Kamis, 05 Desember 2013

Robohnya Toko Kaset/CD kami

http://showbiz.liputan6.com/read/766288/aquarius-mahakam-tutup-kiamat-untuk-musik-indonesia

Tersentak saya membaca berita ini. Setelah menutup toko di Surabaya, Bandung dan Pondok Indah, akhirnya toko CD/kaset Aquarius terakhir pun ikut ditutup. Ya toko di Mahakam itu kini tutup sudah.
Sejarah panjang Aquarius mulai dari rilisan kaset pra lisensi, kaset lisensi hingga CD yang didisplay di tokonya maupun toko lain berakhir sudah.
Kenapa tutup?, ini menjadi hal yang disayangkan bagi pencinta fisik rekaman, Aquarius sudah mengisi kehidupan banyak orang di Indonesia dengan musik. Kalau melihat kondisiyang ada, rasanya memang berat bagi suatu toko CD /kaset untuk bertahan di era sekarang. Internet telah membunuh toko CD secara perlahan tapi pasti.

Produk Aquarius

Lewat apa internet membunuh toko CD?
Yang pertama tentunya dengan pertukaran file digital. Saat ini hampir semua rilisan album musik audio / video akan segera beredar di dunia maya bahkan sebelum rilisan asli beredar. Sehingga rasanya generasi sekarang hampir tidak mengenal lagi fisik rekaman. Cukup dengan MP3 player mulai dari HP hingga high end MP3 player akan memanjakan telinga. Dari unduhan MP3 bitrate 128 kbps, file FLAC hingga Video format MP4 dan MKV tersedia di dunia maya. Mungkin kita generasi terdahulu yang mengenal musik lewat kaset/vynil/CD akan berkata...apa enaknya MP3, nggak ada covernya. Dan generasi sekarang akan berkata...ah itu khan tinggal dicari di ecover.to, coveralia.com dan sebagainya juga ada...
Yang kedua, Bagi sasaran pasar pencinta fisik rekaman, internet membunuh dengan cara mudahnya orang membeli rekaman fisik secara online. amazon.com, amazon.co.uk, discogs.com, ebay.com menawarkan etalase yang lebih lengkap dan dapat dilihat sambil tiduran di rumah. Dan biasanya harganya lebih murah meskipun sudah di tambah dengan ongkos kirim. Tinggal klik maka barangpun akan sampai dirumah.

Bagaimana industri rekaman mencoba bertahan dari sepinya toko CD tersebut?. Selain langsung menjual online via Amazon dan sebangsanya. Records label juga banyak yang mendistribusikan lewat jalur lain. Tahun 2011 saya pernah membeli album rekaman YES "Fly From Here" disebuah pompa bensin dipinggiran jalan tol Brno jalur antara Vienna dan Prague.

Bagaimana di Indonesia sendiri?, beberapa artis malah menjual album lewat jalur sendiri. Iwan Fals misalnya hanya menjual 2 album terakhir (Keseimbangan dan Raya) via online di tigarambu.com, serta membuka lapak setiap konser Iwan Fals keliling Indonesia.

2 Album terakhir Iwan Fals

Artis lain?, banyak yang menggunakan jalur distribusi yang menjadi tempat nongkrong anak muda yang identik dengan musik. Maka album Slank pun dijual di KFC, Painkiller di Indomaret, Syahrini di Rice Bowl, The Titans di 7-11 dan sebagainya, sehingga semakin tidak diliriklah toko CD/Kaset yang ada.
Kini di Jakarta mungkin tinggal Musik +, DiscTarra dan Duta Suara yang masih bertahan, itupun sudah mengurangi jumlah tokonya. Entah berapa lama lagi masih mampu bertahan....Dan saya yakin, jika mereka tidak merubah cara berjualannya, mereka pasti akan menyusul Aquarius.

Lantas bagaimana dengan kita pencinta fisik sejati di Jakarta?, tenang saja....masih ada Blok M Square tempat kesayangan kita. Buat yang nggak nyaman/sulit akses ke Blok M Square masih bisa belanja online baik itu via Amazon, discogs, ebay dan bahkan lewat seller online di facebook...jadi jangan khawatir..
Yang penting rajin-rajin memantau dan HOLD!!!!!!

Rabu, 11 September 2013

Hold!!!!!...berburu kaset Queen

Dalam perburuan kaset Queen yang pernah di rilis di Indonesia, saya menelusuri banyak tempat dari lapak nyata di  Jatinegara, mBeringharjo Jogja, Jl. Surabaya, Blok M-Square (Paling enak tempatnya) hingga ke lapak maya yang banyak di Facebook.
Berburu di lapak online mata harus awas dan kecepatan hold sangat berperan penting dalam perburuan ini. Terlambat sepersekian detik kaset yang diincar bisa jatuh ke pemburu lain. Namun kecepatan hold juga bisa menimbulkan kesalahan, contohnya saat ada yang menawarkan kaset dengan logo Crest serta ada tulisan Friendship Queen dari label yang gak jelas (Elite Creation), tanpa memikir dan bertanya saya langsung hold dan transfer kaset ini, yang saya pikir ini semacam kompilasi Queen yang bertemakan friendship...hahahaha pas sampai rumah ternyata salah, tidak ada lagu You’re The Best Friend, Friends will be friends dan  satupun lagu Queen yang ada disana....ini ternyata kompilasi dengan artis Heatwave (Dreaming You & All I Am), Kool & the Gang (Jones vs Jones), Randy Crawford (One Day I’ll Fly Away) dan lain-lain...yo wis nikmati aja irama yang funky ini.....

Kaset Friendship Queen
Demikian juga saat berburu dilapak nyata, mata harus super awas dan menelusuri satu persatu, maklum sesuai istilah Life begin at 40, dimana saat usia menapak 40 biasanya mata jadi plus (sialnya minus dan plus tidak bisa saling meniadakan) maka pandangan menjadi tidak fokus. Apalagi penjual di lapak nyata biasanya kurang menata rapi dagangannya (Fery Legend mungkin yang paling rapi), sehingga kaset Queen bisa tidak berurutan tempatnya.
Saat berkunjung ke salah satu lapak di Blok M-Square saya nemu deretan kaset Live Aid. Ada dari label Hins Collection, Team dan Billboard. Inilah seri kaset yang menjadi pemicu berakhirnya kaset YESS, Monalisa, Apple, Peony, KISS, Team, AR,  Aquarius, GL, Kings dan lain-lain akibat Bob Geldof selaku pemrakarsa Live Aid Concert for African Famine Relief ngamuk saat kaset ini dirilis di Indonesia dan di ekspor hingga ke Arab. 

Kaset Live Aid Vol 2 (Team Records)
Akhirnya Indonesia mengakhiri era bajakan resmi (pakai PPN), namun sampai saat ini pembajakan di Indonesia tidak pernah habis, produk bajakan beredar mencolok mata di mall hingga lapak pinggir jalan. Bedanya tidak ada cukai atas produk bajakan sekarang.

Dari DVD yang saya tonton, pada konser akbar tersebut Queen juga ikut berpartisipasi pada konser di Wembley Stadium yang terlihat pada DVD 2 Live Aid. Queen sendiri juga merilis dalam format DVD & Bluray Live Aid digabung dengan Montreal berjudul Rock Montreal.
Queen di Live Aid

Pada kaset Live Aid 2 Live Aid at Wembley Stadium London rilisan Team Records dengan nomor T-3391 format C-90, Queen mengisi Side A dengan 6 lagu sebagai berikut:
1. Bohemian Rhapsody
2. Radio Ga-ga
3. Hammer to Fall
4. Crazy Little Thing Called Love
5. We Will Rock You
6. We Are The Champions
Sisanya diisi oleh Dire Straits, Bryan Ferry, Nick Kershaw, Elton John, Adam Ants, Paul Mc Cartney dan Band Aid.

Saya tidak berminat mengambil kaset yang lain, Karena kaset ini master nya menurut khabar adalah dari Video/TV yang pasti memang audio nya nggak kinclong.
Cukuplah saya menikmati format DVD nya.

DVD Live Aid (4 DVD) & Queen Rock Montreal & Live Aid 


Selasa, 03 September 2013

Mengejar Metallica #1

Lagu Seek & Destroy di hadapan kurang lebih 60 ribu rocker dan metalhead yang memadati Gelora Bung Karno, menandai berakhirnya rangkaian tour Metallica Asia 2013 yang digelar di 8 panggung di 6 negara (dimulai di jepang berakhir di Jakarta). 
Koor lantang sambil mengacungkan tinju 60 ribuan penonton bergema di stadion kebanggaan bangsa Indonesia.
Searching 
Seek and Destroy 
Searching 
Seek and Destroy 
Searching 
Seek and Destroy 
Searching 
Seek and Destroy 

Beruntung saya bisa menikmati 2 konser pamungkas pada rangkaian Tour Asia ini, yaitu tanggal 24 Agustus di Changi dan 25 Agustus di GBK.
Kenapa saya begitu bersemangat dengan konser ini?   Alasannya sederhana saja, Metallica lah yang mengembalikan saya ke jalur music rock. Lho memangnya pernah melenceng?
Mengenal music rock sejak akhir 70 an, diawali dengan Deep Purple, Led Zeppelin, Rolling Stones yang berlanjut dengan Queen, Rush, Scorpions, Toto, Yes, Genesis, The Police dan lai-lain hingga tahun 1987. Seiiring hilangnya era keemasan kaset bajakan sebagai imbas mencak-mencaknya Bob Geldof, selera musik sayapun bergeser lebih suka mendengarkan jazz/fusion, sehingga music rock praktis tidak mengisi lagi kehidupan saya. Rasanya saat itu ada perasaan terlalu tua mendengar music rock. Apalagi saat itu saya sedang fokus dalam pekerjaan sehingga mendengar music menjadi hal yang biasa-biasa saja.
Barulah pada pertengahan tahun 90 an, saat sedang merekonsiliasi pekerjaan dan dalam kebuntuan saya mendengar musik rock yang sangat galak dari speaker aktif di PC staf saya. Musik yang sungguh cepat dan menghunjam....teriakan 
Exit light 
Enter night 
Take my hand 
We're off to never never-land

Sungguh kaget saya dengan musik rock yang saya dengar, cepat, menggelegar yang membuat saya mencari informasi tentang Metallica. Wah ternyata Metallica sudah ada sejak awal 80 an. Kemana saja saya selama ini.......
Periode akhir 90 an berkat Metallica dan internet membuat saya tidak merasa terlalu tua untuk music rock. Milis m-claro membantu saya bertemu dengan orang-orang se usia bahkan diatas usia saya yang masih suka dengan musik rock, saling meracuni lewat barter CD-R pun timbul, sehingga musik rock yang didengar pun semakin luas. 

Saat asia tour diumumkan di www.metallica.com, pada tanggal 20 Juni 2013 Metallica memasukkan negara tetangga Singapore sebagai tempat konser pada tanggal 24 agustus 2013, maka saya segera kasak-kusuk untuk mengagendakan untuk nonton konser pada tanggal 24 Agustus tersebut. 

Dengan bantuan teman-teman di And Indonesia For All (AIFA) sebagai wadah penggemar Metallica, sayapun mendapatkan tiket konser di Singapore, dan masih berharap Jakarta masuk dalam agenda Metallica. Dan akhirnya tanggal 4 July 2013, Metallica juga mengumumkan GBK sebagai destinasi mereka di tanggal 25 Agustus 2013. Sungguh bungah hati saya, harapan menonton Metallica 2 x pun terlintas dibenak saya.

