Selasa, 19 Februari 2008

Iwan Fals-Mata Dewa (1989)






Album Mata Dewa
Tahun 1989
Label: Airo
Eksekutif Produser: Setiawan Djody
Musisi:
- Ian Antono
- Bagoes AA
- Herrie
- Uce Haryono

Album Production Coordinator: Sofyan Ali
Album Cover: Wikky Martakusumah
Photography: Anton Susilo dan Jay Sugilar

track list:
01 Mata Dewa,
02 PHK,
03 Nona,
04 Air Mata Api,
05 Bakar (Timur Tengah II),
06 Puing,
07 Berkacalah Jakarta,
08 Yang Terlupakan,
09 Perempuan Malam,
10 Pinggiran Kota Besar.


Pertama kali saya punya dalam format kaset, dan baru tahun lalu saya dapatkan versi CD nya, itupun CD 2nd.
Album Mata Dewa bagi saya merupakan album musik Indonesia yang mengagumkan, sisi rock Iwan Fals muncul total pada album ini.
Meskipun album ini bukan pertama kalinya Iwan Fals bekerjasama dengan Ian Antono (kolaborasi sebelumnya dalam album Sumbang dan 1910), dengan arranger Ian Antono, dibantu musisi Herrie, Uce Haryono, dan Bagoes AA intensitas rocknya mencuat keras, Vocal Iwan Fals lebih terasa bertenaga. Iwan Fals berani mengeksplorasi rentang suaranya, mulai dari nada-nada rendah hingga yang keras melengking.

Dari sisi design cover oleh Wikky Martakusumah berupa mata yang tajam menyeruak pada album ini juga menyempal dari design cover album pada umumnya di Indonesia saat itu yang kebanyakan bersampulkan gambar penyanyinya.
Inilah album Iwan Fals yang pertama kali diproduksi oleh label AIRO Records, dengan Produser Eksekutif Setiawan Djody dan Album Production Coordinator Sofyan Ali

Album ini sangat fenomenal, baik dari sisi idealisme dan pemasaran yang meledak. Saat itu direncanakan diiringi Tour 100 kota, namun sayang tour batal dilaksanakan karena terganjal oleh perizinan saat itu.

Terdapat 10 track di album ini dengan beberapa lagu baru yaitu Mata dewa, Nona, Air Mata Api, Perempuan Malam dan Pinggiran Kota Besar. Sisanya adalah lagu lama yang diaransemen ulang dengan warna rock yang kental dan gaya vokal Iwan Fals yang berbeda

Dibuka dengan track yang sama dengan judul abum Mata Dewa, dengan intro yang terasa megah, lagu dengan tempo pelan ini ditingkahi dengan lengkingan backing vocal Setiawan Djody dan raungan gitar Ian Antono, menjadi lagu pembuka yang menjanjikan.

track kedua PHK sebelumnya muncul pada album Wakil Rakyat (1987), musiknya menggambarkan kegeraman akan nasib seorang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja klop sekali dengan Lirik yang kuat khas Iwan Fals. rasakan kegeraman yang muncul pada lagu ini

.......................
......................
Sedanau nanah dari matamu
Tak mampu jatuhkan hati mereka
Serimba luka didalam jiwa
Juga tak berarti
...........................
...........................


Track ke 3 Nona, menjadi lagu yang paling saya kurang sukai dari album ini, terasa lembek walaupun tetap dengan warna Iwan Fals.

Track ke 4 Air Mata Api merupakan lagu yang paling saya senangi dari album ini, garang sekali musik dan liriknya

Aku adalah lelaki tengah malam
Ayahku harimau ibuku ular
Aku dijuluki orang sisa sisa
Sebab kerap merintih kerap menjerit
.................................
................................

Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam
Orang sisa sisa menangis
Orang sisa sisa menangis

Air matanya
Air matanya
Air matanya
Apiiiiii
.....................


saya inget, Di video klipnya Iwan Fals terlihat sampai keluar urat lehernya pas bawain lagu ini, mantabbbb

Track ke 5, Bakar sering disebut juga Timur Tengah II sebelumnya muncul dalam album Aku Sayang Kamu (1986), dengan gitar khas Ian Antono dan keyboard bersahut-sahutan.

Track ke 6 Puing, yang pernah muncul di album sumbang ini menjadi lebih terasa menyesakkan di album Mata Dewa ini. Petikan gitar Ian Antono dan pukulan drum seperti genderang perang membalut kekuatan lirik tentang keputus asaan dan kesia-siaan perang.

.........................
........................
Lidah anjing kerempeng
Berdecak keras beringas
Melihat tulang belulang
Serdadu boneka yang malang

Tuan tolonglah tuan
Perang dihentikan
Lihatlah ditanah yang basah
Air mata bercampur darah

Bosankah telinga tuan
Mendengar teriak dendam
Jemukah hidung tuan
Mencium amis jantung korban

Jejak kaki para pengungsi
Bercengkrama dengan derita
Jejak kaki para pengungsi
Bercerita pada penguasa
( Bercerita pada penguasa )

Tentang ternaknya yang mati
Tentang temannya yang mati
Tentang adiknya yang mati
Tentang abangnya yang mati
Tentang ayahnya yang mati
Tentang anaknya yang mati
Tentang neneknya yang mati
Tentang pacarnya yang mati
( Tentang ibunya yang mati )
Tentang istrinya yang mati

Tentang harapannya yang matiiiiiiiii

..........................
...........................

Backing vocal Ian antono mengisi sempurna lengkingan Iwan Fals.


Track ke 7, Berkacalah Jakarta pernah muncul pada album sugali (1984) dengan arranger yang sama Ian Antono, namun lagu yang bercerita tentang kota Jakarta yang tertatih-tatih ini terkesan lebih garang namun genit dialbum ini.
......................
Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari
Bila luka di kaki belum terobati
Berkacalah Jakarta
.....................


Track ke 8 Yang Terlupakan, merupakan ballad yang sebelumnya muncul pada album Sarjana Muda (1981), diawali dengan denting piano Bagoes AA, diikuti lirik yang tajam penuh rasa bersalah sungguh menghanyutkan sekali. Vocal Iwan Fals terasa lebih tegas dibandingkan pada album Sarjana Muda. lagu ini jadi semacam anthem jika lagi nongkrong bareng temen-temen diujung jalan, koor bareng yang mengasyikkan
..........................................
Hati kecil berbisik untuk kembali padanya
Seribu kata menggoda seribu sesal didepan mata
Seperti menjelma waktu aku tertawa
Kala memberimu dosa

Oh maafkanlah
Oh maafkanlah

Rasa sesal didasar hati diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ku mencoba tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
............................


Track ke 9 Perempuan Malam, tersamar Warna India dalam ketukan perkusi dan efek sitar klop dengan lirik yang bercerita tentang kepedihan perempuan malam yang susah untuk lepas dari belenggu kehidupan. simak penggalan lirik ini:

...............................
Semua noda coba dibersihkan
Namun masih saja terlihat kotor
Karena kereta kirimkan debu
Yang datang tak mampu ia tepiskan

Perempuan malam kenakan handuknya
Setelah usap seluruh tubuhnya

Hangatkan tubuh di cerah pagi
Pada matahari
Keringkan hati yang penuh tangis
Walau hanya sesaat

Segelas kopi sebatang rokok
Segurat catatan yang tersimpan
Perempuan malam menunggu malam
Untuk panjangnya malam
.............................


Track penutup, Pinggiran Kota Besar dibuka dengan gitar Ian Antono, dan ketukan drum yang ajeg, lagu ini bercerita tentang lingkungan yang rusak di pinggiran kota besar.

Secara keseluruhan album ini sangat layak untuk dimiliki.

Tidak ada komentar: