Rating: | ★★★★★ |
Category: | Music |
Genre: | Rock |
Artist: | Helloween |
Berangkat dari kantor di kawasan Juanda pas Jam 18.00, ticket belum ditangan, karena kesibukan kantor akhir-akhir ini sampai gak sempet ngambil Ticket plus Kaos yang dipesen atas kebaikan mas Satrio.
Pas berangkat dapet SMS dari mas Satrio mau ambil ticket dimana?, setelah kontak-kontakan disepakati ngambil ke Hotel Sultan tempat Helloween bermarkas (Terima kasih mas Satrio udah ngrepotin nih)
Setelah dapet ticket dan Kaos (langsung dipakai masih bau cat :)), bergegas ke Venue sempat ketemu mas Arman Gangwolu dan temen-temen dari Surabaya. Karena barengan anak dan istri milih bergegas masuk ke Stadion Outdoor.
Pengamanan cukup ketat, verifikasi ticket menggunakan alat deteksi ultra violet dilakukan dipintu pertama, disertai pemeriksaan tas.
Karena lapar dan untuk jaga-jaga buat si kecil beli Pizza dulu.
Masuk ke gate ke 2, dilakukan pemeriksaan lagi. Dan kejaring pizza serta camera digital.
Meskipun saya berargumen pizza buat si kecil, petugas kepolisian dan crew dengan simpatik tetap tidak memperbolehkan pizza tersebut dibawa masuk.
Akhirnya kami makan pizza tersebut di depan gate.
Terhadap camera digital, dijelaskan tidak boleh menggunakan flash, jadi battery camdig dititipkan kepada crew.
(salut terhadap ketegasan dan kesopanan dalam penyampaiannya)
Masuk ke Tribun ketemu mas JatiSantoso, Band pembuka masih membuat penonton adem ayem.
Pukul 21 lewat sekitar 15 menit yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul.
Jreng
Dibuka dengan intro Happy Helloween, Crack The Riddle disusul Halloween membuat suasana menjadi hangat.
Sole Survivor, melihat penampilan pada lagu ini kok jadi inget gaya Soneta Group di panggung :)
Pada lagu As Long as I Fall yang menurut saya catchy dan asyik untuk berjingkrak, penonton kelihatan adem, apakah ini karena faktor belum beredarnya album GWTD di Indonesia, sehingga belum familiar ditelinga penonton malam itu.
Pada lagu lembut a Tale That Wasn't Right, suasana tennis outdoor menjadi ajang koor bareng.
Drum Solo penonton memberikan apllaus yang meriah terhadap aksi ini
Di If i Could fly dan Eagle Fly Free suasana semakin hangat memacu adrenalin.
pada lagu the bells of the seven hells dari album GWTD, penonton juga pasif awalnya, tapi setelah dipandu Deris dengan koor
We are the hive
We are the people
We ring The Bells Of The 7 Hells
We bear the light
We bear the fire
We ring The Bells Of The 7 Hells
maka tennis outdoor jadi meriah dengan koor ini (harapan mas Bayu terkabul).
Deris menayakan apakah penonton udah cape'?, kalo sudah cape' perlu dokter, maka meluncurlah Dr. Stein dan suasana menjadi semakin hangat.
Setelah turun panggung sejenak meluncurlah medley I Can dan seterusnya (yes you're ;Perfect) yang diselingi dengan perkenalan personil band.
Setelah turun panggung lagi encore (we want more, we want more.......), meluncurlah Future World dan I Want Out disertai balon Waluh yang bergelundungan, para metal duduk di tribun pun banyak yang berdiri hanyut dalam suasana.
Konser berakhir sekitar pukul 23, keluar stadion MC Gatot Fugaziyanto menghimbau untuk tertib dan tidak berdesak-desakan.
Setelah ambil baterry camdig, segera meluncur pulang dan mampir di warung Indomie untuk isi perut.
Dan disela-sela makan Indomie, istri nyeletuk "enak ya nonton Metal...." (artinya semakin leluasa nonton gigs nih. hahahahahaha).
Thx Heloween, Thx Solucite, Thx MC top markotob dan penonton yang tertib.