Persiapan

Sebagai persiapan sayapun segera membuat playlist untuk membiasakan diri dengan nomor-nomor yang sering dibawakan saat konser. Dan setiap pulang kantor segera memutar DVD konser Metallica mulai dari Woodstock 1990 hingga Quebec Magnetic. Dari DVD-DVD tersebut rasanya ada beberapa lagu yang selalu muncul dalam setiap konser mereka, seperti: Master of Puppets, Harrvester of Sorrow, Welcome Home (Sanitarium), Sad but True, One, For Whom the Bell Tolls, Nothing Else Matters, Enter Sandman, Creeping Death  dan Seek & Destroy. Sementara untuk album St. Anger dan Death Magnetic paling hanya 1, 2 lagu.

Singapore
Berangkat sabtu pagi tanggal 24 Agustus 2013, dalam antrian check in terlihat beberapa orang berkaos hitam bersablonkan Metallica. Kami pun segera bertegursapa dan saling memperkenalkan diri. Sungguh menyenangkan bisa bersama dan menambah teman hanya bermodalkan kesamaan pakaian..hahahaha..:). Setelah mendarat kami masih bertemu rombongan lain yang menggunakan pesawat berbeda, setelah itu bersama rombongan Jogja yang kebetulan menginap di satu area, kami pun segera naik MRT ke kawasan Geylang. Didalam kereta kamipun juga bertemu dengan rombongan lain dari Malaysia dan Filipina. Setelah meletakkan barang dan sholat, kamipun bergegas ke Stasiun Al Djunied untuk menuju tempat shuttle bus berada yaitu di Expo Hall 3. Setelah clingak-clinguk ketemulah kami dengan rombongan lain dari Indonesia dan segera kami naik Shuttle Bus menuju Changi. Satu bangku dengan metalhead Singapore yang juga mau kesana, berceritalah dia bahwa konser kali ini diselenggarakan di Changi, bukan di Fort Canning atau Singapore Indoor Stadium seperti kebanyakan konser di Singapore, karena banyaknya peminat konser Metallica ini, yang tidak akan tertampung jika diadakan ditempat biasanya. Memang benar, lokasi konser tidak terjangkau oleh MRT maupun bus, sehingga cukup sulit mencapai area tersebut.
Sampai di venue pukul 15.30 waktu setempat masih cukup lengang. Melalui alur yang teratur  seperti hangar, kami segera masuk ke gate 1. Segera melongok ke Official merch dan setelah membeli satu kaos untuk oleh-oleh istri, kami pun sempat ber foto dengan teman-teman AIFA, mas Andi dari Surabaya, teman-teman Jogja serta metalhead Malaysia, yang secara spontan langsung akrab dalam metal brotherhood.

Bersama Metalhead Malaysia & Jogja (foto Andi Wiyono)

Bersama teman-teman AIFA (foto Lia S.)

Setelah mempersiapkan fisik (minum, pipis dan sebagainya), saya segera masuk antrian gate ke 2 menuju venue. Suasana masih belum begitu rame, sehingga dari sisi kiri panggung saya masih bisa menyusup menuju front row. Untunglah saya sudah rajin nyepeda dan jalan pagi/sore sehingga saya bisa tahan mempertahankan 2 jengkal tanah yang saya pijak hingga konser selesai pada pukul 23.00.
Venue yang berada dipinggir pantai tidak begitu lebar, namun memanjang hingga bisa menampung 25 ribuan penonton yang dibagi dalam festival A didepan dan Festival B dibelakangnya.

Stage (foto Metallica.com)

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pukul 17.00 band pembuka mulai. Saya gak terlalu intens dengan band pembuka pertama, karena IMHO, band metal Indonesia jauh lebih dahsyat dari band ini. Barulah saat band ke 2, Anvil bermain saya mulai bisa menikmati. Namun yang saya tunggu bukan mereka, ya saya menunggu Metallica. Tepat pukul 18.10 Anvil mengakhiri penampilannya dimana gitaris sekaligus vocalisnya, bermain gitar menggunakan dildo.

Anvil

Segera crew Metallica membersihkan panggung, membuka tumpukan speaker yang terbungkus plastik, memasang mike di kiri, tengah, kanan dan bagian tertinggi panggung. Dan tepat pukul 19.20 layar LCD memunculkan clip cowboy di kuburan dengan background lagu The Ecstasy Of Gold. Ya Metallica memulai shownya dengan lagu Hit The Lights yang segera membuat penonton merangsek kedepan. Posisi sayapun bagaikan perahu diterjang ombak besar namun membentur karang tertahan barikade. Disusul Master Of Puppets terjangan gelombang pun kian menjadi sehingga peluh pun mengucur deras. Sepanjang konser tangan mengacung terkepal dan koor bareng sambil menahan terjangan dari belakang sungguh membuat energi terkuras. Untunglah sepanjang konser security Metallica tak henti menyorongkan gelas berisi air, sehingga dehidrasi bisa dihindari. Sungguh tak terkira perasaan saya, menyaksikan Kirk Hammet, James Hetfield dan Rob Trujilo beraksi hanya sekitar 3 meter dihadapan saya. 

Lars Ulrich & Kirk Hammet (foto Metallica.com)

Meskipun sudah berumur, stamina mereka masih edan-edanan. Hanya saja saya merasa diluar permainan dahsyat bass nya, Trujilo sungguh kurang metal. Dengan rambut dikepang, bercelana pendek, ber kaos singlet layaknya pemain basket, terlihat dia lebih seperti musisi hip-hop penampilannya.
Rob Trujilo (foto Metallica.com)

James Hetfield sendiri, dia benar-benar menjadi frontman Metallica. Vocal dan stamina yang terjaga menjadikan dia sang Master yang memandu para metalhead untuk patuh terhadapnya.... 

James Hetfield dihadapan puluhan ribu metalhead (foto metallica.com)

Lagu demi lagu mengalir, dan koor massal terjadi saat Fade To Black dan The Memory Remains. Kemudian terjangan gelombang manusia terjadi saat nomor cepat seperti Blackened, Creeping Death dan tentu saja Seek & Destroy.
Tepat pukul 21.35 Metallica pun mengakhir konsernya, seperti biasa beberapa pick guitarpun beterbangan dari tangan James Hetfield, Kirk Hammet dan Rob Trujilo. Beruntung 3 buah pick dari James Hetfiled cs jatuh ke tangan saya. Sayang Stick drum lars dilempar terlalu jauh dari jangkauan.

Pick Guitar


Setlist malam itu adalah:
01 Hit the Lights 
02 Master of Puppets 
03 The Shortest Straw 
04 Ride the Lightning 
05 Fade to Black 
06 The Memory Remains 
07 Broken, Beat & Scarred 
08 Welcome Home (Sanitarium) 
09 Sad but True 
10 ...And Justice for All 
11 One 
12 For Whom the Bell Tolls 
13 Blackened 
14 Nothing Else Matters 
15 Enter Sandman 
Encore
16 Creeping Death 
17 Battery 
18 Seek & Destroy

Segera meninggalkan venue, untuk antri menuju shuttle bus. Sungguh menyiksa...memerlukan waktu lebih dari 1 jam antri untuk bisa masuk ke Shuttle bus.
Siksaan pun belum berakhir, setelah perjalanan lebih dari 30 menit menuju tempat penurunan di Expo ternyata MRT sudah berhenti beroperasi, sementara Taxi harus diorder via telepon, dan cilakanya order dari nomor Indonesia susah untuk direspon. Akhirnya banyak orang, terutama warga non Singapura yang terlantar di Expo Hall. Sungguh diantara letihnya badan, kami dilanda kebingungan karena harus mengejar flight pagi ke Bandara mengejar Metallica di Jakarta.
Beruntung saat numpang buang air kecil di hotel, saya melihat peluang. Pura-pura jadi tamu hotel, sayapun minta tolong resepsionis untuk di orderkan taksi. Dan Alhamdulillah pada pukul 02.30 dinihari kurang dari 5 menit, taksi pun sudah tersedia. Segera menuju Hotel di geylang untuk sekedar mandi dan kembali cabut ke Bandara.
LAMC selaku promotor mungkin tidak memperkirakan akan kekacauan saat banyak penonton di drop pada satu titik. Kota seteratur Singapura disaat MRT sudah tidak beroperasi dan Taksi di rush oleh ribuan manusia menjadi sangat tidak menyenangkan. Sambil menunggu boarding di Changi saya bersyukur hidup di Jakarta yang  ada ojek, omprengan dan sebagainya yang selalu menjadi jalan keluar saat terjadi kebuntuan......


Rabu, 26 Juni 2013

JavaRockingland 2013

Sejak diadakan pertama kali saya tidak pernah absen pada hajatan tahunan ini. Setelah tahun lalu batal diselenggarakan meskipun ticket sudah beredar, tahun ini JavaRockingland kembali digelar. Setelah hajatan pertama sukses besar dengan Mr. Big sebagai headliner, berturut turut JRL mampu menarik pesona pencinta musik Rock untuk hadir. Wolfmother, Stryper, Loudness, The Cranberrries, Helloween menjadi andalan untuk membuat penonton berduyun-duyun ke Pantai Carnaval Ancol menghadiri acara ini.
Tahun 2013 saya merasa JRL kehilangan magnet besar untuk saya seperti Mr. Big atau Wolfmother, Stryper, Loudness, The Cranberrries, dan Helloween. Meskipun ada Suicidal Tendencies, Collective Soul, Sugar Ray, dan Steelheart, namun nama besar ini memang berada pada periode yang terlewatkan dari masa saya menikmati musik, sehingga gairah menonton ini tidak muncul pada diri saya sekuat JRL tahun sebelumnya. Apalagi beberapa bulan yang lalu saya sudah terpuaskan oleh event metal tegangan tinggi Hammersonic Fest.

Meskipun gairah tidak muncrat, seperti biasa saya selalu membeli presale di tiap event JavaFestival production (baik JRL maupun JavaJazz), kecuali JavaSoulnation yang belum pernah saya tonton. Presale secara online selalu saya kejar untuk mendapatkan ticket yang lebih murah.
JavaFestival Production saya acungi jempol dalam hal ticketing, pembelian online sungguh memudahkan. Lewat http://www.javarockingland.com/2013/ tinggal klak klik transfer pakai virtual account maka ticket dikirim lewat email. Gak perlu capek-capek nuker kupon/voucher tinggal print selesai sudah.
Saat pembatalan tahun lalu, pengembalian ticket juga hebat, tinggal konfirmasi uang pun direfund ke rekening bank kita tanpa harus telpon, apalagi antri ndatengin kantor. Sungguh profesional tidak seperti oknum promotor spekulan sontoloyo.

Hari pertama, sabtu 22 Juni 2013 bersama pasangan setia dalam nonton konser, kami datang ke acara ini sekitar pukul 15.30 setelah berjuang menembus kemacetan akibat banyaknya acara pada hari yang sama (HUT Jakarta di Monas, PRJ Kemayoran, Jakcloth di Senayan serta Shaolin Kungfu di Ancol Beach City mall)  membuat perjalanan ke Pantai Carnaval Ancol agak tersendat.

