Rabu, 25 April 2012

Wounderous Night-Yes


Inilah group yang sudah saya kenal sejak dulu, namun baru kesampaian nonton secara langsung lebih dari 30 tahun sejak mengenalnya.
Pada kesempatan perayaan ke 44 mereka berkiprah, barulah Indonesia menjadi salah satu tempat tour mereka.
Saat diumumkan tempat mereka konser adalah Ballrom Ritz Carlton Ball room, maka yang terbayang di benak saya adalah tiketnya pasti mahal (untuk ukuran saya), dan kekhawatiran saya terbukti, namun karena ngebet nonton mbahnya prog Rock ya kudu rada maksa untuk bisa nonton.



Seperti strategi nonton konser lainnya, untuk menekan budget (mengingat bulan Maret dan April padat event yang pingin ditonton) maka yang harus dilakukan adalah membeli presale/early bird dengan harga yg bisa 50% lebih murah, atau mengandalkan calo. Untuk kali ini saya memutuskan presale dengan asumsi kayaknya gak bakal ada calo.

Setelah beruntun dipuaskan oleh gelegar Anthrax, Iron Maidens dan Dream Theater, tanggal 24 yang dinantipun datang.  Pada konser yang biasanya dipadati oleh massa berbaju hitam bersablonkan hal-hal yang berbau band, malam ini lebih banyak yang hadir necis. Kalopun menggunakan kaos, mereka rata-rata mengenakan kaos YES / yang berbau prog, mMeskipun ada yang hadir dengan kaos Sodom..:)
Sambil menunggu teman, beberapa kali didekati calo yang berpenampilan necis, oalahhhhh tak pikir gak ada calo...ternyata teman-teman ini hadir di segala medan.
Pukul 20.15 masuk ke venue, sesuai tiket kelas kambing yang saya beli, kami masuk ke deretan paling belakang, dan segera  mengambil posisi buat motret yang terenak tanpa mengganggu penonton lain (boleh juga ni konser, membebaskan penonton bawa camera apapun).
Kelas Silver lumayan padat, sementara kelas gold & platinum terihat lengang.  Antar kelas dibedakan pagar-pagaran yang dengan mudah dilompati, saya membatin pasti akan terjadi agresi.
Tepat pukul 20.40 lampu padam, tanpa band pembuka YES memulai pertunjukannya yang dibuka dengan Yours Is No Disgrace, saat itulah agresi terjadi....penonton deretan belakang segera merangsek ke depan hahahahaha.

Nyaris tak ada distorsi  Steve Howe menjadi bintang malam itu.  Gitaris veteran yang terlihat ringkih di usia kini terlihat begitu menguasai alat petik yang tersedia ( ada beberapa  alat petik berbeda yang dimainkannya), dari  Gibson ES 175, Fender Strat, Mandolin, Gitar Akustik, Gibson Les Paul hingga Fender Steel guitar.  Saat bersolo gitar akustik di nomor Solitaire dan Clap terlihat begitu luar biasanya tangan dan jemari Steve Howe.
Steve Howe
Tanpa Jon Anderson, sebagian orang menganggap Yes bukanlah Yes, namun malam itu Jon Davison (sebagai vokalis pengganti Benoit Davis) tampil menawan dan terlihat paling segar dibandingkan manula yang lain. Tampil berbaju seperti motif batik, dia mampu mengisi karakter vocal melayang Jon anderson

Chris Squire sendiri sebagai member YES yang tidak tergantikan, anteng membetot Rickenbacker sekaligus backing vocal, dan sesekali memaminkan harmonica. 

White & Squire

Geoff Downes seperti terkepung oleh mainannya yang beragam, sungguh banyak mainan disekelilingnya, namun perasaan saya gak banyak improvisasi suara dari peralatannya. Beberapa penonton membandingkannya dengan Rick Wakeman.

Sementara Alan White seperti tidak bertenaga (atau saya terlalu membandingkan dengan Mike Mangini beberapa hari sebelumnya?)
Alan White

Namun overall YES tampil selayaknya dedengkot Progressif Rock,  pertunjukan mengalir lancar hampir sepanjang dua seperempat jam berlalu tanpa terasa, (mungkin hanya saat bagian Fly From Here terasa datar).
Setelah Fly from Here yang rada membosankan, penonton yang rata-rata berusia diatas 40 tahun kembali dipancing gairahnya dengan Wonderous Stories, Into The Storm, Heart Of The Sunrise dan memuncak saat lagu sejuta umat dari album 90125 yang tidak berkarakter YES, namun banyak menjadi awal perkenalan orang dengan YES pun dimainkan. Apalagi kalau bukan Owner Of A Lonely Heart, gitar sedikit distorsi dengan bass genit membungkus vocal Jon Davidson yang kali ini agak kurang senyawa.
Setelah Starship Troopers, merekapun berpamitan. Dan seperti biasa setelah teriakan we want moore, demi moore, kevin moore, curanmor berkumandang, YES kembali ke stage dan memungkas malam itu dengan Roundabout.

Kembali malam special bagi saya terjadi, satu lagi band yang saya mimpikan untuk saya tonton, dapat saya nikmati.
Terima kasih YES, variant, teman-teman thelinks, i-rock, m-claro dan proclaro.
Sabtu 28 April hammersonic Fest menunggu...\m/
I-Rock!

ProClaro
setlist:
Yours Is No Disgrace
Tempus Fugit
I've Seen All Good People
Life on a Film Set
And You And I
Steve Howe Solo Guitar: 
          Solitaire
          Clap

Fly From Here - Overture
Fly From Here - Pt. I - We Can Fly
Fly From Here - Pt. II - Sad Night at the Airfield
Fly From Here - Pt. III - Madman at the Screens
Fly From Here - Pt. IV - Bumpy Ride
Fly From Here - Pt. V - We Can Fly Reprise
Wonderous Stories
Into The Storm
Heart Of The Sunrise
Owner Of A Lonely Heart
Starship Trooper
encore:
Roundabout


Tidak ada komentar: