka bertemu dengan saudaranya Arief yang bernama Rashta, pemain drum sebuah band Hardcore di Jakarta.

Dan pada saat itu nama band mereka ditetapkan menjadi GRIBS yang artinya Gondrong Kribo Bersaudara. Dengan adanya Rashta mengisi kekosongan posisi pada Drum, semakin menambah solid formasi GRIBS.

Vocal : REZANOV 
Guitar : DION ARNALDO 
Bass : ARIEF TRI SATYA 
Drum : RASHTA

Influences : motley crue, loudness, led zeppelin


CD Navicula-Salto

Album: Salto
Tahun: 2009


tracklist:
01-Menghitung Mundur
02-Pantai Mimpi
03-Kau Datang
04-Alien
05-Over Konsumsi
06-Everyone Goes to Heaven
07-Peace Pretenders
08-Kill the Fireflies
09-Raut Wajah Bisu
10-Budi Si Berani Mati
11-Istana Waktu
12-Aware
13-Mensyukuri & Menikmati
14-Terima Kasih


CD Navicula-Alkemis



Album: Alkemis
Tahun: 2005
Sony Music Entertainment Indonesia

tracklist:
01-Supremasi
02-Kau & Aku
03-Kidung Bulan & Matahari
04-Parasit
05-Jiwan Mukti
06-Suram Wajah Megeri
07-Keluarga Tanpa Batas
08-Cosmogony
09-Ubud
10-Aware
11-Jujur & Setia
12-Kali Mati
13-Zat Hijau Daun
14-Pulang
15-Kami No Mori

Jumat, 31 Juli 2009

Rahma-Yunara Kayuh Impian dengan Sepeda


http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/08/01/08533473/Rahma-Yunara.Kayuh.Impian.dengan.Sepeda
Rahma-Yunara Kayuh Impian dengan Sepeda

KOMPAS/DANU KUSWORO

SABTU, 1 AGUSTUS 2009 | 08:53 WIB
MENJADI penyandang tunarungu tak menjadi halangan bagi pasangan suami-istri, Yunara (33) dan Rahma Anggraeni Chibro (28), yang ingin mulai mewujudkan impian untuk keliling Indonesia. Dengan mengayuh sepeda yang terkadang mengeluarkan bunyi ngik-ngik-ngik, mereka mulai gowes dari Bandung, 30 Juni lalu.

Setelah tiga hari di Jakarta, keduanya datang ke Kompas, Kamis (30/7), dengan ditemani Alfa Febriyanto dari Komunitas Pekerja Bersepeda Indonesia, Bike 2 Work Indonesia. Mereka semangat bercerita ingin keliling Indonesia untuk membuktikan penyandang tunarungu pun memiliki kemampuan sama dengan orang normal untuk melakukan segala sesuatu yang luar biasa.

Melewati jalan ramai sepanjang Bandung-Cianjur-Puncak-Bogor-Cibinong-Depok-Jakarta, Rahma ngeri dengan truk, bus, dan sepeda motor yang melaju kencang dan ugal-ugalan. ”Rahma depan. Saya belakang. Truk, bus, angkot (angkutan kota), bemo, sepeda motor tidak bagus. Mobil pribadi bagus (tak ugal-ugalan),” kata Yunara dengan cara bicara kurang lancar.

Selama perjalanan, Rahma-Yunara sering berhenti melihat petunjuk jalan atau bertanya kepada polisi lalu lintas dan pedagang kaki lima untuk mengetahui arah tujuan. Jika tidak ada yang mengerti apa yang mereka tanyakan, Rahma siap dengan pena dan buku. Keduanya terus mengayuh sepeda tanpa sarapan. Jika tiba waktu makan siang, mereka hanya minum air putih dan roti. Makan nasi hanya pada malam hari. ”Kalau sudah gowes, lupa makan,” kata Yunara sambil tersenyum.

Padahal, ransel yang dibawa di pundak lumayan berat karena berisi pakaian, baju pramuka, kaus, sepatu, obat-obatan, vitamin, dan peralatan mandi. Segala macam dokumen penting, seperti ijazah, sertifikat, foto, dan permohonan dukungan moril dan materiil, juga dibawa.

Meski pasangan suami-istri kelahiran Bandung itu masih bisa sayup-sayup mendengar suara klakson, tetap saja tidak luput dari senggolan kendaraan lain. Rahma pernah tertabrak sepeda motor dan Yunara keserempet angkot. Tidak jarang pula keduanya dimaki-maki karena tidak juga minggir meski diklakson berkali-kali. ”Saya bilang maaf, maaf,” kata Rahma.