Rush!-Rush!-Rush----With concert mate

Setelah sholat ashar di Ancol Beach City Mall, bergegas menuju Pantai Carnaval yang berada di belakang Mall dan disambut dengan musih tegangan tinggi dari salah satu band death metal terbaik di tanah air “Siksa Kubur”. Tampil berlima (2 gitar, bass, drum dan growl) Siksa Kubur mengajak leher untuk bergerak mengikuti dentuman musik Andre Tiranda dan kawan-kawan.
Duet gitar Siksa Kubur

Ada perbedaan besar pada hajatan kali ini. Hari Festival yang berkurang 1 hari, Panggung yang lebih sedikit yang tentunya akan berpengaruh pada band yang tampil. Tahun ini total hanya ada 7 stage dan 60 band yang tampil.
Pemilihan ragam musik dari band Indonesia yang dibawakan cukup variatif ada Death Metal (seperti Siksa Kubur, Dead Squad, Jasad), ada Pop rock (Seperti Gigi, Andra and The Backbone) ada Grunge / alt rock (seperti Besok Bubar, Navicula), ada thrash metal (seperti Gigantor), ada Progmet (seperti Juke Box), hingga Glam Rock (seperti Gribs / Gondrong Kribo Bersaudara). Busana penonton yang datang pun juga beraneka, rata-rata mengenakan macam-macam kaos bersablonkan dari berbagai genre...ada Avenged 7X, Guns N’ Roses, Pink Floyd, Kiss, Rush, Queen hingga Band Death Metal yang tulisannya susah dibaca, bahkan banyak juga yang mengenakan jersey sepakbola. Namun kaos Suicidal Tendencies dan Collective Soul rasanya yang paling banyak dipakai.
 
Aneka kostum

Setelah telinga dan leher selesai dihajar oleh Siksa Kubur di Rockinland Stage, kamipun bergeser ke Indosat IM3 Stage, dimana Edane bermain, banyak lagu dari album baru (Edan) yang muncul, namun tentunya “Kau Pikir Kaulah Segalanya” yang tetap ditunggu oleh penonton.
EdanE

Selesai Edane sayapun bergeser kembali ke panggung Rockinland Stage untuk menonton Kensington, musik yang ngglagut tidak terlalu menarik bagi saya, sehingga sayapun memutuskan untuk mencari minum dan ke kamar kecil. Rupanya JRL kali ini selain mengurangi stage dan band, juga mengurangi toilet yang ada, sehingga urusan ini menjadi tidak nyaman.\
Kensington

Akhirnya Suicidal Tendencies menggebrak di Indosat IM3 Stage, meskipun tidak familiar dengan group ini, namun saya cukup bisa menikmati penampilan mereka. Mereka menggeber crossover thrash metal, dan nuansa black music juga muncul di panggung. Komunikasi dengan penonton terjalin, sehingga moshpit pun tercipta. Sungguh luar biasa, dengan tubuh yang mulai tambun mereka masih energik bergerak dan berlari liar di panggung. Inilah klimaks dari show hari itu bagi saya.
Suicidal Tendencies

Setelah suasana liar itu, Sixpence None The Richer kembali mendinginkan suasana. Saya hanya kenal satu lagu dari group ini, yaitu Kiss Me yang selama ini pun saya gak tahu bahwa yang menyanyikannya adalah Sixpence None The Richer.
“Kiss Me”-Sixpence None The Richer


Collective Soul yang menjadi headliner malam itu, akhirnya tampil. Banyak sekali penonton yang sangat kenal dengan group ini, namun saya benar-benar tidak tahu, akhirnya setelah 3 lagu, kamipun berlalu kembali kerumah berharap untuk Steelheart besoknya.
 
Collective Soul


Hari kedua, Minggu 23 Juni 2013, kami sengaja datang lebih cepat agar bisa makan siang di mall Ancol, kebetulan baso Afung menjadi target kami berdua. Jam 15.00 masuk ke venue dan sempat mampir ke Merchandise both untuk membeli kaos Loudness (sisa 2 tahun yang lalu) yang disale seharga 50 ribu.
Andai panggung itu untuk Queen...

 Segera ke Dome yang saat itu sedang beraksi After Coma. Penonton masih sepi, terlihat hanya beberapa orang berada dalam Dome.
After Coma

Sasaran utama kami adalah Pas Band, yang sangat kami berdua senangi. Sudah lebih dari sepuluh kali kami menonton mereka dan tidak pernah merasa bosan. Lagu seperti Sejuta Harapan, Permata yang hilang, Kesepian Kita, Jengah sungguh kami nikmati.
 Pas Band

Pas Band juga mengajak Jamming dan kali ini Faisal gitaris band progmet the Miracle turut bermain bersama mereka memainkan Impresi
Pas Band feat. Faisal (the Miracle)

Bergeser ke Indosat IM3 Stage, Kami pun menonton Gigi. Musik yang kupingable dan tertata baik serta penampilan atraktif Armand Maulana sangat menghibur dan membuat para penonton tak peduli berkaos Pink Floyd hingga Iron Maiden terlihat bergoyang kecil dan bernyanyi bersama...:)
GiGi


Niat nonton Steelheart buyar, saat kami merasa kondisi drop, entah kenapa kami merasa begitu capek. Tahun-tahun sebelumnya menonton Festival 3 hari berturut-turut tidak secapek ini rasanya, ditambah besok hari Senin membuat kami memutuskan untuk meninggalkan venue. Saat berjalan keluar, terlihat banyak calo yang menawarkan ticket dengan harga yang diskon gila-gilaan dari ticket resmi Rp 660 rb menjadi Rp 50 rb saja dengan garansi bayar setelah masuk.

Sampai ketemu lagi tahun depan, semoga event ini tetap ada dan mbok ya o bawa Rush kesini gitu...apalagi ditambah Gentle Giant, The Flower Kings, Marillion, Transatlantic, Opeth, Lemur Voices (reuni), Pain of Salvation....

eh kalo ini bener terjadi eventnya jadi JavaProgin’Land....

Kamis, 13 Juni 2013

21.08.1982 - Concert: Queen live in Reunion, Dallas, Texas, USA







Freddie Mercury & Brian May

John Deacon



Konser di Reunion, Dallas, Texas, USA
Tanggal 21.08.1982
Penonton: 11.760
Support Band: Billy Squier
Photos supplied by: Terry Holt


Selasa, 11 Juni 2013

Memburu Kaset Queen


Kenal pertama kali Queen lewat video betamax Top Pop yang salah satunya berisikan klip Queen Body Language yang merupakan promo album Hot Space di tahun 1982, perkenalan saya berlanjut lewat kaset Hot Space rilisan Golden Lion Records. 

Saya yang tinggal di kota Padang, saat itu sangatlah sulit mendapatkan kaset-kaset rock yang menjadi kesenangan saya sejak SMP.Kesukaan saya akan Queen saat itu terlampiaskan dengan kaset Queen serial Platinum album 1 s/d 8 rilisan Billboard.
Kaset yang berisikan materi album Queen I hingga Hot Space, menjadi pintu masuk bagi saya untuk mengenal Queen secara mendalam dibantu dengan beberapa tulisan di majalah Vista. 

Saat saya pindah ke Jakarta, kaset Queen saya pun berhamburan entah kemana, tak tersisa satupun di rumah orang tua saya. Saat itu di tahun 1995 saya sudah tak memikirkan lagi kaset itu, toh saya sudah lengkap punya CD nya. Ngapain miara kaset yang susah untuk memutarnya demikian yang ada di benak saya. 
Saya lebih fokus pada CD dan seiiring dengan jaman internet dimana interaksi antara orang sehobi terjadi di milis dan forum, selera musikpun ikut bertransformasi. saling meracuni antar anggota milis sungguh merupakan suatu hal yang menyenangkan, sehingga yang seneng claro teracuni oleh Jazz, Prog hingga death metal. Dan sebaliknya yang seneng metal pun teracuni oleh claro maupun prog, demikian pula saya...Istilah ketuaan mendengar musik rock pun hilang sudah. Meskipun selera menjadi lebar, dari musik claro, prog, jazz hingga metal, namun kesukaan saya terhadap Queen tak pernah hilang, apalagi istri saya waktu pacaran saya gombalin sampai klepek-klepek melalui lagu pentolan Queen Freddie Mercury  I was Born To Love You, hingga mau menjadi istri saya..bagaimana saya bisa melupakan Queen!!!
Mudahnya akses internet, toko online dan pertemanan menjadikan koleksi CD, DVD dan Bluray saya bertambah sedikit demi sedikit. Praktis sudah kumplit CD yang saya punya dari versi 1 CD hingga versi remaster 2011 (2 CD).

CD & Vinyl


Saat saya mulai serius menyimak blog gemblung ini, dan membaca postingan teman-teman tiba-tiba saya teringat akan nikmatnya kaset Queen. Apalagi setelah saya ikut progring di Corelli ketemu dedengkot proclaro mas Gatot, mas Herman, mas Ugik, mas Hengky, mas Rizki, mas Oni, mas Apec, mas Edy Irawan, mas Yudhi dan mas Noor Qodri. Sempet mampir dan mulai tertarik untuk mencoba lagi. Tapi saya sudah tidak punya player lagi, gak papa yang penting punya kasetnya dulu. Urusan player belakangan....

Akhirnya saya mengontak beberapa teman online seller disamping mulai bergerilya ke lapak-lapak kaset mulai Jalsur, Jatinegara disamping Blok M Square, serta sempat mampir ke Yogya.
Prinsip saya asal beda sikat...Seperti album Hot Space mulai dari Billboard, Team, Aquarius, Hins Collection hingga ABC records sudah saya sikat. Sayangnya versi Golden Lion yang jadi perkenalan saya malah belum dapet.
Kumpulan kaset rongsokan

Alhamdulillah...cukup banyak kaset Queen yang bisa saya kumpulkan. Total yang sudah saya dapatkan adalah sebanyak 65 kaset