Rahma-Yunara singgah beberapa hari di Jakarta karena ingin bertemu pejabat. Sejauh ini mereka baru berhasil bertemu Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault.

Sulit cari kerja

Ide keliling Indonesia muncul awal tahun ini dan terbentur masalah dana karena baik Rahma maupun Yunara tidak bekerja. Keduanya sehari-hari aktif sebagai pramuka luar biasa tunarungu. Rahma menganggur sejak 6 tahun lalu, sementara Yunara di-PHK 15 tahun lalu.

Kedua mantan atlet nasional kejuaraan khusus penyandang cacat—Rahma atlet lompat jauh dan Yunara atlet lari jarak 100 meter—itu berkali-kali mencoba melamar di pabrik dan ”kerja kantoran”. Namun, mereka selalu ditolak karena perusahaan tidak mau menanggung risiko memiliki karyawan penyandang tunarungu. ”Takut kecelakaan. Tidak dengar,” kata Yunara.

Rahma segera menambahkan, ”Tunanetra kerja bagus. Cacat fisik ada kerja. Tunarungu tidak ada kerja. Saya ingin kerja,” kata Rahma geregetan. Rahma dan Yunara berharap hasil dari keliling Indonesia ini bisa dipakai sebagai modal usaha menjahit.

Berbekal Rp 250.000, keduanya memulai perjalanan. Sebelum berangkat, mereka menitipkan anaknya, Fadhilah Dzulfiani (3), kepada saudara sekaligus pemilik rumah kontrakan mereka di Jalan Jati Menak C4-7 RT 03 RW 06, Margaasih, Bandung.

Jika kangen Zulfi, mereka tinggal mengetik SMS dan mengaktifkan video call di telepon genggam low end karena tidak bisa memanfaatkan fasilitas suara. Keduanya bisa berkomunikasi dengan bahasa isyarat melalui video call dengan teman sesama penyandang tunarungu yang ikut membantu menjaga anak mereka. ”Bisa lihat Zulfi,” kata Rahma yang kerap menuliskan kalimat yang sulit dipahami lawan bicara.

Selain pembuktian diri, Rahma juga ingin mencari ayahnya, Suvenir Chibro, yang tak diketahui kabarnya lagi sejak 2000. Rahma hanya tahu ayahnya kini bekerja di kantor kejaksaan tinggi di Papua. ”Dua puluh tahun ditinggal ayah, ketemu sekali tahun 2000,” tutur Rahma yang ditinggal ayahnya ketika ia berusia 2 tahun. Sepeninggal ayahnya, Rahma demam tinggi dan kehilangan pendengaran.

Rahma-Yunara berharap bisa selesai keliling 33 provinsi selama 1,5-2 tahun. Impian Rahma tak hanya berakhir di situ. Setelah keliling Indonesia, ia ingin mengayuh sepeda hingga ke luar negeri. ”Mau ketemu Obama (Presiden AS Barack Obama). Lama ya. Mungkin 7 tahun ya naik sepeda ke Amerika,” kata Rahma dengan tawa berderai. (LUKI AULIA)

Neil, dari Spanyol Menebar Tawa


http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/08/01/0912081/Neil..dari.Spanyol.Menebar.Tawa
Neil, dari Spanyol Menebar Tawa

KOMPAS/AMIR SODIKIN
Alvaro Neil

SABTU, 1 AGUSTUS 2009 | 09:12 WIB
Bersama Karma, nama sepedanya, yang membawa beban bagasi 80 kilogram, dia sudah menjelajahi 54 negara. Dari Spanyol, Alvaro Neil menapaki Amerika Selatan, Afrika Selatan, Timur Tengah, dan kini di Asia. Tepatnya di Jakarta.

Misinya satu: membuat orang-orang tersenyum dan tertawa tanpa beban. Baginya, ”dokter spesialis” yang bisa membuat orang bisa tertawa adalah badut.

Ya, Alvaro Neil adalah badut. Dialah badut bersepeda atau bahasa Spanyol-nya, bici clown (www.biciclown.com). Biciclown.com adalah situs web pribadinya.

Dari Malaysia, Neil merapat ke Indonesia lewat Sumatera. Kedatangan Neil di Indonesia menggunakan kapal, dia catat rapi di bukunya, 12 Juni 2009.

Dia menyempatkan diri ke Pulau Nias, menemui dua sahabatnya, kemudian menjelajahi daratan Sumatera yang berbukit-bukit. Barulah, Selasa (28/7), dia sampai di Jakarta.

Di Jakarta, Neil menginap di rumah presenter televisi dan penyiar Radio Motion, Jakarta, Arie Dagienkz. Arie memang khusus menyediakan tempat untuk para pengelana bersepeda.

Rabu (29/7) pagi lewat Radio Motion, Alvaro Neil sudah ikutan mengocok perut para pendengar. Ceplas-ceplos, gaya bicara yang ramai, membuat penyiarnya juga terkekeh-kekeh.

Acara itu adalah yang pertama di Jakarta. Rencananya, dia menggelar pertunjukan badut gratis di Jakarta untuk orang-orang tak beruntung, misalnya narapidana, pasien, dan para anak yatim.

”Tapi, saya tidak punya kontak di Jakarta, jadi belum ada pertunjukan. Kedutaan (Spanyol) tak bisa memberi bantuan banyak,” kata Neil, yang telah menggelar 50 kali pertunjukan di beberapa negara.

Di Indonesia, dia akan tinggal lima hingga enam bulan. Dari Jakarta, ia akan bergerak ke timur menelusuri Pulau Jawa menuju Timor Leste. ”Dari Timor Leste ke Sulawesi, kemudian Filipina, setelah itu Kalimantan,” katanya.

Dia tak punya preferensi politik atau kecenderungan ideologi tertentu. Baginya, misi bersepeda ini mengalir saja.

Apakah ada rencana mengunjungi daerah tertentu? ”Tak ada rencana. Dalam perjalanan, rencana saya adalah tak ada rencana. Apa pun bisa terjadi besok,” katanya.

Mantan pengacara

Sebagian orang, bahkan termasuk ibunya, menganggap apa yang dilakukan Neil itu gila. Namun, dia bersikukuh menjalani proyek pribadi yang diberinya nama MOSAW (Miles of Smiles Around the World) dengan target waktu 10 tahun, 2004-2014.

Dia adalah mantan pengacara yang sudah berpraktik selama lima tahun di Madrid. Lelaki yang mempelajari ilmu hukum dan juga ilmu badut ini menyadari, kekayaan tak berarti apa-apa karena hidup begitu singkat. Ia merasa harus melakukan sesuatu.

Alvaro Neil memilih bersepeda. Dia mulai berkelana ke Swiss dan Amerika Selatan tahun 2001. Seusai menjelajahi 10 negara di Amerika Selatan, pada 2004 ia memutuskan keliling dunia. Ia menjual mobil dan menguras tabungan untuk proyeknya.

Salah satu ”keahlian” Neil adalah mampu bertahan hidup dengan biaya murah. ”Saya tak menginap di hotel, tetapi tinggal di rumah penduduk lokal atau memasang tenda,” katanya.

”Saya hanya makan makanan lokal. Kadang penduduk lokal memberi saya makan, dan donasi,” tambahnya. Mulai dari tempat dingin bersalju hingga panas menyengat, seperti gurun, sudah ia lalui bersama Karma.

Baginya, kecepatan sepeda selaras dengan kecepatan manusia. Apa pun yang terjadi pada kecepatan itu bisa tetap dinikmati. Lalu, apa artinya bersepeda baginya?

”Bersepeda itu cara saya mengerti hidup. Ini adalah cara saya untuk hidup, untuk melihat dunia. Orang banyak membantu saya karena sepeda,” katanya.

Dengan bersepeda, dia merasa bisa mencium bau tanah, merasakan cuaca, dan dekat dengan alam. ”Saya tak suka kecepatan, tak suka kendaraan polutif,” katanya.

Takut bus

Dia tak takut melewati daerah berbahaya, juga tak takut akan kelaparan. ”Jika kita takut penderitaan, kita akan menderita ketakutan selamanya,” ujarnya.

”Saya hanya takut kepada sopir bus dan truk yang ugal-ugalan. Serius, ini menakutkan saya karena ada teman yang meninggal karena tertabrak bus,” katanya.

Apalagi di Indonesia pada umumnya, Neil mengkritik perilaku pengguna jalan yang tak punya rasa hormat kepada pengendara sepeda.

Dengar juga gugatan lainnya. ”Sebagian orang Indonesia itu ramah, tetapi mereka tak peduli lingkungan. Mereka membuang sampah sembarangan. Jakarta yang polutif seperti ini membuat saya sedih,” katanya.

Pesan Neil, jangan remehkan pesepeda. Bagi mereka, bersepeda adalah pilihan ideologi ramah lingkungan dan tak bisa diganggu gugat. Apalagi oleh mereka yang setiap hari mencemari Bumi dengan asap kendaraan.

Ia selalu mencatat kejadian-kejadian unik dan penting, baik di buku harian maupun di situs web. Kabar terbaru dari Neil adalah pertemuannya yang mengejutkan dengan sesama pengelana dunia, Jean Beliveau (www.wwwalk.org).

Beliveau adalah warga Kanada yang juga keliling dunia sejak tahun 2000 dan berencana hingga 2011. Neil pernah bertemu Beliveau di Peru, tujuh tahun lalu. Kini mereka bertemu tak sengaja di warung tegal di daerah Tangerang.

Pengalaman menjengkelkan juga dia ceritakan ketika menapaki jalanan Sumatera dengan tanjakan dan turunan ekstrem. ”Benar-benar tak ada jalan untuk pesepeda,” katanya.

Penduduk lokal juga tak banyak membantu di jalanan Sumatera. Pengendara mobil dan sepeda motor berperilaku buruk. ”Mereka selalu membunyikan klakson setiap saat. Terkadang meneriaki saya saat saya berada di tengah tanjakan,” paparnya.

Di jalan yang dilewati sepanjang 65.089 kilometer, Neil selalu mencatat pengalamannya, baik positif maupun negatif. Sayangnya, di jalan juga, perilaku sesungguhnya sebuah bangsa selalu terkuak. Oleh karena itu, tetaplah tersenyum dan murah hati, jangan ugal-ugalan jika ingin dianggap bangsa yang ramah. (AMIR SODIKIN)

Rabu, 22 Juli 2009

Sumbang

Rating:★★★
Category:Music
Genre: Folk
Artist:Iwan Fals
Album Sumbang
Tahun 1983
Label: Musica Studio
format: Kaset

Musisi:
Iwan fals: Harmonica, Vocal
Ian Antono: Guitar, Drum
Abadi Soesman: Piano, Synthesizer
Bambang MG: Bass
Ucok Rampal: Backing vocal, Percussion


track list:
Side A
1. Sumbang,
2. Kereta Tiba Pukul Berapa,
3. Semoga Kau Tak Tuli Tuhan,
4. Puing,

Side B
5. Jendela Kelas I,
6. Berikan Pijar Matahari,
7. Siang Pelataran SD Sebuah Kampung
8. Asmara Tak Secengeng yang Aku Kira
9. Celoteh Camar Tolol dan Cemar

Ingatan saya menerawang saat dalam perjalan kekantor, supir taksi yang saya tumpangi bercerita tentang pemilu legislatif dan politik uang yang tercium aromanya, dengan fasih sambil menyetir dia lantunkan sepenggal lirik:
..............................
Apakah selamanya politik itu kejam ?
Apakah selamanya dia datang tuk menghantam ?
Ataukah memang itu yang sudah digariskan
Menjilat, menghasut, menindas, memperkosa hak hak sewajarnya

Maling teriak maling
Sembunyi balik dinding
Pengecut lari terkencing kencing

Tikam dari belakang
Lawan lengah diterjang
Lalu sibuk mencari kambing hitam
...........................

Itulah penggalan lirik lagu Sumbang yang merupakan track pertama album Sumbang.

Album ini merupakan awal kolaborasi antara Iwan Fals dengan Ian Antono yang kelak akan memunculkan album dahsyat Mata Dewa.
Dalam album ke 4 dibawah label Musica Studio ini dengan dukungan musisi ian Antono, Ucok rampal, Bambang MG dan Abadi Soesman album Sumbang ini menawarkan warna baru dalam lagu-lagu Iwan yaitu Folk yang dibalut Rock.
warna Rock sendiri tidak secara tegas muncul dalam album ini, masih malu-malu...


Track ke 2, merupakan ballad dengan petikan khas gitar Ian Antono dengan lirik nakal yang bercerita tentang kerinduan terhadap kekasih, dibumbui parahnya jadwal kereta Api, prit jigo polantas, sungguh bikin senyum..:)

................
Didepan ada polantas
Wajahnya begitu buas
Tangkap aku
Tawar menawar harga pas tancap gas

Sampai stasiun kereta pukul setengah dua
Duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga
Kereta tiba pukul berapa?

Biasanya kereta terlambat
Dua jam mungkin biasa (rusak lo)
...........................

Track ke 3, Semoga Kau Tak Tuli Tuhan sedikit tampil warna latin, lewat perkusi bercerita tentang harap-harap cemas calon ayah, yang mohon agar Tuhan dapat mendengar do'a tentang calon bayinya.

Track ke 4, Puing diawali dengan bunyian seperti deru pesawat tempur terdengar seperti lagu Pink Floyd awalnya, namun lagu ini merupakan ballad dengan gitar monoton dan ketukan drum yang menggambarkan kesuraman suasana perang.

Perang perang lagi
Semakin menjadi
Berita ini hari
Berita jerit pengungsi

Lidah anjing kerempeng
Berdecak keras beringas
Melihat tulang belulang
Serdadu boneka yang malang

Tuan tolonglah tuan
Perang dihentikan
Lihatlah ditanah yang basah
Air mata bercampur darah
.......................
......................

Track ke 5, Jendela Kelas merupakan lagu dengan tempo sedang, dengan iringan gitar akustik Ian Antono, yang merupakan lagu cinta khas Iwan Fals.

Track ke 6, Berikan Pijar Matahari merupakan lagu dengan warna country rock bercerita tentang kesenjangan hidup.

Track ke 7, merupakan lagu dengan lirik yang menyesakkan dada bagi kita yang sudah merasa luntur rasa cinta kepada negara, coba simak penggalan liriknya:

Sentuhan angin waktu siang
Kibarkan satu kain bendera usang

Di halaman sekolah dasar
Di tengah hikmat anak desa nyanyikan lagu bangsa
Bergemalah

Tegap engkau berdiri walau tanpa alas kaki
Lantang suara anak anak disana

Kadar cinta mereka tak terhitung besarnya
Walau tak terucap namun bisa kurasa
Bergemalah

Ya ha ha hau
Harapan tertanam
Ya ha ha hau
Tonggak bangsa ternyata tak tenggelam

Dengarlah nyanyi mereka kawan
Melengking nyaring menembus awan
Lihatlah cinta bangsa di dadanya
Peduli usang kain bendera

Track ke 8, bercerita tentang salah persepsi dalam memandang asmara.

Track ke 9, merupakan track favorit saya. Diawali celoteh burung camar dan peluit kapal serta deburan ombak dan gitar Ian Antono, mengalun vocal Iwan Fals yang menggetarkan hati. Lagu ini mungkin tidak berarti apa-apa bagi yang tidak mengikuti proses terbakar dan tenggelamnya kapal Tampomas yang banyak memakan korban. Hati ini merasa kesal, karena begitu lambannya tim SAR datang. Hati ini merasa marah karena ternyata pengadaan kapal bekas ini penuh keculasan.Hati ini merasa bergidik melihat banyaknya penumpang terpanggang di kapal itu. Dan lagu ini betul-betul memuntahkan kegeraman itu.

Api menjalar dari sebuah kapal
Jerit ketakutan
Keras melebihi gemuruh gelombang
Yang datang

Sejuta lumba lumba mengawasi cemas
Risau camar membawa kabar
Tampomas terbakar
Risau camar memberi salam
Tampomas Dua tenggelam

Asap kematian
Dan bau daging terbakar
Terus menggelepar dalam ingatan

Hatiku rasa
Bukan takdir Tuhan
Karena aku yakin itu tak mungkin

Korbankan ratusan jiwa
Mereka yang belum tentu berdosa
Korbankan ratusan jiwa
Demi peringatan manusia

Korbankan ratusan jiwa
Mereka yang belum tentu berdosa
Korbankan ratusan jiwa
Demi peringatan manusia

Bukan bukan itu
Aku rasa kita pun tahu
Petaka terjadi
Karena salah kita sendiri

Datangnya pertolongan
Yang sangat diharapkan
Bagai rindukan bulan
Lamban engkau pahlawan
Celoteh sang camar

Bermacam alasan
Tak mau kami dengar
Di pelupuk mata hanya terlihat
Jilat api dan jerit penumpang kapal

Tampomas sebuah kapal bekas
Tampomas terbakar di laut lepas
Tampomas tuh penumpang terjun bebas
Tampomas beli lewat jalur culas
Tampomas hati siapa yang tak panas
Tampomas Tampomas Tampomas
Tampomas kasus ini wajib tuntas
Tampomas koran koran seperti amblas
Tampomas pahlawanmu kurang tangkas
Tampomas cukup tamat bilang naas
Tampomas..........


Album ini sampai saat ini masih beredar dalam bentuk kaset, entah kapan versi CD nya akan keluar. Jika CD nya keluar, meskipun ini bukan album terbaik Iwan Fals, namun masih sangat layak untuk dimiliki. Bagi yang gak sabar, kasetnya banyak beredar.