  1. A Day at the Races-Queen (EMI-Aquarius)
  2. A Day at the Races-Queen (Perina)
  3. A Kind Of Magic-Queen (Aquarius)
  4. A Kind Of Magic-Queen (Billboard)
  5. A Kind Of Magic-Queen (EMI-Aquarius)
  6. A Night at the Opera-Queen (Aquarius-47033)
  7. A Night at the Opera-Queen (Aquarius-58030)
  8. A Night at the Opera-Queen (EMI-Aquarius)
  9. A Night at the Opera-Queen (Perina)
  10. Best of-Queen (Atlantic Records)
  11. Five Live-George Michael and Queen (EMI-Aquarius)
  12. Flash Gordon-Queen (Aquarius)
  13. Flash Gordon-Queen (Contessa)
  14. Greatest Hits II-Queen (EMI-Aquarius)
  15. Greatest Hits II-Queen (EMI-Aquarius)
  16. Greatest Hits I-Queen (EMI-Aquarius)
  17. Greatest Hits of Queen & Freddie Mercury-Queen & Freddie Mercury (Kings (C-90))
  18. Hot Space-Queen (ABC Records)
  19. Hot Space-Queen (Aquarius)
  20. Hot Space-Queen (Aquarius)
  21. Hot Space-Queen (Hins Collection)
  22. Hot Space-Queen (Kings Billboard)
  23. Innuendo-Queen (EMI-Aquarius)
  24. Innuendo-Queen (EMI-Aquarius)
  25. Jazz-Queen (Aquarius)
  26. Jazz-Queen (EMI-Aquarius)
  27. Live at Wembley '86 #1-Queen (EMI-Aquarius)
  28. Live at Wembley '86 #2-Queen (EMI-Aquarius)
  29. Live Killers-Queen (Aquarius)
  30. Live Killers-Queen (EMI-Aquarius)
  31. Live Killers-Queen (Private Collection)
  32. Live Magic-Queen (EMI-Aquarius)
  33. Made in Heaven-Queen (EMI-Aquarius)
  34. Made in Heaven-Queen (EMI-Aquarius)
  35. News of the World-Queen (Aquarius)
  36. Queen + Greatest Hits III-Queen + (EMI-Aquarius)
  37. Queen II-Queen (Fame)
  38. Rockline!-Queen 1-Queen (Team Records)
  39. Rockline!-Queen 2-Queen (Team Records)
  40. Rockline!-Queen 8-Queen (Team Records)
  41. Rocks, Vol. 1-Queen (EMI-Aquarius)
  42. Sheer Heart Attack-Queen (EMI-Aquarius)
  43. The Best of 2-Queen (Aquarius)
  44. The Best of-Queen (Aquarius Kuning)
  45. The Best of-Queen (Aquarius)
  46. The Game-Queen (Aquarius)
  47. The Miracle-Queen (EMI-Aquarius)
  48. The Platinum Album 1-Queen (Billboard)
  49. The Platinum Album 2-Queen (Billboard)
  50. The Platinum Album 3-Queen (Billboard)
  51. The Platinum Album 4-Queen (Billboard)
  52. The Platinum Album 5-Queen (Billboard)
  53. The Platinum Album 6-Queen (Billboard)
  54. The Platinum Album 7-Queen (Billboard)
  55. The Platinum Album 8-Queen (Billboard)
  56. The Very Best of Queen II-Queen (Billboard)
  57. The Very Best of Queen-Queen (Aquarius)
  58. The Very Best of-Queen (Pan Audio (C-90))
  59. The Very Best of-Queen (Saturn)
  60. The Works-Queen (Aquarius)
  61. The Works-Queen (Aquarius)
  62. The Works-Queen (AR)
  63. The Works-Queen (Audio Masters)
  64. The Works-Queen (Kings Billboard)
  65. The Works-Queen (Team Records)


semoga segera bisa mendapatkan Hot Space versi Golden Lion....(mungkin ada yang mau barter?)

Jumat, 26 April 2013

Wembley....


Sebentar lagi Final piala FA antara Manchester City versus Wigan pada tanggal 11 Mei 2013 akan digelar di stadion keramat Wembley .
Wembley
Wembley memang keramat....termasuk bagi Queen 
Queen menjadi salah satu band yang bisa konser pada stadion keramat tersebut. Pada 13 Juli tahun 1985 Queen berpartisipasi pada konser amal legendaris Live Aid  yang digelar di 2 tempat Stadion Wembley (London) dan Stadion JFK (Philadelphia). Mereka tampil dalam event yang bersama dengan legenda musik rock seperti Led Zeppelin (formasi reuni tanpa Bonzo tentunya yang perannya diambil oleh Phil Collins), The Who, Black Sabbath, Status Quo, David Bowie, Elton John serta bintang masa itu seperti U2, Dire Straits, Judas Priest, Madonna hingga Duran Duran.

Penampilan Queen di konser amal untuk menanggulangi kelaparan di Afrika Live Aid, bisa ditonton melalui serial DVD Live Aid pada disc 2 dari 4 keping DVD, lalu pada Queen Rock Montreal & Live Aid serta tentunya juga melalui youtube.,

4 DVD Live Aid & DVD Queen Rock Montreal & Live Aid

Tampil di sore menjelang malam pukul 18:41, setelah Dire Straits tampil dengan "Money for Nothing" (bersama Sting), serta "Sultans of Swing", Penampilan Queen dimulai dengan penggalan "Bohemian Rhapsody", Freddie berkaos singlet putih bercelana jeans ketat tampil menyanyi sambil bermain piano. yang disambung dengan "Radio Ga Ga" Single hits terbaru mereka, Lagu ini sungguh gampang memancing interaksi dengan penonton yang memadati stadion keramat itu.
Bermain Piano pad Bohemian Rhapsody

Radio Ga ga

Setelah "Radio Ga ga" Freddie mengajak penonton ber deeooooo,  deeooooo..... didadidadidadidado dan disambung dengan teriakan Hey...hey...hey..."Hammer to Fall," sebuah nomor straight rock segera memanaskan Wembley. 
"Crazy Little Thing Called Love" menjadi nomor berikut dimana Freddie bernyanyi sambil memainkan fender telecaster. Sementara Brian May sendiri bergantian memainkan 3 gitar, dan salah satunya tentu saja Red Special.
"Crazy Little Thing Called Love"

Queen memuncaki penampilan sore itu dengan penggalan "We Will Rock You" dan menutupnya dengan "We Are The Champions." 
We Are The Champions

Sebagai penggemar Queen, Penampilan selama 20 menit rasanya kurang, namun mengingat puluhan artis bermain dalam 2 stage di Stadion Wembley serta Stadion JFK di Philadelphia Queen harus rela berbagi panggung dengan durasi 20 menitan tersebut.

Meskipun tampil bersama dengan band besar seperti disebut diatas, Menurut hasil jajak pendapat yang dilakukan belakangan ini, penampilan Queen dinilai sebagai bagian pertunjukan konser Live Aid yang terbaik (http://news.bbc.co.uk/2/hi/entertainment/4420308.stm)

Setahun setelah konser Live Aid, Pada tahun 1986 Queen kembali menggelar konser akbar selama 2 hari di Wembley dalam rangkaian konser Magic Tour di Eropa, yang nantinya akan muncul dalam DVD Live  at Wembley.
Live at Wembley


Bahkan setelah Freddie meninggal karena aids, konser tribute nya pun juga digelar di Wembley pada 20 April 1992

Wembley memang keramat..................

Rabu, 03 April 2013

Queen "Greatest Hits"


Tahun 2011 merupakan tahun yang istimewa bagi penggemar Queen. Sepeninggal Freddie Mercury yang meninggal pada tanggal 24 November 1991 , hanya 2 album studio yang mereka telorkan. Yaitu "Made in Heaven" tahun 1995 berisikan materi yang sempat direkam sebelum Freddie meninggal, serta "Cosmos Rock" pada tahun 2008 dengan vokalis Paul Rodgers.

Menandai 40 tahun Queen, Disamping buku 40 Years of Queen, album  studio Queen sejak s/t hingga Made in Heaven juga dirilis ulang dengan tambahan CD bonus dari materi yang tercecer.
40 Years of Queen

Kesempatan baik bagi para penggemar Queen untuk kembali mengkoleksi album tersebut, dan beruntung bagi penggemar di Indonesia, Universal Music Indonesia juga merilis komplit album studio tersebut.

Salah satu yang unik untuk album Greatest Hits I & Greatest Hits II di Indonesia UMI mengemasnya dalam kemasan kaleng dengan embel-embel Platinum Diamond Series.

Kemasan Kaleng
Saya sendiri awalnya ragu-ragu untuk mencomot album itu, disamping saya  sudah punya 2 album itu baik versi lama, maupun versi remaster 2011 (made for Hungary), harga CD kemasan kaleng dengan bandrol Rp 169.000  itu cukup membuat langkah surut.

Indonesia vs Hungary


Minggu lalu saat belanja ke sebuah hypermarket, kembali godaan itu datang, bolak-balik menimang CD itu, sungguh kemasan yang unik..
Saat sedang menimang, suara empuk mbak-mbak penjaga counter CD menyapa ramah..."Bapak, sedang ada diskon lho".....oh ya?, ternyata bandrolnya saat itu turun Rp 20.000. Dengan ketetapan hati yang bulat, segera saya masukkan 2 CD tersebut kedalam trolli, bercampur dengan ayam, daging dan sayur mayur...

Greatest Hits


Selasa, 19 Maret 2013

Selamat tinggal Multiply


Resmi sudah hari ini Multiply tutup. Setelah lebih dari satu tahun dikasih woro-woro. Multiply yang dulu menjadi ajang sharing, ajang pertemanan hingga ajang pamer kini tinggal kenangan.

Tampilan Multiply di akhir hayat

Kenangan apa yang saya dapatkan dari Multiply..., tentulah yang utama adalah pertemanan dunia maya, dan akhirnya berlanjut terus hingga sekarang. Ada yang menjadi sering bertemu dan ada yang belum pernah bertemu namun masih berlanjut silaturahmi di SocMed seperti facebook, twitter dll.

Kenangan lain (sesuai kegemaran saya) adalah nambahnya pengetahuan, koleksi kaset, CD, DVD hingga download an file musik/film digital karena sharing/pamer teman-teman di Multiply.

Berkat tutorial mas Doel, saya sempat memindahkan isi danangsuryono.multiply.com ke danangsuryono.blogspot.com beserta komentar temen-temen masih tersimpan disana...Namun seperti Multiply diakhir hayatnya, blogspot ini terasa agak hambar...tidak ada lagi interaksi yang dahsyat seperti dulu... (mungkin peran ini memang sudah diambil alih facebook/twitter)

bye bye Multiply..terima kasih atas apa yang sudah pernah ada...

Senin, 18 Maret 2013

Kaset Bajakan yang Di Bajak


Saat balik pingin ngumpulin kaset Queen, saya dapet album Queen Hot Space pra lisesni rilisan ABC records yang telah saya posting sebelumnya

Dari komentar pada posting itu, mas Nelwin menginformasikan bahwa ini merupakan bajakan dari rilisan Aquarius. Penasaran saya mencoba mencari kaset versi Aquarius. Setelah dapat ternyata memang benar. Kaset versi ABC mencomot versi Aquarius dengan beberapa modifikasi:

Tampak Muka-->versi Aquarius jelas lebih cerah dan ada tulisan Incl Lyrics, karena memang versi Aquarius menambahi lyrics pada booklet kasetnya. Pada versi ABC tulisan incl lyrics dihapus dan logo Aquarius diganti dengan logo ABC records. dan tulisan Hot Space Queen ditambahi '82

Tampak Muka

Tampak belakang-->persis sama, hanya logo dan tambahan tulisan 82

tampak belakang

Pita Kaset-->Aquarius menggunakan Maxell sementara ABC pita tidak jelas

Kaset Queen Hot Space ini juga mengacak susunan lagu, serta ada bonus track dari album Queen sebelumnya. Urutan asli album Hot Space adalah:
01 Staying Power
02 Dancer
03 Back Chat
04 Body Language
05 Action This Day
06 Put Out the Fire
07 Life Is Real (Song for Lennon)
08 Calling All Girls
09 Las Palabras de Amor (The Words of Love)
10 Cool Cat
11 Under Pressure

Namun pada kaset  ini urutannya adalah:
Side A:
A-01 Life Is Real (Song For Lennon) [album Hot Space]
A-02 Back Chat [album Hot Space]
A-03 Staying Power [album Hot Space]
A-04 Dancer [album Hot Space]
A-05 Body Language [album Hot Space]
A-06 Las Palabras De Amor (The Words Of Love) [album Hot Space]
A-07 Under Pressure (feat David Bowie) [album Hot Space]

Side B:
B-01 Put Out The Fire [album Hot Space]
B-02 Calling All Girls [album Hot Space]
B-03 Cool Cat [album Hot Space]
B-04 Action This Day [album Hot Space]
Bonus track:
B-05 Fight from the Inside [album News of the World-1977]
B-06 It's Late [album News of the World-1977]